Raksasa Ekonomi, Sepak Bola China Loyo? Ini Penyebabnya

Avatar photo

- Penulis Berita

Jumat, 6 Juni 2025 - 18:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kekalahan Telak China dari Indonesia Tandai Gagal Lolos Piala Dunia 2026: Lebih dari Sekadar Pertandingan Sepak Bola

Mimpi China untuk tampil di Piala Dunia 2026 resmi kandas. Kekalahan 0-1 dari Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (5/6/2025), memastikan “Naga” terpuruk di dasar klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dan gagal melaju ke babak selanjutnya. Gol tunggal Ole Romeny dari titik penalti di menit ke-45 menjadi penentu pertandingan yang menegangkan ini.

Hasil ini merupakan pukulan telak bagi ambisi China yang besar di kancah sepak bola internasional. Sebelum pertandingan, striker andalan mereka, Zhang Yuning, bahkan menyebut laga melawan Indonesia sebagai “pertandingan hidup-mati,” menekankan bahwa kemenangan adalah satu-satunya pilihan. Namun, realitanya jauh dari harapan. Sepanjang putaran ketiga kualifikasi, China hanya meraih dua kemenangan dan menelan tujuh kekalahan, puncaknya kekalahan memalukan 0-7 dari Jepang pada September 2024.

Kegagalan ini menjadi cerminan stagnasi sepak bola China, yang kontras dengan kemajuan pesat negara tersebut di berbagai sektor lain. Ambisi Presiden Xi Jinping sejak 2012 – lolos ke Piala Dunia, menjadi tuan rumah, dan menjuarai turnamen – tampaknya masih jauh dari jangkauan. Jurnalis olahraga Mark Dreyer, yang berbasis di Beijing, menunjuk pada dominasi Partai Komunis dalam pengambilan keputusan sepak bola nasional sebagai akar masalah. Intervensi politik ini, menurutnya, bertentangan dengan prinsip FIFA dan menghambat perkembangan sepak bola yang sehat. Asosiasi Sepak Bola China (CFA), yang seharusnya independen, justru berada di bawah kendali Administrasi Umum Olahraga (GAS), dengan presiden CFA saat ini, Song Cai, yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Partai Komunis. Dreyer menyoroti bahwa keputusan krusial di sepak bola China justru diambil oleh orang-orang yang kurang memahami seluk-beluk olahraga ini.

Lebih jauh, Dreyer mengkritik kurangnya fondasi akar rumput dalam pengembangan sepak bola China. Berbeda dengan negara-negara seperti Inggris atau Brasil yang memiliki liga amatir dan semi-profesional yang kokoh, China gagal membangun piramida sepak bola yang sehat. Akibatnya, generasi muda kurang terlatih dan minim kesempatan untuk berkembang. Meskipun populasinya 20 kali lipat lebih besar dari Inggris, China hanya memiliki sekitar 100.000 pemain terdaftar, jauh di bawah angka 1,3 juta pemain terdaftar di Inggris. Hal ini tercermin pula dari peringkat FIFA timnas pria China yang berada di posisi ke-90 dunia.

Selain masalah struktural, sepak bola China juga dirundung krisis ekonomi dan skandal korupsi. Setelah masa keemasan Liga Super China di dekade 2010-an, kini liga tersebut melemah akibat berkurangnya investasi dari perusahaan negara, dengan lebih dari 40 klub dilaporkan bangkrut pasca pandemi. Kasus korupsi yang melibatkan mantan pelatih timnas, Li Tie, yang mengakui terlibat pengaturan skor dan suap, serta sejumlah pejabat tinggi seperti eks Ketua CFA Chen Xuyuan dan mantan Wakil Direktur GAS Du Zhaocai, semakin memperburuk citra sepak bola nasional. Kekecewaan dan kemarahan suporter pun meluap, merefleksikan betapa dalam krisis yang melanda sepak bola China.

Dengan minimnya fondasi, berkurangnya investasi, dan citra buruk akibat korupsi, masa depan sepak bola China tampak suram dan penuh tantangan. Kekalahan dari Indonesia bukan sekadar pertandingan, melainkan simbol dari permasalahan sistemik yang perlu segera diatasi.

Berita Terkait

Link Live Streaming Indonesia Vs Thailand Piala AFF U23 2025, Kick-off Pukul 20.00 WIB
Turki & Jerman Gugur, Jepang Vs Brasil di Semifinal VNL 2025
Gerak-gerik PSSI Buru Diaspora Tercium Media Belanda: Mimpi Buruk Ole Romeny Digoda Timnas Indonesia
Rekap Hasil China Open 2025 – Remukkan Sabar/Reza dengan Kilat, Fajar/Fikri Sudah Ditunggu Ganda Putra No.1 Dunia Baru
Malam Ini Indonesia vs Thailand Tayang di Mana? Lineup,Siaran TV and Live Streaming Piala AFF U-23
Inilah Catatan Mengerikan Thailand yang Patut Diwaspadai Timnas U-23 Indonesia di ASEAN Cup U-23 2025
Hokky Caraka Dihujat Netizen, Manajer Timnas U-23 Indonesia Beri Wejangan
Thailand Remehkan Diri? Jelang Lawan Timnas U-23, Pelatih Ungkap Fakta Ini!

Berita Terkait

Jumat, 25 Juli 2025 - 10:10 WIB

Link Live Streaming Indonesia Vs Thailand Piala AFF U23 2025, Kick-off Pukul 20.00 WIB

Jumat, 25 Juli 2025 - 10:04 WIB

Turki & Jerman Gugur, Jepang Vs Brasil di Semifinal VNL 2025

Jumat, 25 Juli 2025 - 08:32 WIB

Gerak-gerik PSSI Buru Diaspora Tercium Media Belanda: Mimpi Buruk Ole Romeny Digoda Timnas Indonesia

Jumat, 25 Juli 2025 - 07:58 WIB

Rekap Hasil China Open 2025 – Remukkan Sabar/Reza dengan Kilat, Fajar/Fikri Sudah Ditunggu Ganda Putra No.1 Dunia Baru

Jumat, 25 Juli 2025 - 07:29 WIB

Malam Ini Indonesia vs Thailand Tayang di Mana? Lineup,Siaran TV and Live Streaming Piala AFF U-23

Berita Terbaru

Politics

Harapan PDIP untuk Sidang Hasto Kristiyanto: Vonis Bebas

Jumat, 25 Jul 2025 - 11:14 WIB