PGEO Cetak Pendapatan Tinggi Semester I-2025, Laba Justru Melorot!

Avatar photo

- Penulis Berita

Selasa, 29 Juli 2025 - 19:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kinerja Keuangan Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Semester I 2025: Pendapatan Tumbuh Tipis, Laba Tertekan, Namun Optimistis Capai Target 1 GW Panas Bumi

JAKARTA – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), salah satu pemimpin di sektor energi panas bumi, mencatatkan peningkatan pendapatan yang tipis pada semester I 2025. Meskipun demikian, perusahaan melihat adanya penurunan laba bersih, sebuah dinamika yang menjadi sorotan di tengah optimisme manajemen terhadap kinerja operasional dan proyeksi masa depan.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis per 30 Juni 2025, PT Pertamina Geothermal Energy (PGEO) berhasil membukukan pendapatan sebesar US$ 204,85 juta, naik tipis 0,53% secara tahunan (yoy). Kenaikan ini ditopang oleh produksi energi yang melampaui proyeksi awal pada kuartal II 2025. Namun, profitabilitas perusahaan terpengaruh, dengan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 28,37% yoy menjadi US$ 68,96 juta.

Kendati laba bersih mengalami koreksi, fundamental keuangan PGEO menunjukkan kekuatan. Total aset perusahaan tercatat tumbuh 1,62% yoy menjadi US$ 3,05 miliar, sementara total kas dan setara kas melonjak 8,69% yoy menjadi US$ 712,34 juta. “Kinerja PGE berada pada jalur yang sehat. Ini menandakan fundamental keuangan perusahaan yang kuat, didorong oleh produksi yang melebihi proyeksi awal,” ungkap Direktur Keuangan Pertamina Geothermal Energy, Yurizki Rio, dalam keterangan resminya pada Selasa (29/7/2025).

Lebih lanjut, Yurizki menegaskan bahwa profitabilitas inti perusahaan tetap terjaga. “Net profit perusahaan masih tetap sehat, dan EBITDA margin kami terjaga di atas 80%, sehingga mencerminkan efisiensi dan profitabilitas dalam mengelola aset dan operasional,” tambahnya. Ia juga menyoroti peran strategis panas bumi sebagai sumber energi terbarukan vital dalam upaya pemerintah Indonesia mendorong transisi energi, meskipun tantangan geopolitik dan ekonomi global memengaruhi pendanaan proyek dan biaya operasional.

Dalam upaya mencapai visi energi bersih, PGEO terus menggenjot proyek-proyek strategis. Yurizki Rio menyatakan optimismenya terhadap pencapaian target 1 gigawatt (GW) kapasitas terpasang yang dikelola secara mandiri. Target ambisius ini didukung oleh pengembangan signifikan seperti proyek Hululais Unit 1 & 2 berkapasitas 110 megawatt (MW), proyek-proyek co-generation dengan total kapasitas 230 MW, serta eksplorasi Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Tiga yang baru diresmikan Presiden Prabowo pada Juni lalu. Selain itu, beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 pada akhir Juni lalu, yang menambah pasokan 55 MW ke jaringan nasional, diharapkan akan memberikan dampak positif signifikan pada kinerja keuangan PGEO sepanjang tahun ini.

Sejalan dengan visi jangka panjang perusahaan, Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy, Julfi Hadi, menegaskan komitmen PGEO sebagai *world class green energy company*. PGEO bertekad menyediakan energi bersih berbasis panas bumi yang stabil dan andal, sebagai kontribusi nyata terhadap pencapaian target Net Zero Emission 2060 Indonesia. “Perjalanan menuju 1 GW kami tempuh dengan konsistensi dan keyakinan. Beroperasinya Lumut Balai Unit 2, proyek eksplorasi (green field) PLTP Gunung Tiga, serta pengembangan berbagai proyek lainnya merupakan bukti konsistensi PGE dalam mengembangkan pemanfaatan panas bumi,” jelas Julfi.

Di samping fokus pada penyediaan energi bersih, PGEO juga memprioritaskan pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasional. Julfi Hadi menekankan bahwa misi PGEO tak hanya sebatas menyediakan listrik, tetapi juga mendorong ekonomi sirkular dan meningkatkan kesejahteraan komunitas lokal. Komitmen ini telah mendapatkan pengakuan global, seperti dibuktikan dengan delapan penghargaan yang diraih PGEO dalam ajang Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) 2025 baru-baru ini.

Dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, Pertamina Geothermal Energy (PGEO) saat ini mengelola total kapasitas terpasang sebesar 1.932 MW, terdiri dari 727 MW yang dikelola mandiri dan 1.205 MW bersama mitra. PGEO optimistis dapat meningkatkan kapasitas terpasang mandiri menjadi 1 GW dalam 2-3 tahun ke depan, dan menargetkan pencapaian 1,7 GW pada tahun 2033, memperkuat posisinya sebagai pionir energi panas bumi di Indonesia.

Berita Terkait

Ikan Asin Solo Berformalin! Bapanas Temukan Fakta Mengejutkan!
Cristiano Ronaldo Resmi Jadi Miliarder, Namun Belum Jadi Pesepak Bola Terkaya
Merugi di Semester I 2025, Begini Penjelasan TBS Energi Utama (TOBA)
PPh Kripto: Pemerintah Kesulitan Identifikasi Penambang?
MTEL Cetak Laba Rp 1,09 Triliun! Apa Rahasia Mitratel?
Mitratel (MTEL) Kantongi Laba Bersih Rp 1,09 Triliun di Semester I-2025
BBNI Melemah! Transaksi Saham BBNI Sentuh Rp 139,5 Miliar
BBRI Melemah! Transaksi Saham BBRI Sentuh Rp 787 Miliar, Kenapa?

Berita Terkait

Rabu, 30 Juli 2025 - 22:50 WIB

Ikan Asin Solo Berformalin! Bapanas Temukan Fakta Mengejutkan!

Rabu, 30 Juli 2025 - 22:22 WIB

Cristiano Ronaldo Resmi Jadi Miliarder, Namun Belum Jadi Pesepak Bola Terkaya

Rabu, 30 Juli 2025 - 21:12 WIB

Merugi di Semester I 2025, Begini Penjelasan TBS Energi Utama (TOBA)

Rabu, 30 Juli 2025 - 20:30 WIB

PPh Kripto: Pemerintah Kesulitan Identifikasi Penambang?

Rabu, 30 Juli 2025 - 17:49 WIB

MTEL Cetak Laba Rp 1,09 Triliun! Apa Rahasia Mitratel?

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Gempa Rusia Picu Tsunami? 5 Provinsi Siaga Evakuasi!

Rabu, 30 Jul 2025 - 23:12 WIB