Miguel Uribe Turbay: Tragedi Capres Kolombia, Penembakan di Kepala

Avatar photo

- Penulis Berita

Senin, 9 Juni 2025 - 03:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tragedi Kampanye di Kolombia: Calon Presiden Miguel Uribe Turbay Kritis Usai Ditembak Dua Kali di Kepala

Calon Presiden Kolombia, Miguel Uribe Turbay, kini berjuang untuk hidupnya setelah ditembak tiga kali—dua di antaranya mengenai kepala—saat berpidato dalam sebuah acara kampanye di Bogotá pada Sabtu (07/06) waktu setempat. Insiden tragis ini, yang terjadi di hadapan para pendukungnya di sebuah taman, telah mengguncang Kolombia dan memicu kekhawatiran serius akan ancaman terhadap demokrasi. Senator berusia 39 tahun itu segera dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis, sementara pihak berwenang telah menangkap seorang tersangka berusia 15 tahun di lokasi kejadian.

Istri Uribe, Maria Claudia Tarazona, memohon doa dari seluruh rakyat, menegaskan bahwa “Miguel saat ini sedang berjuang untuk hidupnya. Mari kita mohon kepada Tuhan untuk membimbing tangan para dokter yang merawatnya.” Sementara itu, Partai Centro Democrático yang dipimpin Uribe mengecam keras serangan tersebut, menyebutnya sebagai serangan langsung terhadap “demokrasi dan kebebasan di Kolombia”.

Kondisi Kritis Miguel Uribe Turbay dan Penangkapan Tersangka

Setelah insiden penembakan, paramedis segera melaporkan bahwa Miguel Uribe Turbay mengalami luka tembak di lutut serta dua kali di bagian kepala, sebuah laporan yang juga dikonfirmasi oleh kantor berita *AFP*. Ia segera diterbangkan ke rumah sakit, dan Yayasan Santa Fe de Bogotá mengonfirmasi penerimaan Uribe dalam kondisi sangat kritis. Pihak yayasan menambahkan bahwa Uribe menjalani “prosedur bedah saraf dan vaskular perifer” sekitar pukul 22.00 waktu setempat (Minggu dini hari WIB).

Momen-momen mengerikan kejadian itu terekam dalam foto-foto yang beredar di media sosial, menunjukkan Uribe berlumuran darah dan ditopang oleh beberapa orang. Rekaman video amatir yang dibagikan secara daring juga memperlihatkan detik-detik ketika ia ditembak di kepala saat sedang berpidato. Wali Kota Bogotá, Carlos Fernando Galán, pada Sabtu malam menyatakan bahwa Uribe telah menjalani operasi dan tengah melewati jam-jam kritis pertama pemulihan.

Sementara itu, Kejaksaan Agung Kolombia mengonfirmasi penangkapan seorang tersangka berusia 15 tahun yang kedapatan membawa “senjata api jenis Glock 9 mm”. Meski demikian, motif di balik penembakan calon presiden ini hingga kini masih menjadi misteri, dan penyelidikan mendalam terus bergulir.

Kecaman Nasional dan Internasional: Perbedaan Politik Bukan Alasan Kekerasan

Insiden penembakan Miguel Uribe Turbay sontak memicu gelombang kecaman dari berbagai pihak, baik di dalam maupun luar negeri. Pemerintahan Presiden Gustavo Petro yang berhaluan kiri, melalui pernyataan resminya, “dengan tegas” mengutuk serangan tersebut, menyebutnya sebagai “tindakan kekerasan tidak hanya terhadap dirinya, tetapi juga terhadap demokrasi”. Senada dengan itu, Menteri Pertahanan Pedro Sanchez mengecam “serangan keji” tersebut dan bahkan menawarkan hadiah sebesar 3 miliar peso (sekitar Rp11,9 miliar) bagi siapa pun yang memiliki informasi terkait dalang di balik insiden ini.

Dari kancah internasional, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, turut mengutuk penembakan itu sebagai “ancaman langsung terhadap demokrasi”, namun ia juga mengaitkan serangan tersebut dengan “retorika kiri yang keras yang datang dari tingkat tertinggi pemerintah Kolombia”.

Meski Uribe dikenal sebagai politikus sayap kanan yang vokal mengkritik Presiden Petro dan baru saja mengumumkan pencalonannya sebagai kandidat presiden untuk pemilu tahun depan, Petro menyerukan persatuan. Presiden mendorong seluruh warga Kolombia untuk mendoakan kesembuhan Uribe, menggambarkan hari itu sebagai “hari penuh penderitaan”. Ia menegaskan bahwa kendati ada “perbedaan politik” antara dirinya dan Uribe, yang telah menjabat senator sejak 2022, perbedaan itu “hanyalah politik” dan tidak seharusnya berujung pada kekerasan. “Yang terpenting saat ini adalah semua warga Kolombia fokus dengan energi hati kita, dengan keinginan kita untuk hidup… untuk memastikan bahwa Dr Miguel Uribe tetap hidup,” kata Petro.

