Bekham Putra, Pemain Timnas Indonesia, Jadi Sasaran Hinaan Usai Laga Melawan Jepang
Kekalahan telak Timnas Indonesia melawan Jepang dengan skor 0-6 pada 10 Juni 2025 di babak ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia menyisakan catatan pahit. Salah satu pemain yang menjadi sorotan, bahkan sasaran hujatan, adalah Bekcham Putra Nugraha. Pemain Persib Bandung ini ditarik keluar di awal babak kedua dan digantikan oleh Ricky Kambuaya.
Penampilan Bekcham dalam laga tersebut menuai kritik pedas dari sejumlah pihak. Namun, tanggapan pemain muda berbakat ini justru mengejutkan. Melalui akun Instagram pribadinya, Bekcham menulis, “Terima kasih atas setiap doa, setiap dukungan dan bahkan setiap kritik. Semua itu adalah pengalaman bagi saya untuk terus bertumbuh. Jalan kita masih panjang dan perjalanan ini belum selesai. Kami datang dengan harapan, pulang dengan pelajaran. Kekalahan ini berat, tapi bukan akhir. Kami akan kembali dengan kepala tegak, hati yang lebih kuat, dan tekad yang tak tergoyahkan.”
Sayangnya, kritik yang diterima Bekcham berujung pada penyebaran hinaan di media sosial. Hal ini memantik reaksi keras dari Bobotoh (suporter Persib Bandung). Sebagai bentuk pembelaan terhadap idola mereka, sejumlah Bobotoh melaporkan akun Facebook “Sukabumi Alam Ekplorasi” ke Polres Sukabumi Kota pada Jumat, 13 Juni 2025. Akun tersebut diduga telah menyebarkan ujaran kebencian dan penghinaan terhadap Bekcham.
Firman Alamsyah, perwakilan Bobotoh yang melaporkan kasus ini, menjelaskan alasan pelaporan tersebut. “Kami menduga ini dilakukan oleh orang yang tidak dikenal melalui akun Facebook ‘Sukabumi Alam Ekplorasi’. Dalam unggahannya terdapat unsur bullying terhadap salah satu pemain Timnas Indonesia, yaitu Beckham Putra,” ujar Firman. Ia menambahkan bahwa pelaporan ini dilakukan karena nama baik Sukabumi, baik kota maupun kabupaten, dinilai tercoreng oleh tindakan akun Facebook tersebut. “Ini menimbulkan keresahan di masyarakat,” tegas Firman. Pihaknya berharap pelaku dapat segera ditangkap dan mendapatkan sanksi yang setimpal. Mereka menginginkan efek jera agar kejadian serupa tidak terulang kembali.