Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Tetapkan Dividen Tunai USD 136,4 Juta, Komitmen Kuat di Tengah Tantangan Laba 2024
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menegaskan komitmennya dalam memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham dengan menyetujui pembagian dividen tunai sebesar USD 136,4 juta. Angka ini setara dengan Rp 53,09 per lembar saham, sebuah keputusan signifikan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perusahaan. Penetapan dividen ini menjadi bukti dedikasi PGEO meskipun kinerja keuangan tahun buku 2024 menunjukkan sedikit penurunan dibanding tahun sebelumnya.
Sepanjang tahun 2024, PGEO mencatatkan laba bersih sebesar USD 160,30 juta, sedikit menurun dari USD 163,57 juta pada tahun 2023. Meskipun demikian, fundamental keuangan PGEO tetap solid. Perusahaan berhasil membukukan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar USD 164,61 juta, serta memiliki total ekuitas yang mencapai USD 2 miliar. Dalam RUPST yang sama, pemegang saham juga menyetujui penyisihan laba ditahan tambahan sebesar USD 24 juta untuk memperkuat posisi keuangan perusahaan di masa mendatang.
Konfirmasi resmi mengenai keputusan penting ini tercantum dalam Rangkuman Risalah RUPS. “Selanjutnya sesuai dengan keputusan Mata Acara Kedua Rapat sebagaimana tersebut di atas yang telah memutuskan untuk melakukan pembayaran dividen tunai sebesar USD 136.400.000 (seratus tiga puluh enam juta empat ratus ribu Dollar Amerika Serikat) atau sebesar Rp 53,093705 (lima puluh tiga koma nol sembilan tiga tujuh nol lima Rupiah) per lembar saham yang akan dibayarkan secara tunai kepada para Pemegang Saham Perseroan,” demikian bunyi kutipan resmi yang dikutip pada Jumat (6/6).
Bagi para investor, tanggal pembayaran dividen PGEO ini telah ditetapkan pada 4 Juli 2025. Hak atas dividen akan diberikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) hingga 17 Juni 2025 pukul 16.00 WIB.
Untuk memastikan kelancaran proses, PGEO juga telah merilis jadwal lengkap pembagian dividen, dimulai dengan periode cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 13 Juni 2025. Setelah itu, periode ex dividen untuk pasar reguler dan negosiasi akan jatuh pada 16 Juni 2025. Sementara itu, cum dividen di pasar tunai akan berlangsung pada 17 Juni 2025, dan ex dividen pasar tunai pada 18 Juni 2025.
Mekanisme distribusi dividen akan disesuaikan dengan status kepemilikan saham. Bagi pemegang saham yang tercatat dalam sistem Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), distribusi dividen akan dilakukan melalui pemindahbukuan otomatis ke Rekening Dana Nasabah (RDN) masing-masing. Sedangkan bagi pemegang saham yang tidak terdaftar dalam sistem kolektif, pembayaran akan dilakukan melalui transfer langsung ke rekening bank yang telah didaftarkan.
Penting untuk dicatat bahwa pembagian dividen ini juga tunduk pada ketentuan perpajakan yang berlaku. Pemegang saham berbadan hukum dalam negeri tidak akan dikenakan pajak atas dividen yang diterima. Untuk pemegang saham orang pribadi dalam negeri, dividen akan dibebaskan dari pajak penghasilan sepanjang dana tersebut diinvestasikan kembali di Indonesia. Namun, jika dividen tidak diinvestasikan kembali, akan dikenakan pajak penghasilan yang wajib disetor sendiri. Sementara itu, pemegang saham luar negeri yang berkeinginan memanfaatkan tarif Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) wajib memenuhi persyaratan administratif sesuai dengan peraturan yang berlaku.