Lebih lanjut, melalui platform media sosial X, Presiden Petro juga menyinggung latar belakang dan sejarah kelam keluarga Uribe. “Oh, Kolombia dan kekerasannya yang abadi. Mereka ingin membunuh putra seorang perempuan Arab di Bogotá, yang telah mereka bunuh… Mereka membunuh baik putra maupun ibunya,” tulis Petro, merujuk pada fakta bahwa keluarga Turbay memiliki keturunan Lebanon. “Hargai kehidupan, itu garis merahnya. Kolombia tidak boleh membunuh anak-anaknya, karena mereka juga anak-anak kita. Mafia negeri ini, sampah kemanusiaan. Semoga keluarga Arab yang tiba di Kolombia hidup dalam damai,” tutupnya, menyoroti siklus kekerasan di Kolombia.

Jejak Sejarah Kelam: Warisan Kekerasan dalam Keluarga Miguel Uribe Turbay

Kelahiran Miguel Uribe Turbay di Bogotá pada tahun 1986 menempatkannya dalam sebuah keluarga dengan sejarah panjang yang terukir dalam lanskap bisnis dan politik Kolombia. Ayahnya dikenal sebagai pemimpin serikat pekerja sekaligus pengusaha terkemuka, sementara kakeknya adalah Julio Turbay, yang pernah menjabat sebagai Presiden Kolombia dari tahun 1978 hingga 1982.

Namun, ada satu babak kelam yang sangat relevan dengan insiden penembakan ini: Miguel adalah putra dari Diana Turbay, seorang jurnalis terkemuka yang diculik pada tahun 1990 oleh kartel Los Extraditables, yang dipimpin oleh gembong narkoba Pablo Escobar. Tragisnya, Diana Turbay tewas pada tahun 1991 setelah ditembak mati dalam upaya penyelamatan. Kisah pilu ini bahkan diabadikan oleh penulis peraih Nobel, Gabriel García Márquez, dalam novelnya “Noticia de un secuestro” (Berita Penculikan). Saat ibunya meninggal, Miguel Uribe Turbay baru berusia lima tahun. Kini, 34 tahun kemudian, ia sendiri menghadapi risiko serupa, sebuah ironi yang menyayat hati.

Terlepas dari tragedi masa lalu, Uribe Turbay membangun karier politik yang impresif. Ia meraih gelar master dalam kebijakan publik dari Universidad de los Andes dan gelar lain di bidang administrasi publik dari Harvard School of Government. Mengawali kariernya sebagai pengacara, ia melangkah ke arena politik pada tahun 2012. Pada usia 26 tahun, ia terpilih sebagai anggota dewan Kota Bogotá, mewakili Partai Liberal Kolombia. Dedikasinya berlanjut hingga ia diangkat sebagai Sekretaris Pemerintah pada tahun 2016, selama masa pemerintahan Enrique Peñalosa.

Pengakuan internasional pun datang pada tahun 2018, ketika organisasi One Young World menobatkannya sebagai salah satu dari 10 politisi muda paling berpengaruh di dunia, sebagaimana dicatat oleh laman Senat Kolombia. Pada tahun 2019, Uribe sempat mencalonkan diri sebagai wali kota Bogotá melalui gerakan independen “Avancemos”, meski akhirnya pilkada tersebut dimenangkan oleh Claudia López—sosok yang baru-baru ini juga mengumumkan pencalonannya sebagai presiden untuk pemilihan umum 2026. Puncak karier politik Uribe sejauh ini adalah pada tahun 2022, ketika ia terpilih sebagai senator dengan perolehan suara terbanyak di Kolombia, mencapai 226.922 suara.

Berita Terkait

Calon Presiden Kolombia Miguel Uribe Ditembak: Kondisi Terkini & Investigasi
Tragedi Pencabul Anak Bali: 6 Tahanan & 3 Polisi Tersangka
Suami Bunuh IRT di Serang, Rekayasa Perampokan Terbongkar
Dicekal! 8 Tersangka Pemerasan TKA Kemnaker Tak Bisa Kabur
KPK Bongkar Modus Pemerasan Kemenaker: RPTKA Jadi Alat Peras?
BI Kepri Sikat Uang Palsu: 1.045 Lembar Diamankan!
Pembunuhan Sadis Pemilik Toko Sembako Bekasi: Fakta Mengejutkan Terungkap
Pembunuhan Koh Alex Pondok Gede: Terungkap! Motif, Kronologi, Fakta Baru

Berita Terkait

Senin, 9 Juni 2025 - 04:38 WIB

Calon Presiden Kolombia Miguel Uribe Ditembak: Kondisi Terkini & Investigasi

Senin, 9 Juni 2025 - 03:08 WIB

Miguel Uribe Turbay: Tragedi Capres Kolombia, Penembakan di Kepala

Sabtu, 7 Juni 2025 - 18:48 WIB

Tragedi Pencabul Anak Bali: 6 Tahanan & 3 Polisi Tersangka

Jumat, 6 Juni 2025 - 15:44 WIB

Suami Bunuh IRT di Serang, Rekayasa Perampokan Terbongkar

Jumat, 6 Juni 2025 - 05:34 WIB

Dicekal! 8 Tersangka Pemerasan TKA Kemnaker Tak Bisa Kabur

Berita Terbaru

Food And Drink

Rahasia Daging Empuk Tanpa Presto: Cuma Pakai Beras!

Senin, 9 Jun 2025 - 10:18 WIB

Family And Relationships

Lisa Mariana Ajukan Syarat Damai ke Ridwan Kamil: Masa Depan Anak & Hak Wali Nikah

Senin, 9 Jun 2025 - 10:14 WIB