Marc Marquez Tak Terbendung di Sprint MotoGP Aragon 2025, Tantangan Berat Bagi Para Rival
Pembalap Ducati Lenovo, Marc Marquez, menunjukkan dominasinya di Sprint MotoGP Aragon 2025, Minggu (8/6/2025), di Motorland Aragon, Alcaniz, Spanyol. Kemenangan meyakinkan diraihnya meski sempat mengalami insiden senggolan dengan Pedro Acosta (Red Bull KTM Factory) di tikungan pertama. Insiden tersebut tak menyurutkan semangatnya; Marquez justru mengambil alih pimpinan balapan di paruh kedua dan finis 2 detik di depan sang adik, Alex Marquez (BK8 Gresini Racing), yang menjadi runner-up.
Dominasi Marquez di Sprint ini memperkuat prediksi akan keberhasilannya di balapan utama. Namun, perlu dicatat bahwa ini adalah kemenangan Sprint pertamanya sejak dimulainya rangkaian seri Eropa di GP Spanyol pada akhir April lalu. Sebuah fakta yang turut dikomentari oleh legenda MotoGP, Dani Pedrosa.
Pedrosa, dalam wawancara dengan DAZN yang dikutip BolaSport.com via Motosan, menyatakan bahwa para pembalap lain seharusnya fokus pada strategi masing-masing, mengingat kekuatan Marquez yang terlihat jelas. Menurut Pedrosa, hanya Alex Marquez yang memiliki potensi untuk menyaingi sang kakak. “Saya pikir para pembalap lain harus melupakan Marc sejenak,” ujar Pedrosa. “Alex juga menunjukkan dia mampu bersaing, dan yang lain harus berjuang semaksimal mungkin.” Ia menambahkan, kompleksitas sirkuit Aragon mengharuskan strategi cermat agar tak berakhir tanpa poin.
Menanggapi pernyataan Pedrosa, Marquez menunjukkan kepercayaan dirinya. “Di atas kertas, kami punya peluang menang jika tidak ada hal-hal aneh dan selama saya memiliki sensasi yang sama seperti hari ini (Sprint),” kata Marquez kepada Motorsport. Ia menekankan pentingnya pengendalian diri dan menghindari kesalahan agar bisa mempertahankan performa terbaiknya.
Sementara itu, Pedrosa juga menyoroti performa buruk Francesco Bagnaia, rekan setim Marquez di Ducati. Kegagalan Bagnaia meraih poin untuk kedua kalinya di seri Eropa, finis di posisi ke-12 setelah start dari posisi ke-4, digunakan Pedrosa sebagai contoh bahwa motor terbaik pun tak menjamin kemenangan. Komentar ini seakan menyindir rumor kepindahan Pedro Acosta ke Ducati, mengingat kesulitan Bagnaia dengan motor terbaik di grid. “Bagnaia saat ini tidak dalam kondisi yang tepat dan dia memiliki motor terbaik di grid, dan motor lain yang lebih buruk mengalahkannya,” kata Pedrosa. “Jadi mungkin motornya yang terbaik, tapi Anda harus beradaptasi.”
Kemenangan Marquez di Sprint MotoGP Aragon 2025 semakin mengukuhkannya sebagai ancaman serius bagi para rivalnya. Pole position yang berhasil diraihnya pun tidak sia-sia, dikonversi menjadi kemenangan yang gemilang. Tantangan besar kini menunggu di balapan utama, apakah Marquez mampu mempertahankan performa impresifnya dan kembali meraih kemenangan setelah beberapa seri yang menantang?