PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) terus menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya meningkatkan produksi kelapa sawit, tetapi juga mengoptimalkan efisiensi kinerja melalui strategi penataan aset yang efektif. Langkah ini menjadi fondasi kuat bagi keberlanjutan operasional perusahaan di masa depan.
Sekretaris Perusahaan Sawit Sumbermas Sarana, Deni Agustinus, menjelaskan bahwa SSMS secara proaktif mengevaluasi potensi risiko dari penggunaan aset yang telah mengalami depresiasi, termasuk kendaraan dan alat berat. Pendekatan komprehensif ini melibatkan pemeliharaan rutin melalui pusat peralatan alat berat atau *workshop*, serta pelaksanaan program peremajaan secara bertahap. Tujuannya adalah untuk memastikan kelancaran dan keselamatan operasional tetap terjaga optimal. “Ini upaya SSMS dalam memastikan aset-asetnya tetap berfungsi optimal sesuai dengan ketentuan. Apabila kondisi kendaraan dan alat berat sudah tidak layak akan dilakukan penggantian,” tegas Deni dalam keterangan resmi pada Jumat (25/7).
Untuk mendukung strategi jangka panjang ini, SSMS telah menyiapkan belanja modal atau *capital expenditure (capex)* sebesar Rp 510 miliar untuk tahun 2025. Meskipun realisasi belanja modal pada kuartal I 2025 tercatat lebih rendah dari proyeksi awal, yakni sekitar 30%-35% dari anggaran yang disiapkan hingga Maret 2025, Deni memastikan hal tersebut tidak berdampak pada operasional maupun pencapaian target jangka panjang perseroan.
Deni memaparkan bahwa perbedaan realisasi ini disebabkan oleh proses logistik dan administrasi, terutama terkait pengadaan komponen dan peralatan impor yang masih dalam proses pengiriman dan belum secara resmi diakui sebagai perolehan aset tetap. Justru, nilai capex yang lebih besar telah direalisasikan dalam bentuk uang muka pembelian (*advance payment*). “Proyek-proyek strategis itu berjalan sesuai jadwal,” tambahnya, menegaskan bahwa investasi perusahaan tetap pada jalurnya.
Melihat langkah-langkah strategis yang diambil Sawit Sumbermas Sarana (SSMS), Tim Riset MNC Sekuritas merekomendasikan *buy on weakness* bagi saham SSMS di area Rp 1.285–Rp 1.350, dengan *stop loss* di bawah Rp 1.250 per saham. Rekomendasi ini mencerminkan optimisme pasar terhadap prospek kinerja perusahaan yang didukung oleh strategi pengelolaan aset dan belanja modal yang matang.