JAKARTA – Federal Reserve (The Fed) secara resmi mempertahankan suku bunga acuan di level 4,25%—4,50%. Keputusan krusial ini diambil dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) periode Juli 2025, menegaskan konsistensi kebijakan moneter The Fed yang belum berubah sepanjang tahun ini.
Dalam pengumuman resminya, The Fed menyatakan bahwa keputusan FOMC untuk mempertahankan suku bunga tersebut disetujui secara bulat, mencerminkan komitmen terhadap stabilitas moneter. Gubernur The Fed, Jerome Powell, kembali menegaskan fokus utama bank sentral pada pencapaian tujuan ganda: lapangan kerja maksimal dan stabilitas harga, demi kepentingan ekonomi Amerika Serikat.
“Kami yakin bahwa sikap kebijakan moneter saat ini menempatkan kami pada posisi yang tepat untuk merespons potensi perkembangan ekonomi secara tepat waktu,” ujar Powell dalam konferensi pers pasca-pertemuan FOMC yang berlangsung pada Rabu, 30 Juli 2025 (waktu AS) atau Kamis dini hari, 31 Juli 2025 (waktu Indonesia). Pernyataan ini menggarisbawahi keyakinan The Fed terhadap arah kebijakannya di tengah dinamika ekonomi global.
Powell lebih lanjut menjelaskan bahwa indikator ekonomi terkini menunjukkan adanya moderasi aktivitas ekonomi selama semester pertama 2025. Hal ini didukung oleh rilis data ekonomi beberapa jam sebelumnya, yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS mencapai 3% pada kuartal kedua 2025. Angka ini menjadikan rata-rata pertumbuhan ekonomi AS di paruh pertama tahun ini tercatat sebesar 1,25%.
Menurut Powell, perlambatan belanja konsumen menjadi faktor utama di balik moderasi pertumbuhan tersebut. Ia juga menyoroti adanya ketidakpastian yang masih membayangi prospek ekonomi ke depan, sebuah aspek yang terus dipantau dengan saksama oleh bank sentral.
Mengenai inflasi, Powell memaparkan bahwa meskipun telah menurun signifikan dari puncaknya pada pertengahan tahun 2022, laju inflasi AS masih sedikit di atas target jangka panjang The Fed sebesar 2%. Ini menunjukkan bahwa upaya stabilisasi harga masih menjadi prioritas utama.
Namun, di balik keputusan yang disepakati, terdapat nuansa yang patut dicermati. Dilansir dari *Reuters*, dari pernyataan kebijakan yang dirilis setelah FOMC pada 29—30 Juli 2025, terungkap bahwa sembilan anggota dewan gubernur The Fed memilih untuk mempertahankan suku bunga, sementara dua anggota lainnya berpandangan perlunya pelonggaran moneter.
Dua figur yang mengusulkan pemangkasan suku bunga The Fed adalah Wakil Ketua Pengawas Michelle Bowman dan Gubernur Christopher Waller. Menariknya, kedua individu ini ditunjuk oleh Presiden AS Donald Trump dan kerap disebut-sebut sebagai calon potensial untuk menggantikan Jerome Powell di masa mendatang, memberikan dimensi politik pada perdebatan kebijakan moneter bank sentral.