Labuan Bajo Batal Liburan: Turis AS Kecewa, Agen Travel Bermasalah?

Avatar photo

- Penulis Berita

Rabu, 4 Juni 2025 - 12:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Labuan Bajo Diguncang Skandal Penipuan: 20 Wisatawan Asing dan Nusantara Sempat Terlantar, “Citra Indonesia Tercoreng”

LABUAN BAJO, KOMPAS.com – Labuan Bajo, destinasi primadona pariwisata Indonesia, dikejutkan oleh insiden penipuan yang menimpa 20 wisatawan, terdiri dari 13 warga negara Amerika Serikat dan 7 wisatawan domestik. Peristiwa tak mengenakkan ini terjadi pada Senin, 2 Juni, di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), saat mereka hendak memulai perjalanan wisata ke Taman Nasional Komodo.

Ruth Krisnianti Utami, perwakilan rombongan wisatawan yang menjadi korban, mengungkapkan kekecewaan mendalam dari keluarganya yang datang dari Amerika Serikat. “Mereka semua kecewa. Karena pikirnya, saya orang Indonesia, tapi saya orang Indonesia saja masih kena tipu oleh orang Indonesia sendiri,” ujar Ruth kepada awak media, menggambarkan betapa pahitnya pengalaman tersebut.

Ia menambahkan, ini adalah pengalaman pertama bagi keluarga besarnya dari Amerika berkunjung ke Labuan Bajo. Namun, insiden penipuan ini membuat pengalaman mereka buruk. “Jadi citra Indonesia sendiri saat ini di mata keluarga saya di Amerika lagi tidak bagus. Tidak bisa dipercaya,” tegas Ruth, menyoroti dampak negatif terhadap reputasi pariwisata Tanah Air.

Ruth sangat berharap pemerintah segera membenahi sistem keagenan perjalanan di Labuan Bajo. Menurutnya, meskipun Labuan Bajo telah mendunia dan destinasi wisatanya diakui secara global, insiden semacam ini dapat merusak kepercayaan. “Destinasinya sudah diakui dunia. Standarnya harus mendunia. Tapi bagaimana kalau orang Indonesia sendiri tidak bisa dipercaya,” imbuhnya dengan nada kecewa. Ia pun menyuarakan kegelisahan pribadinya sebagai warga negara Indonesia yang menikah dengan warga Amerika. “Keluarga saya sendiri tidak tahu bagaimana akurnya bertemu dengan orang jujur. Bagaimana turis asing bisa percaya dengan tourism Indonesia,” lanjutnya, menekankan pentingnya integritas dalam industri pariwisata.

Menanggapi laporan tersebut, Kepala Seksi Humas Polres Manggarai Barat, Ipda Hery Suryana, menjelaskan bahwa pihak kepolisian segera bertindak. Mereka langsung menindaklanjuti kasus penipuan ini dengan mencari dan mendalami informasi mengenai agen travel yang terlibat.

Hery merincikan kronologi kejadian. Pada Senin, 2 Juni, para wisatawan telah menyelesaikan pembayaran seluruh biaya perjalanan kepada agen berinisial GTAT. Namun, saat hendak diberangkatkan, pihak kapal FSK menolak dengan alasan pembayaran belum lunas. “Para wisatawan sudah memesan dan membayar semua biaya trip perjalanan ke agen GTAT, tetapi tidak bisa berangkat karena pihak kapal FSK tidak mau memberangkatkan mereka,” terang Hery saat dikonfirmasi pada Selasa sore, 3 Juni.

Menurut penjelasan pihak kepolisian, penolakan kapal FSK didasari oleh fakta bahwa agen GTAT belum menyelesaikan pembayaran uang muka (DP) sesuai kesepakatan. Ironisnya, dari keterangan para pelapor, mereka telah membayar lunas seluruh biaya trip ke agen GTAT. “Dari keterangan pelapor, mereka sudah membayar lunas ke Agen GTAT, tetapi ketika hendak berangkat pihak kapal FSK tidak mau memberangkatkan karena kekurangan uang DP,” jelas Hery, menyoroti adanya dugaan penggelapan pembayaran oleh agen.

