Serangan Udara Israel Tewaskan 9 Ilmuwan Nuklir Iran
Pada Jumat, 13 Juni, militer Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke sejumlah fasilitas di Iran, yang mengakibatkan tewasnya sembilan ilmuwan nuklir terkemuka. Serangan tersebut, yang merupakan bagian dari Operasi Rising Lion, menargetkan para ilmuwan dan ahli senior yang dianggap memimpin program senjata nuklir Iran.
Dalam sebuah pernyataan resmi yang dikutip oleh AFP pada Sabtu, 14 Juni, militer Israel menyatakan bahwa kematian para ilmuwan ini merupakan pukulan telak bagi ambisi Iran untuk mengembangkan senjata pemusnah massal. Serangan, menurut pernyataan tersebut, dilandasi oleh informasi intelijen yang akurat dan teliti yang dikumpulkan oleh direktorat intelijen Israel.
Target serangan Israel tidak hanya terbatas pada fasilitas nuklir, tetapi juga mencakup sejumlah komandan militer dan instalasi penting lainnya. Israel secara terang-terangan menyebut operasi ini sebagai tindakan pencegahan proaktif untuk menghentikan pengembangan program senjata nuklir Iran.
Iran, yang berulang kali membantah tuduhan mengembangkan senjata nuklir, menyatakan bahwa program pengayaan uranium mereka semata-mata untuk tujuan damai dan sipil. Namun, sebagai balasan atas serangan Israel, Iran melancarkan serangan balasan yang mengakibatkan sedikitnya tiga orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka di Israel. Insiden ini meningkatkan ketegangan regional dan menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi konflik lebih lanjut di Timur Tengah.