PKPU Tetap, Ricky Putra (RICY) Diberi Waktu 90 Hari Susun Proposal Perdamaian

Avatar photo

- Penulis Berita

Rabu, 11 Juni 2025 - 17:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY), emiten produsen tekstil dan pakaian dalam, resmi dinyatakan dalam status Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Tetap oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 27 Mei 2025. Keputusan ini merupakan kelanjutan dari PKPU Sementara yang dijatuhkan pada 15 April 2025 dan tercatat dalam register No. 62/Pdt.Sus-PKPU/2025/PN.Niaga.Jkt.Pst. Masa PKPU diperpanjang selama 90 hari kalender sejak tanggal penetapan, memberikan RICY waktu hingga 25 Agustus 2025 untuk merumuskan proposal perdamaian.

Sidang lanjutan untuk permusyawaratan rencana perdamaian akan digelar pada 25 Agustus 2025, demikian disampaikan manajemen RICY dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (11/6). Corporate Secretary RICY, Agnes Hermien Indrajati, menjelaskan bahwa putusan PKPU ini memberikan tenggat waktu tambahan untuk menyusun proposal yang diterima semua pihak yang terkait.

Menariknya, meski tengah menghadapi proses PKPU, manajemen RICY menyatakan operasional perusahaan tetap berjalan normal. Dampak signifikan terhadap kegiatan operasional dan keberlangsungan usaha hingga saat ini disebut belum terlihat. Hal ini disampaikan sebagai bentuk upaya menenangkan investor dan publik.

Namun, sejak 21 April 2025, saham RICY telah masuk dalam papan pemantauan khusus BEI dan diperdagangkan dengan skema *full-call auction* (FCA) menyusul status PKPU Sementara. Langkah ini merupakan respons BEI terhadap situasi keuangan RICY. Kondisi industri tekstil yang masih terguncang, seperti yang diakui RICY sebelumnya terkait pengurangan jumlah pekerja, mungkin juga menjadi pertimbangan BEI dalam mengambil tindakan tersebut. Perkembangan selanjutnya terkait proses PKPU RICY tentu akan tetap menjadi sorotan pasar modal.

Berita Terkait

Mei 2025 Suram? BI Ramal Penjualan Ritel Kontraksi!
Asing Net Buy Rp 478 Miliar di Akhir Pekan Ini, Cermati Saham yang Banyak Diborong
IHSG Merah! Asing Lepas Saham Ini? Cek Daftar Lengkapnya!
Olein Ancam Tahta Emas: Investasi Masa Depan?
Saham Big Banks Lesu: Rekomendasi Analis & Prospek Pekan Depan
Rupiah Anjlok! Prediksi Pergerakan Kursus Pekan Depan
Saham INRU Dibeli Perusahaan Hongkong: Rekomendasi Beli?
IHSG Merah, 5 Saham Ini Untung Besar! Cek Sekarang!

Berita Terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 00:50 WIB

Mei 2025 Suram? BI Ramal Penjualan Ritel Kontraksi!

Sabtu, 14 Juni 2025 - 00:25 WIB

Asing Net Buy Rp 478 Miliar di Akhir Pekan Ini, Cermati Saham yang Banyak Diborong

Jumat, 13 Juni 2025 - 23:13 WIB

IHSG Merah! Asing Lepas Saham Ini? Cek Daftar Lengkapnya!

Jumat, 13 Juni 2025 - 21:33 WIB

Olein Ancam Tahta Emas: Investasi Masa Depan?

Jumat, 13 Juni 2025 - 19:18 WIB

Saham Big Banks Lesu: Rekomendasi Analis & Prospek Pekan Depan

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Nekat Masuk Tol Tanpa Helm? Pemotor Kena Sanksi Jasa Marga & Polisi!

Sabtu, 14 Jun 2025 - 01:13 WIB

Finance

Mei 2025 Suram? BI Ramal Penjualan Ritel Kontraksi!

Sabtu, 14 Jun 2025 - 00:50 WIB