QRIS Resmi Mendarat di Jepang, Transaksi Indonesia-Jepang Makin Mudah!
Bank Indonesia (BI) resmi meluncurkan sistem pembayaran digital QR lintas batas antara Indonesia dan Jepang pada Senin (25/8). Kini, QRIS, sistem pembayaran digital kebanggaan Indonesia, dapat digunakan di berbagai tempat di Jepang, mulai dari pusat perbelanjaan seperti Okachimachi dan Don Quijote hingga restoran di Shibuya. Ini menjadi kabar gembira bagi wisatawan dan pelaku bisnis Indonesia yang kini dapat bertransaksi dengan mudah hanya menggunakan ponsel pintar mereka.
“Ke mana pun Anda pergi di Jepang, cukup gunakan ponsel Anda dan QRIS,” tegas Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam acara *High Level Campaign LCT and Cross Border QR Payment Linkage Indonesia-Jepang* di kantor pusat BI. Langkah ini menandai babak baru dalam konektivitas ekonomi digital kedua negara, menyusul kesuksesan kerjasama serupa dengan Malaysia, Singapura, dan Thailand. Inisiatif ini merupakan bagian dari visi integrasi sistem pembayaran digital lintas negara di Asia Tenggara.
Kerjasama ini juga memperkuat penggunaan transaksi mata uang lokal (LCT) antara Indonesia dan Jepang. Data BI menunjukkan peningkatan signifikan nilai transaksi LCT antara Januari-Juli 2025, mencapai USD 5,1 miliar, meningkat drastis dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 2,23 miliar. Prestasi ini menempatkan Indonesia-Jepang di posisi kedua setelah Tiongkok dalam hal nilai transaksi LCT, didorong terutama oleh kegiatan ekspor dan impor.
Namun, BI tak berhenti sampai di situ. Langkah selanjutnya adalah mendorong penggunaan yen untuk membeli instrumen pasar keuangan Indonesia, seperti obligasi pemerintah, sukuk, dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Pembelian ini dapat dilakukan secara ritel melalui mobile banking. Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi volatilitas nilai tukar rupiah, memperkuat ketahanan keuangan negara, meningkatkan efisiensi dan strategi manajemen risiko, serta mendiversifikasi mata uang dan memperdalam pasar keuangan Indonesia.
Perry Warjiyo menjelaskan, “Untuk investor Jepang, kami menjamin keuntungan lebih tinggi melalui pembelian obligasi pemerintah ritel, sukuk, dan instrumen pasar keuangan Indonesia lainnya. Ini akan terealisasi melalui perluasan kerangka LCT, peningkatan partisipan pasar, dan peningkatan efisiensi transaksi.”
Kemudahan transaksi ini diperkirakan akan dinikmati oleh sekitar 500.000 pelancong dari Indonesia dan Jepang. Mereka tak perlu lagi repot menukar mata uang, cukup menggunakan ponsel mereka dan QRIS. “Mereka tidak butuh rupiah, mereka tidak butuh yen, yang mereka butuhkan hanya ponsel,” ujar Perry.
Hal senada disampaikan Menteri Keuangan Jepang, Katsunobu Kato, melalui sambungan virtual. Beliau menyebut inisiatif ini selaras dengan kemajuan globalisasi dan pertumbuhan ekonomi di Asia, menjawab kebutuhan akan sistem pembayaran antarnegara yang efisien. Sejak Agustus 2020, Jepang dan Indonesia telah dapat bertransaksi langsung menggunakan yen dan rupiah, dan kini, kemudahan tersebut semakin ditingkatkan dengan integrasi QR Code. “Saya berharap, implementasi ini akan merealisasikan masa depan di mana transaksi barang dan jasa antara Jepang dan Indonesia semakin dinamis, menuju kemajuan dan kesejahteraan bersama,” tutup Katsunobu. Dengan terintegrasinya QRIS di Jepang dan rencana penerimaan QR Jepang di Indonesia, masa depan transaksi lintas batas kedua negara semakin cerah.