Revitalisasi 20.000 Hektare Tambak Pantura: KKP Bergerak

Avatar photo

- Penulis Berita

Kamis, 5 Juni 2025 - 20:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KKP Revitalisasi 20.000 Hektare Tambak Udang Windu di Pantura Jawa Jadi Budi Daya Ikan Nila

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan program revitalisasi besar-besaran di Pantai Utara (Pantura) Jawa. Tahap pertama akan fokus pada revitalisasi 20.000 hektare lahan bekas tambak udang windu yang akan dialihfungsikan menjadi area budi daya ikan nila salin (tilapia). Proyek ambisius ini menelan investasi mencapai Rp26 triliun.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mengungkapkan rencana tersebut pada Kamis, 5 Juni 2025, di Jakarta Pusat. Beliau menjelaskan bahwa revitalisasi ini merupakan perintah Presiden dan ditargetkan untuk menghasilkan setidaknya 1,5 juta ton ikan nila salin berkualitas tinggi per tahun. Hal ini diperkirakan akan menyerap sekitar 68.000 tenaga kerja. Kementerian memproyeksikan produksi mencapai 1,18 juta ton per tahun setelah revitalisasi selesai.

Kawasan yang akan direvitalisasi pada tahap pertama meliputi wilayah Bekasi, Karawang, Subang, dan Indramayu. Total lahan bekas tambak udang windu yang rusak di Pantura Jawa mencapai 78.550 hektare, menunjukkan skala besar permasalahan yang dihadapi dan peluang pengembangan sektor perikanan budidaya.

Keberhasilan program ini telah diuji coba di Karawang, menurut Menteri Trenggono. Uji coba budi daya ikan nila salin di lokasi tersebut terbukti sukses. Program ini diharapkan mampu mendukung program Makan Bergizi Gratis dan meningkatkan kecukupan protein hewani di Indonesia, selain juga memenuhi kebutuhan pasar internasional.

Selain revitalisasi tambak, KKP juga berkomitmen untuk merevitalisasi kawasan pesisir dengan penanaman mangrove. Jarak antara tambak nila salin dengan pantai akan diatur agar terhindar dari kerusakan ekosistem pesisir. Pembangunan *giant sea wall* juga direncanakan untuk melindungi kawasan tersebut. Strategi ini menggabungkan peningkatan produksi perikanan dengan pelestarian lingkungan.

Berita Terkait

DPR Usut Aturan Co-Payment OJK: Ada Apa?
Prabowo Diundang KTT G7: PM Kanada Langsung Telepon!
Prabowo Subianto Diundang ke KTT G7: Kanada Buka Pintu
Kecelakaan Maut Wakil Ketua DPRD Ngawi: Komunikasi Terakhir Terungkap
Amran Sulaiman Geram: Mafia Pangan Diduga Manipulasi Stok Beras!
Diskon Listrik Batal: Alasan di Balik Paket Stimulus Ekonomi Terbaru
Dasco Sakti: Dalang Pertemuan Megawati-Prabowo-Gibran? Analisis Pengamat
Iduladha di Istiqlal: Prabowo, Puan, JK Hadir! Lihat Momen Lengkapnya

Berita Terkait

Sabtu, 7 Juni 2025 - 21:09 WIB

DPR Usut Aturan Co-Payment OJK: Ada Apa?

Sabtu, 7 Juni 2025 - 19:13 WIB

Prabowo Diundang KTT G7: PM Kanada Langsung Telepon!

Sabtu, 7 Juni 2025 - 18:39 WIB

Prabowo Subianto Diundang ke KTT G7: Kanada Buka Pintu

Sabtu, 7 Juni 2025 - 15:38 WIB

Kecelakaan Maut Wakil Ketua DPRD Ngawi: Komunikasi Terakhir Terungkap

Sabtu, 7 Juni 2025 - 13:28 WIB

Amran Sulaiman Geram: Mafia Pangan Diduga Manipulasi Stok Beras!

Berita Terbaru

Entertainment

Shoot Melejit! Peringkat 3 Spotify Viral Korea, Kok Bisa?

Minggu, 8 Jun 2025 - 02:24 WIB

Uncategorized

OJK Perkuat Peran Dokter: Tata Kelola Asuransi Kesehatan Lebih Baik?

Minggu, 8 Jun 2025 - 01:54 WIB

Entertainment

A Complete Unknown: Kisah Bob Dylan, Biopik Wajib Tonton!

Minggu, 8 Jun 2025 - 00:59 WIB