GMF AeroAsia Rugi, Tak Bagi Dividen 2024

Avatar photo

- Penulis Berita

Kamis, 5 Juni 2025 - 16:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

GMF AeroAsia Rugi, Tak Bagikan Dividen Meski Raup Pendapatan Rp 6,86 Triliun

PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF AeroAsia) memutuskan untuk tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun buku 2024, meskipun mencatatkan pendapatan yang signifikan. Keputusan ini diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis, 5 Juni 2025. Direktur Utama GMF, Andi Fahrurrozi, menjelaskan keputusan tersebut disebabkan oleh saldo laba perusahaan yang masih negatif.

Meskipun meraih laba bersih sebesar 26,9 juta dollar AS (sekitar Rp 438 miliar) dan pendapatan usaha mencapai 421,22 juta dollar AS (sekitar Rp 6,86 triliun), GMF AeroAsia tetap memilih untuk tidak membagikan dividen. Angka pendapatan ini menunjukkan peningkatan yang cukup pesat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 373,2 juta dollar AS.

Pertumbuhan pendapatan yang signifikan ini, menurut Andi, merupakan hasil dari pemulihan industri penerbangan global setelah melewati masa sulit. GMF AeroAsia berhasil melewati tantangan disrupsi rantai pasok global berkat efisiensi biaya, peningkatan produktivitas layanan, dan peningkatan kinerja segmen perawatan badan pesawat (airframe) yang menjadi penyumbang utama pendapatan.

Keberhasilan GMF AeroAsia juga tercermin dari operating profit margin dan EBITDA yang positif, menunjukkan penguatan operasional dan profitabilitas perusahaan. Andi Fahrurrozi menambahkan, “Tahun 2024 adalah momen validasi arah baru GMFI. Di tengah tantangan rantai pasok dan kompetisi ketat, kami tetap mampu mencatat pertumbuhan laba dan pendapatan yang signifikan. Ini adalah hasil kerja kolektif dan strategi yang tepat sasaran.” Dengan demikian, meskipun pendapatan melesat, prioritas GMF AeroAsia saat ini adalah konsolidasi keuangan internal.

Berita Terkait

Shio Hoki 2025: Jadi Pialang Saham Kaya Mendadak? Cek Shio-mu!
IEU-CEPA Disahkan September 2025: Peluang Emas Ekonomi Indonesia?
28 Juta Rekening Diblokir PPATK, Kebijakan Gagal?
Blokir Rekening Dormant Dikritik Ekonom Indef: Langkah PPATK Dipertanyakan?
IHSG Anjlok 0,87%! TOWR, MDKA, MBMA Terjun Bebas
MBF 2025 Malang: BI Dorong UMKM & Ekonomi Syariah Berkembang
OJK Kuasai Kripto: Addendum BAST Sahkan Pengawasan Aset Kripto
AVIA Cetak Rekor! Penjualan Semester I 2025 Tembus Rp 3,88 Triliun

Berita Terkait

Kamis, 31 Juli 2025 - 21:56 WIB

Shio Hoki 2025: Jadi Pialang Saham Kaya Mendadak? Cek Shio-mu!

Kamis, 31 Juli 2025 - 21:27 WIB

IEU-CEPA Disahkan September 2025: Peluang Emas Ekonomi Indonesia?

Kamis, 31 Juli 2025 - 20:53 WIB

28 Juta Rekening Diblokir PPATK, Kebijakan Gagal?

Kamis, 31 Juli 2025 - 20:39 WIB

Blokir Rekening Dormant Dikritik Ekonom Indef: Langkah PPATK Dipertanyakan?

Kamis, 31 Juli 2025 - 16:33 WIB

IHSG Anjlok 0,87%! TOWR, MDKA, MBMA Terjun Bebas

Berita Terbaru

Finance

28 Juta Rekening Diblokir PPATK, Kebijakan Gagal?

Kamis, 31 Jul 2025 - 20:53 WIB