Quartararo Frustrasi di Aragon: Soroti Masalah Elektronik, Cengkeraman Yamaha, dan Kurangnya Peran Dovizioso
Motorland Aragon, Spanyol – Pembalap andalan Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, secara terang-terangan meluapkan kekecewaannya setelah empat hari yang menantang di Motorland Aragon. Meski telah berusaha keras dalam rangkaian balap MotoGP Aragon 2025 dan sesi tes berikutnya, “El Diablo” merasa belum ada kemajuan signifikan, terutama terkait perangkat elektronik dan cengkeraman motornya.
Quartararo gagal meraih satu pun poin selama tiga hari seri balap MotoGP Aragon 2025 yang berat. Penderitaan sang pembalap berlanjut pada sesi tes resmi yang digelar pada Senin, 9 Juni 2025. Dalam sesi tersebut, ia hanya mampu menempati posisi ketujuh dengan catatan waktu putaran terbaik 1 menit 46,427 detik. Hasil ini jelas jauh dari ekspektasi bagi pembalap sekaliber dirinya.
Ironisnya, performa Yamaha sebenarnya menunjukkan tanda-tanda positif dalam beberapa bulan terakhir, dengan Quartararo berhasil mencetak tiga *pole position* beruntun dan meraih satu podium pada GP Spanyol. Namun, pencapaian tersebut tidak cukup untuk memuaskan Quartararo, yang masih berkutat dengan kendala fundamental pada motornya.
“Dari Jumat hingga Senin, kami sama sekali tidak bisa mendapatkan apa yang saya minta dari elektronik,” ungkap Quartararo, seperti dilansir dari *Corsedimoto*. Ia menambahkan dengan nada kesal, “Tidak mungkin melewati empat hari tanpa mendapatkan sesuatu yang benar-benar jelas. Kami masih berusaha untuk memahami.” Jelas terlihat bahwa kurangnya kemajuan yang diharapkan membuat pembalap asal Prancis ini frustrasi.
Tak hanya itu, Quartararo juga mengeluhkan perihal cengkeraman mekanis yang menurutnya belum menemukan solusi yang tepat. “Cengkeraman mekanis adalah hal yang memungkinkan kami untuk membuat langkah maju yang baik,” jelasnya. “Tetapi kami belum menemukannya. Itulah hal yang belum kami temukan.” Ia juga menyiratkan ketidakpastian mengenai potensi maksimal dari elektronik, “Saya rasa kami benar-benar tidak tahu seberapa banyak yang bisa kami dapatkan dengan elektronik. Ada banyak hal yang bisa didapatkan, tetapi tidak ada yang tahu.”
Selain masalah teknis pada motornya, Quartararo juga menunjukkan rasa geram karena Yamaha dianggap kurang memanfaatkan peran Andrea Dovizioso, yang sejatinya merupakan pembalap penguji mereka. Dovizioso, yang tahun lalu menggantikan Cal Crutchlow sebagai pembalap penguji, dipuji Quartararo sebagai sosok yang sangat cerdas dan mampu menjelaskan berbagai hal kepada para insinyur dengan baik.
“Cara dia (Dovizioso) menjelaskan berbagai hal, memberikan informasi kepada para insinyur… Mengetahui dengan pasti apa yang terjadi pada motor sangat penting bagi para insinyur,” ujar Quartararo. Ia menekankan betapa krusialnya kehadiran Dovizioso, terutama saat balapan di Eropa. “Saat balapan di Eropa, jika dia bisa datang, itu sangat membantu. Kami kurang memanfaatkannya. Tim harus memberinya kesempatan untuk memperdalam aspek teknis,” desaknya.
Dovizioso memang dikenal sebagai pembalap yang sangat teknis, analitis, dan presisi dalam memberikan masukan. Pembalap berusia 39 tahun itu dikabarkan akan kembali membantu Yamaha dalam tes di Sirkuit Barcelona pada Rabu dan Kamis pekan ini, bersama dua pembalap Prima Pramac, Miguel Oliveira dan Jack Miller. Kehadiran Dovizioso juga sudah terlihat di dalam *box* Yamaha selama tes MotoGP Aragon pada Senin, 9 Juni 2025, mengindikasikan bahwa perannya mungkin akan semakin diperhitungkan ke depannya.