IHSG Bergantung Damai AS-China & Stimulus? Review Pasar Pekan Ini!

Avatar photo

- Penulis Berita

Sabtu, 7 Juni 2025 - 11:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Ragamharian.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri pekan dengan koreksi, ditutup pada level 7.113,42 pada perdagangan Kamis (5/6). Meskipun mencatat kenaikan harian sebesar 0,63%, secara akumulatif dalam sepekan, IHSG tercatat turun 1,19%, mencerminkan kekhawatiran yang masih menyelimuti pasar modal Indonesia.

Direktur Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menjelaskan bahwa optimisme pasar sempat tumbuh ketika sinyal komunikasi positif muncul antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat dan Tiongkok. Namun, absennya kesepakatan konkret di antara keduanya justru memicu kembali kecemasan di kalangan investor. Nico menggambarkan situasi ini sebagai “hubungan Amerika-Tiongkok yang tidak jadi baikan,” seolah-olah kedua negara kembali saling tuding alih-alih mencapai resolusi.

Ketidakpastian geopolitik global yang belum mereda ini, menurut Nico, membuat pelaku pasar cenderung bersikap hati-hati (wait and see). Proyeksi penurunan pertumbuhan ekonomi global yang disampaikan oleh Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) semakin memperburuk sentimen. OECD bahkan menggarisbawahi bahwa kemerosotan pertumbuhan ini tidak hanya terjadi secara global, namun nyaris merata di seluruh negara, dampak langsung dari kebijakan tarif dan tekanan eksternal lainnya yang menciptakan ketidakpastian.

Di sisi domestik, meskipun belum menjadi faktor dominan, tekanan tetap terasa. Nico menyoroti penurunan surplus neraca perdagangan Indonesia pada Mei lalu, yang merupakan terendah dalam lima tahun terakhir, serta tren penurunan inflasi. Ia menjelaskan bahwa inflasi yang melandai mengindikasikan melemahnya konsumsi dan daya beli masyarakat. Kondisi ini menjadi sinyal kuat bagi pemerintah untuk segera mengeluarkan stimulus fiskal, seperti diskon transportasi dan bantuan langsung tunai yang baru-baru ini diumumkan.

Melihat pergerakan IHSG ke depan, Nico menilai koreksi teknikal masih dalam batas wajar selama indeks bertahan di atas level psikologis 7.000. “Selama masih bertahan di atas 7.000, peluang penguatan masih terbuka,” ujarnya. Namun, ia menekankan bahwa arah pergerakan selanjutnya akan sangat bergantung pada perkembangan hubungan AS-Tiongkok di pekan mendatang.

Menambahkan analisis, Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Ahmad Iqbal Suyudi, menyatakan bahwa secara teknikal, IHSG memang sudah berada di area resistance jangka pendek, sehingga koreksi yang terjadi minggu ini sudah dapat diantisipasi sejak awal. Iqbal memperkirakan pelemahan IHSG masih bersifat terbatas, dengan level support kuat yang juga berada di kisaran 7.000.

Selain faktor teknikal, Iqbal mengemukakan bahwa pasar juga tengah menantikan rilis data ketenagakerjaan dari Amerika Serikat, khususnya Non-Farm Payroll (NFP) dan tingkat pengangguran. “Selama data itu belum dirilis, investor cenderung wait and see. Itu sebabnya ruang pergerakan IHSG terbatas,” jelasnya.

Dari perspektif domestik, Iqbal melihat kondisi inflasi yang melandai sebagai sentimen positif. Ini memberikan ruang bagi Bank Indonesia untuk mempertimbangkan kembali penurunan suku bunga acuan. “Jika inflasi tetap dalam batas aman dan nilai tukar rupiah stabil, peluang penurunan suku bunga lanjutan terbuka lebar, dan ini bisa menjadi katalis baru yang positif bagi pasar saham Indonesia,” pungkas Iqbal.

Berita Terkait

UNTR Incar Tambang di Luar Negeri: Rekomendasi Saham Terbaru!
Rupiah Pekan Depan: Analis Ungkap Prediksi Usai Libur Panjang!
PGAS Bagi Dividen! Cek Jadwal & Cara Dapat Untung Tunai
Unitlink Saham MSIG Life Terbaik Mei 2025: Investasi Cerdas!
IEU-CEPA Mandek 10 Tahun: Airlangga Ungkap Penyebab Negosiasi Buntu
Listrik Mahal? Diskon Batal, Ini Solusi & Stimulus Pengganti!
Harga Emas Antam Hari Ini
BREAKING NEWS: IEU CEPA Disepakati! Airlangga Umumkan Kabar Baik

Berita Terkait

Minggu, 8 Juni 2025 - 08:19 WIB

UNTR Incar Tambang di Luar Negeri: Rekomendasi Saham Terbaru!

Minggu, 8 Juni 2025 - 07:44 WIB

Rupiah Pekan Depan: Analis Ungkap Prediksi Usai Libur Panjang!

Minggu, 8 Juni 2025 - 07:39 WIB

PGAS Bagi Dividen! Cek Jadwal & Cara Dapat Untung Tunai

Minggu, 8 Juni 2025 - 06:59 WIB

Unitlink Saham MSIG Life Terbaik Mei 2025: Investasi Cerdas!

Minggu, 8 Juni 2025 - 06:09 WIB

IEU-CEPA Mandek 10 Tahun: Airlangga Ungkap Penyebab Negosiasi Buntu

Berita Terbaru

Food And Drink

Rahasia Sate Kambing Empuk, Anti Prengus & Lezat

Minggu, 8 Jun 2025 - 09:38 WIB

Family And Relationships

Sule Ungkap Rahasia Kebersamaan Tim di Balik Layar: Asyik!

Minggu, 8 Jun 2025 - 09:34 WIB

Public Safety And Emergencies

BPJS Kesehatan: Daftar 21 Penyakit & Layanan yang Tidak Dicover

Minggu, 8 Jun 2025 - 09:29 WIB