Operasi Kebangkitan Singa: Apa Kata Israel? Analisis Lengkap!

Avatar photo

- Penulis Berita

Minggu, 15 Juni 2025 - 03:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Operasi Kebangkitan Singa: Israel Luncurkan Serangan Besar-besaran ke Infrastruktur Nuklir dan Militer Iran

Jakarta – Israel secara resmi meluncurkan Operasi Kebangkitan Singa (Rising Lion), sebuah kampanye militer berskala besar yang secara spesifik menargetkan infrastruktur nuklir dan militer Iran. Pengumuman mendalam ini disampaikan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, melalui akun media sosial resmi Perdana Menteri Israel pada Jumat, 13 Juni 2025, menandai eskalasi signifikan dalam ketegangan regional.

Netanyahu menyebut operasi ini sebagai “momen penentu dalam sejarah Israel,” dengan tujuan krusial untuk menetralkan apa yang ia definisikan sebagai ancaman langsung terhadap kelangsungan hidup negaranya. Fokus utama dari operasi Kebangkitan Singa adalah melenyapkan kemampuan Iran untuk mengembangkan senjata nuklir serta membongkar seluruh infrastruktur rudal balistiknya, yang dianggap Israel sebagai bahaya yang tak bisa ditawar.

Program bersenjata nuklir Iran telah lama menjadi “garis merah” bagi Israel, meskipun Teheran bersikeras bahwa program tersebut bersifat damai dan murni untuk tujuan sipil. Namun, pejabat Israel berpendapat bahwa Iran hanya tinggal hitungan bulan, bahkan hari, untuk memiliki senjata nuklir. Netanyahu sendiri menekankan bahwa Iran telah mengakumulasi cukup bahan untuk memproduksi hingga 15 bom nuklir, memperkuat dalih Israel untuk bertindak.

Dilansir dari *Al Jazeera*, Operasi Kebangkitan Singa merupakan inisiatif militer dan intelijen komprehensif Israel yang dirancang untuk melumpuhkan program pengayaan nuklir dan kapabilitas militer Iran secara efektif. Operasi ini mencakup serangkaian serangan udara masif yang didukung oleh misi sabotase rahasia, dengan eksekusi yang melibatkan tidak hanya Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tetapi juga Mossad, badan intelijen terkemuka Israel.

Dikutip dari *Channel News Asia*, operasi ini dimulai dengan serangkaian serangan udara pada Jumat pagi, yang dilaporkan menghantam puluhan lokasi strategis vital, termasuk fasilitas utama pengayaan nuklir Iran di Natanz. Ledakan hebat terdengar di berbagai penjuru Teheran, menciptakan kepanikan di tengah kota. Media pemerintah Iran mengonfirmasi pengaktifan penuh sistem pertahanan udara mereka, namun ironisnya, serangan Israel tampaknya berhasil menembus beberapa lapisan pertahanan yang ketat tersebut.

Dampak paling signifikan dari serangan ini adalah kabar kematian Hossein Salami, Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran, sebuah tokoh kunci dalam struktur militer Iran. Media pemerintah Iran juga melaporkan tewasnya Jenderal Mohammad Bagheri, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, meskipun belum ada konfirmasi independen mengenai kebenaran kabar ini. Tragisnya, wilayah permukiman juga tidak luput dari serangan, dilaporkan beberapa anak tewas, memicu kekhawatiran serius akan eskalasi ketegangan regional dan internasional yang lebih luas.

Serangan Israel dalam Operasi Kebangkitan Singa tidak hanya menargetkan sasaran militer konvensional. Menurut Netanyahu, kampanye ini juga secara spesifik menyasar para ilmuwan nuklir Iran yang diduga terlibat dalam pengembangan senjata nuklir. Pembunuhan yang ditargetkan ini menggarisbawahi sifat hibrida dari kampanye ini, yang memadukan kekuatan udara presisi dengan operasi intelijen berteknologi tinggi untuk melemahkan kemampuan strategis Iran dari dalam.

Pasca-serangan, lalu lintas udara di Teheran dan seluruh Iran dihentikan total, dan bandara-bandara ditutup karena kekhawatiran akan serangan lanjutan. Iran belum mengeluarkan respons resmi secara menyeluruh, namun Israel telah menetapkan status darurat nasional. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memperingatkan kemungkinan besar serangan rudal dan drone dari Iran akan terjadi dalam waktu dekat, mendorong penutupan Bandara Ben Gurion di Tel Aviv dan siaga militer penuh di seluruh negeri.

Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa melemahnya Hamas dan Hizbullah sejak konflik di Gaza pada Oktober 2023 telah memberikan Israel kebebasan gerak yang lebih besar tanpa kekhawatiran akan pembalasan besar dari sekutu-sekutu Iran di kawasan. Meski demikian, serangan Israel sebelumnya selama konflik di Gaza telah dituduh melanggar berbagai hukum internasional. Kini, serangan terhadap Iran ini berpotensi menjadi babak baru dalam daftar pelanggaran hukum internasional yang dilakukan oleh negara tersebut.

Michael Becker, seorang profesor hukum hak asasi manusia internasional di Trinity College Dublin yang pernah bekerja di Mahkamah Internasional, menyampaikan kepada *Al Jazeera* bahwa berdasarkan informasi publik yang tersedia, penggunaan kekuatan oleh Israel terhadap Iran tidak sesuai dengan hak inheren untuk membela diri sebagaimana tercantum dalam Piagam PBB. Becker menambahkan, “Tidak ada indikasi bahwa serangan dari Iran terhadap Israel sedang terjadi atau akan segera terjadi. Penilaian Israel bahwa Iran akan segera memiliki kemampuan nuklir juga tidak cukup menurut hukum internasional, apalagi mengingat masih berlangsungnya negosiasi antara AS dan Iran.”

Berita Terkait

Serangan Israel Tewaskan Atlet Iran: Taekwondo & Berkuda Berduka
Israel Siapkan 200 Jet Tempur, Target Situs Nuklir Iran?
Serangan Israel Sasar Situs Nuklir Iran: Fakta Mengejutkan
Drone Israel Ditembak Jatuh Iran: Ketegangan Meningkat di Timur Tengah!
Tawuran Remaja Pasar Rebo: Sering Terjadi, Bahaya!

Berita Terkait

Minggu, 15 Juni 2025 - 21:00 WIB

Serangan Israel Tewaskan Atlet Iran: Taekwondo & Berkuda Berduka

Minggu, 15 Juni 2025 - 06:10 WIB

Israel Siapkan 200 Jet Tempur, Target Situs Nuklir Iran?

Minggu, 15 Juni 2025 - 03:01 WIB

Operasi Kebangkitan Singa: Apa Kata Israel? Analisis Lengkap!

Sabtu, 14 Juni 2025 - 22:05 WIB

Serangan Israel Sasar Situs Nuklir Iran: Fakta Mengejutkan

Sabtu, 14 Juni 2025 - 13:29 WIB

Drone Israel Ditembak Jatuh Iran: Ketegangan Meningkat di Timur Tengah!

Berita Terbaru

Finance

NICL Bagi Dividen Rp15/Saham: Investor Nikel Wajib Tahu!

Senin, 16 Jun 2025 - 03:30 WIB

Society Culture And History

Zodiak Beruntung Senin 16 Juni 2025: Taurus, Sagitarius, Siap-siap!

Senin, 16 Jun 2025 - 02:05 WIB