Berdasarkan laporan yang diterima, total pembayaran yang telah diserahkan para wisatawan kepada agen GTAT mencapai sekitar Rp 101.300.000. Dana ini seharusnya digunakan untuk biaya perjalanan ke Pulau Komodo selama 3 hari 2 malam menggunakan Kapal FSK. Namun, saat rombongan siap berangkat, pemilik kapal memberitahu bahwa agen GTAT belum melunasi pembayaran. “Alasannya pihak agen GTAT belum menyelesaikan pembayaran DP Rp 80 juta, dan baru membayarkan Rp 24.300.000,” beber Hery. Merasa dirugikan, para wisatawan pun segera melaporkan insiden ini ke Polres Manggarai Barat.

Cepat tanggap, personel Unit Wisata Satuan Pengamanan Objek Vital (PAM Obvit) Polres Manggarai Barat segera mencari dan mendatangi agen GTAT untuk klarifikasi. Setelah serangkaian mediasi yang melibatkan wisatawan, agen GTAT, dan pihak Kapal FSK, titik terang pun tercapai. “Setelah melakukan mediasi antara wisatawan, agen GTAT dan kapal FSK, akhirnya pihak kapal setuju untuk memberangkatkan para wisatawan ke TN Komodo,” jelas Hery. Dengan demikian, seluruh rombongan wisatawan akhirnya dapat melanjutkan perjalanan mereka ke destinasi wisata impian di Taman Nasional Komodo.

Berita Terkait

Libur Idul Adha 2025? 5 Kolam Renang Keren di Cilegon!
Raja Ampat: Sejarah Surga Terakhir di Bumi, Mitos & Fakta
Pantai Indah Kapuk Go Internasional: PIK Tourism Board Sukses di SITF Korea
Jejak Kaki 15.000 Km: Kisah Traveler Inggris Taklukkan Vietnam
Raja Ampat: 10 Surga Tersembunyi yang Wajib Kamu Jelajahi!
Lion Group: Terbang Hemat Keliling Indonesia, Booking Mudah di BookCabin
Rahasia Performa Motor Prima: 4 Tips yang Sering Dilewatkan
Ascott: Hotel Ramah Lingkungan, Raih Sertifikat Wisata Berkelanjutan

Berita Terkait

Sabtu, 7 Juni 2025 - 14:44 WIB

Libur Idul Adha 2025? 5 Kolam Renang Keren di Cilegon!

Sabtu, 7 Juni 2025 - 14:28 WIB

Raja Ampat: Sejarah Surga Terakhir di Bumi, Mitos & Fakta

Sabtu, 7 Juni 2025 - 10:04 WIB

Jejak Kaki 15.000 Km: Kisah Traveler Inggris Taklukkan Vietnam

Sabtu, 7 Juni 2025 - 09:53 WIB

Raja Ampat: 10 Surga Tersembunyi yang Wajib Kamu Jelajahi!

Sabtu, 7 Juni 2025 - 06:15 WIB

Lion Group: Terbang Hemat Keliling Indonesia, Booking Mudah di BookCabin

Berita Terbaru

Travel

Libur Idul Adha 2025? 5 Kolam Renang Keren di Cilegon!

Sabtu, 7 Jun 2025 - 14:44 WIB

Home And Garden

6 Desain Lemari Dapur Minimalis Modern: Dapur Rapi & Estetis

Sabtu, 7 Jun 2025 - 14:33 WIB

Travel

Raja Ampat: Sejarah Surga Terakhir di Bumi, Mitos & Fakta

Sabtu, 7 Jun 2025 - 14:28 WIB

Finance

Harga Emas Antam Turun! Cek Harga Terbaru 7 Juni 2025

Sabtu, 7 Jun 2025 - 14:23 WIB