Erick Thohir Kobarkan Semangat Timnas U-23 Indonesia Menuju Final Piala AFF U-23: Tiga Harapan dan Misi Juara di Kandang Sendiri
Jakarta – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyematkan harapan besar kepada Timnas U-23 Indonesia setelah sukses melaju ke partai final Piala AFF U-23. Tak hanya tiga poin penting untuk persiapan, Erick juga secara tegas menginginkan gelar juara diboyong pulang oleh skuad Garuda Muda.
Perjalanan menuju final tidaklah mudah. Pertandingan semifinal melawan Thailand di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Jumat lalu menjadi bukti nyata ketangguhan Garuda Muda. Sempat tertinggal oleh gol Yotsakon Burapha pada menit ke-60, Timnas U-23 Indonesia menunjukkan semangat juang luar biasa dengan menyamakan kedudukan lewat tandukan Jens Raven di menit ke-84. Laga sengit yang berlanjut hingga babak adu penalti itu berakhir manis bagi Indonesia dengan skor 7-6, setelah kegagalan Burapha menaklukkan Muhammad Ardiansyah dan suksesnya eksekusi Alfharezzi Buffon memastikan kemenangan dramatis.
Intensitas laga semifinal inilah yang mendasari harapan pertama Erick Thohir, yakni pemulihan optimal bagi seluruh punggawa Timnas U-23. “Saya berharap tim melakukan tiga hal sekarang bersama Coach Gerald. Nomor satu tentu *recovery*, karena saya rasa mereka semua sudah kecapean,” ujar Erick, menyadari pentingnya kondisi fisik prima. Ia menekankan, “Recovery, jangan sampai ada cedera tambahan karena kita kehilangan dua pemain inti.”
Fokus kedua Erick Thohir adalah evaluasi menyeluruh tim. Menjelang final pada Selasa, 29 Juli, di SUGBK, Timnas U-23 akan menghadapi lawan berat, Vietnam, yang notabene adalah tim yang mengalahkan Indonesia pada final edisi 2023 di Thailand. “Yang kedua mungkin juga evaluasi, karena saya yakin tim Vietnam juga menyiapkan strategi tersendiri tanpa merubah pola permainan kita,” jelas pria yang juga menjabat Ketua Umum PSSI dan Menteri BUMN ini, menggarisbawahi pentingnya membaca permainan lawan sambil tetap mempertahankan identitas permainan Garuda Muda.
Terakhir, Erick menyemangati dua penyerang muda, Jens Raven dan Hokky Caraka. Jens yang sukses mencetak gol penyama kedudukan, serta Hokky yang menjadi salah satu algojo penalti sukses, diharapkan bisa membawa momentum positif ini ke laga final. “Yang ketiga ya kembali semoga Jens sama Hokky dengan gol yang diciptakan hari ini, mereka bisa lebih percaya diri dan anak-anak lebih coba bermain lebih tidak tergesa-gesa,” ungkap Erick, menekankan perlunya ketenangan dan keyakinan dalam setiap aksi di lapangan.
Pada akhirnya, semua harapan tersebut mengerucut pada satu tujuan utama: membawa pulang trofi juara Piala AFF U-23. Jika berhasil, ini akan menjadi gelar kedua bagi Indonesia setelah edisi 2019 di bawah asuhan Indra Sjafri. “Berarti ini kan kita *back-to-back*, masuk final. Ketika waktu itu, tahun 2023 yang saya saksikan sendiri di Thailand,” kenang pria berusia 55 tahun ini. Namun, ada perbedaan signifikan kali ini. “Cuman bedanya sekarang kan tuan rumah, ya kalau bisa tentu kita juara,” tandas Erick dengan optimisme, menegaskan keinginan kuat untuk merayakan kemenangan di kandang sendiri.