Saham FAST Naik? Privat Placement & Pinjaman Jumbo!

Avatar photo

- Penulis Berita

Jumat, 13 Juni 2025 - 17:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KFC (FAST) Raih Suntikan Dana Rp 80 Miliar dan Pinjaman Rp 875 Miliar di Tengah Tantangan Kinerja

PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), emiten pengelola restoran cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC) di Indonesia, tengah berupaya mengatasi tekanan kinerja keuangan dengan mengamankan suntikan dana signifikan. Pada kuartal II-2025, FAST menerima tambahan modal Rp 80 miliar melalui *private placement*, penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya 533,33 juta saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham. PT Gelael Pratama dan PT Indoritel Makmur International Tbk (DNET) menjadi investor dalam aksi korporasi ini, masing-masing menyuntikkan Rp 40 miliar. Dana tersebut dialokasikan untuk modal kerja, meliputi pembelian persediaan dan pembayaran kewajiban lancar (Rp 52 miliar) serta biaya operasional dan efisiensi karyawan (Rp 28 miliar).

Selain *private placement*, FAST juga memperoleh pinjaman jumbo senilai Rp 875 miliar dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Pinjaman ini terdiri dari tiga fasilitas: kredit investasi *refinancing* Rp 200 miliar (tenor 10 tahun), fasilitas kredit *term loan* Rp 525 miliar untuk *refinancing* aset eksisting (tenor 8 tahun), dan kredit modal kerja non rekening koran Rp 150 miliar (tenor 1 tahun). Direktur FAST, Wahyudi Martono, mengonfirmasi penandatanganan perjanjian pinjaman tersebut.

Langkah agresif ini diambil sebagai respons terhadap penurunan kinerja keuangan FAST. Pada tahun 2024, perusahaan mencatatkan kerugian tahun berjalan sebesar Rp 796,71 miliar, meningkat tajam 91,67% dibandingkan tahun sebelumnya (Rp 415,64 miliar). Pendapatan juga merosot 17,84% menjadi Rp 4,87 triliun dari Rp 5,93 triliun di tahun sebelumnya. Penurunan ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk dampak negatif dari krisis Timur Tengah yang memicu boikot terhadap merek-merek asal Amerika Serikat, termasuk KFC. Pelemahan daya beli masyarakat akibat tekanan ekonomi juga turut berkontribusi pada penurunan penjualan.

Analis dari Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI), Muhammad Wafi, menilai efisiensi biaya dan *refinancing* sebagai langkah strategis yang perlu segera dilakukan FAST. Ia menekankan bahwa pemulihan kinerja FAST sangat bergantung pada perbaikan daya beli masyarakat dan meredanya sentimen negatif akibat boikot.

Di sisi lain, *Investment Analyst* Infovesta Utama, Ekky Topan, melihat suntikan dana dari *private placement* dan pinjaman Bank Mandiri berdampak positif bagi likuiditas FAST dalam jangka pendek hingga menengah. Meskipun demikian, ia mengingatkan peningkatan risiko beban bunga di masa depan jika dana tidak dikelola secara efisien. Efektivitas penggunaan dana, terutama untuk efisiensi rantai pasok atau penguatan promosi dan distribusi, akan menjadi kunci keberhasilan pemulihan.

Ekky menambahkan, kenaikan harga saham FAST belakangan ini sebagian besar dipengaruhi sentimen positif pasar terhadap dukungan Grup Anthoni Salim. Namun, reli harga ini masih didorong sentimen, belum sepenuhnya mencerminkan perubahan fundamental. Secara teknikal, FAST berpotensi melanjutkan penguatan jangka pendek, dengan target terdekat Rp 400 dan target jangka menengah Rp 470-Rp 500, asalkan momentum sentimen dan akumulasi investor berlanjut. Investor tetap perlu mencermati realisasi penggunaan dana dan pertumbuhan pendapatan dalam laporan keuangan selanjutnya.

Berita Terkait

Emas Antam Meroket! Harga Terbaru Hampir Sentuh Rp 2 Juta
Stop Dividen & Bonus! Bank Sentral [Nama Negara] Tegas ke Bank
Mengapa BPS dan Bank Dunia Beda Hitung Angka Kemiskinan?
Harga Emas Antam Stabil? Cek Update 15 Juni di Sini!
Todotua Pasaribu: Profil Wamen Investasi & Wakil Komisaris Utama Pertamina
Aset Safe Haven Diburu! Ketidakpastian Global Picu Lonjakan Permintaan
IKK Anjlok! Bagaimana Nasib Saham INDF, ICBP & MYOR?
Pekan Depan IHSG Merah? Analisis Saham AADI, CTRA & NCKL

Berita Terkait

Minggu, 15 Juni 2025 - 10:45 WIB

Emas Antam Meroket! Harga Terbaru Hampir Sentuh Rp 2 Juta

Minggu, 15 Juni 2025 - 10:29 WIB

Stop Dividen & Bonus! Bank Sentral [Nama Negara] Tegas ke Bank

Minggu, 15 Juni 2025 - 09:30 WIB

Mengapa BPS dan Bank Dunia Beda Hitung Angka Kemiskinan?

Minggu, 15 Juni 2025 - 08:40 WIB

Harga Emas Antam Stabil? Cek Update 15 Juni di Sini!

Minggu, 15 Juni 2025 - 08:16 WIB

Todotua Pasaribu: Profil Wamen Investasi & Wakil Komisaris Utama Pertamina

Berita Terbaru

Sports

Piala Dunia Antarklub 2025: Al Ahly vs Inter Miami Imbang!

Minggu, 15 Jun 2025 - 11:00 WIB

Entertainment

Agnez Mo & Anggun: Bintang Hollywood di Reacher Season 4!

Minggu, 15 Jun 2025 - 10:55 WIB

Finance

Emas Antam Meroket! Harga Terbaru Hampir Sentuh Rp 2 Juta

Minggu, 15 Jun 2025 - 10:45 WIB

Uncategorized

Laut Mati: Fakta Unik & Rekor Dunia yang Mencengangkan!

Minggu, 15 Jun 2025 - 10:35 WIB