Tambang Nikel Ancam Raja Ampat? DPD RI Bereaksi Keras

Avatar photo

- Penulis Berita

Sabtu, 7 Juni 2025 - 16:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Raja Ampat Terancam: Desakan Hentikan Tambang Nikel di Surga Papua

Kerusakan lingkungan di Geopark Raja Ampat akibat aktivitas pertambangan nikel memicu keprihatinan nasional. Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin, menyerukan penghentian aktivitas pertambangan yang mengancam keasrian surga alam bawah laut tersebut. Pernyataan ini disampaikan Sultan usai merespon protes keras atas kerusakan lingkungan di Raja Ampat, Papua Barat Daya, Sabtu, 6 Juni 2025.

Meskipun menyadari pentingnya nilai ekonomi dari tambang nikel, Sultan menekankan perlunya keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan. “Ekonomi harus berputar tanpa mengorbankan lingkungan,” tegasnya di Kompleks Parlemen DPD/DPR/MPR, Jakarta. Ia bahkan mengusulkan agar kawasan wisata alam seperti Raja Ampat dibebaskan dari izin usaha pertambangan (IUP), mengingat potensi kerusakan lingkungan yang sangat besar. Kekhawatiran ini bukan tanpa dasar, mengingat sejarah dan keunikan ekosistem Raja Ampat yang tak ternilai harganya. Flora, fauna endemik, dan orisinalitas pulau-pulau kecilnya harus tetap terjaga.

Protes terhadap aktivitas pertambangan nikel di Raja Ampat juga disuarakan oleh Greenpeace Indonesia. Bersama empat pemuda Papua, mereka menggelar aksi demonstrasi di Indonesia Critical Minerals Conference and Expo pada Selasa, 3 Juni 2025, dengan spanduk bertuliskan “Nickel Mines Destroy Lives” dan “Save Raja Ampat from Nickel Mining”. Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Iqbal Damanik, mengungkapkan keprihatinan atas reaktivasi dan penerbitan 16 IUP nikel di wilayah tersebut. Dua IUP telah beroperasi, dua lainnya mengeksplorasi, satu belum beroperasi, dan 11 lagi dalam proses reaktivasi. Iqbal memperingatkan dampak buruk penambangan di pulau-pulau kecil seluas kurang lebih 2 kilometer persegi, yang mengancam keindahan dan kelestarian Raja Ampat.

Menanggapi tekanan tersebut, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol, menyatakan telah menyegel empat lokasi tambang nikel di Raja Ampat pada Kamis lalu. Keempat lokasi tersebut berada di bawah pengawasan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), dan izin dua perusahaan yang telah memiliki dokumen lingkungan akan dicabut dengan kewajiban pemulihan lingkungan. Langkah serupa diambil oleh Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, yang menghentikan sementara aktivitas PT GAG Nikel sejak Kamis lalu untuk penyelidikan lebih lanjut. “Untuk sementara kami hentikan sampai kami cek langsung kondisi di lapangan,” ujar Ketua Umum Partai Golkar tersebut. Langkah-langkah tegas ini diharapkan mampu menyelamatkan Raja Ampat dari ancaman kerusakan lingkungan yang tak terpulihkan.

*Defara Dhanya dan Nandito Putra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.*

Berita Terkait

Top Gainers Awal Juni 2025: Saham PSAB, FORE, MBMA Terbang Tinggi!
UNTR Incar Tambang di Luar Negeri: Rekomendasi Saham Terbaru!
Rupiah Pekan Depan: Analis Ungkap Prediksi Usai Libur Panjang!
PGAS Bagi Dividen! Cek Jadwal & Cara Dapat Untung Tunai
Unitlink Saham MSIG Life Terbaik Mei 2025: Investasi Cerdas!
IEU-CEPA Mandek 10 Tahun: Airlangga Ungkap Penyebab Negosiasi Buntu
Listrik Mahal? Diskon Batal, Ini Solusi & Stimulus Pengganti!
Harga Emas Antam Hari Ini

Berita Terkait

Minggu, 8 Juni 2025 - 09:48 WIB

Top Gainers Awal Juni 2025: Saham PSAB, FORE, MBMA Terbang Tinggi!

Minggu, 8 Juni 2025 - 08:19 WIB

UNTR Incar Tambang di Luar Negeri: Rekomendasi Saham Terbaru!

Minggu, 8 Juni 2025 - 07:44 WIB

Rupiah Pekan Depan: Analis Ungkap Prediksi Usai Libur Panjang!

Minggu, 8 Juni 2025 - 07:39 WIB

PGAS Bagi Dividen! Cek Jadwal & Cara Dapat Untung Tunai

Minggu, 8 Juni 2025 - 06:59 WIB

Unitlink Saham MSIG Life Terbaik Mei 2025: Investasi Cerdas!

Berita Terbaru

Food And Drink

Rahasia Sate Kambing Empuk, Anti Prengus & Lezat

Minggu, 8 Jun 2025 - 09:38 WIB

Family And Relationships

Sule Ungkap Rahasia Kebersamaan Tim di Balik Layar: Asyik!

Minggu, 8 Jun 2025 - 09:34 WIB

Public Safety And Emergencies

BPJS Kesehatan: Daftar 21 Penyakit & Layanan yang Tidak Dicover

Minggu, 8 Jun 2025 - 09:29 WIB