Timnas Italia Siap Memasuki Era Baru di Bawah Gennaro Gattuso: Proyek Ambisius untuk Lahirkan Kembali Talenta Berteknik Tinggi
Timnas Italia bersiap menyongsong babak baru yang ambisius di bawah kepemimpinan Gennaro Gattuso. Era ini digadang-gadang akan menjadi fondasi pembangunan kembali sepak bola Italia, khususnya dalam memproduksi talenta-talenta berteknik tinggi layaknya legenda seperti Alessandro Del Piero dan Francesco Totti.
Proses penunjukan pelatih anyar pengganti Luciano Spalletti ini dilaporkan telah memasuki tahap akhir oleh Federasi Sepak Bola Italia (FIGC). Nama Gennaro Gattuso muncul sebagai kandidat utama, dan *La Gazzetta dello Sport* bahkan menyebut pengumuman resminya dijadwalkan pada Senin, 16 Juni 2025. Presiden FIGC, Gabriele Gravina, telah intens berkomunikasi dengan Gattuso, menjajaki ide-ide, kandidat staf, serta rencana strategis ke depan untuk Azzurri.
Sebagai langkah kehati-hatian, FIGC disebut menawarkan kontrak berdurasi satu tahun dengan opsi perpanjangan. Kebijakan ini bertujuan untuk menghindari keterikatan jangka panjang apabila performa tim tidak sesuai harapan. Nilai kontrak Gattuso sendiri diperkirakan tidak akan melampaui dua juta euro, setara dengan bayaran yang diterima pelatih sebelumnya, Luciano Spalletti.
Kedatangan Gattuso bukan sekadar pergantian pelatih biasa, melainkan menandai dimulainya proyek besar “Italia Baru” yang diinisiasi oleh FIGC. Proyek ambisius ini akan mengintegrasikan sejumlah mantan bintang besar sepak bola Italia, seperti Gianluigi Buffon, Leonardo Bonucci, Andrea Barzagli, hingga Gianluca Zambrotta dan Simone Perrotta, dalam struktur tim nasional.
Gianluigi Buffon akan tetap memegang perannya sebagai kepala delegasi tim. Sementara itu, Bonucci dan Barzagli diproyeksikan masuk dalam jajaran staf pelatih Gattuso, bahkan salah satu dari mereka berpotensi menangani Timnas Italia U21. Kabar yang beredar juga menyebut Bernardo Corradi akan meninggalkan posisi pelatih U21 saat ini untuk bergabung sebagai asisten Massimiliano Allegri di AC Milan, membuka ruang bagi mantan pemain tersebut.
Tak hanya itu, FIGC juga membentuk posisi krusial baru: *responsabile tecnico* alias penanggung jawab teknis. Posisi ini akan fokus pada pengembangan metodologi dan aspek teknis di seluruh kelompok usia muda. Maurizio Viscidi akan tetap mengemban tugas ini, dan yang menarik, Cesare Prandelli, arsitek di balik kesuksesan Italia mencapai final Euro 2012, turut bergabung dalam struktur baru sebagai penghubung antara tim senior dan level usia muda.
*La Gazzetta dello Sport* menjelaskan posisi *responsabile tecnico* ini: “Lebih baik disebut ‘penanggung jawab’ daripada ‘direktur’ guna menghindari kesalahpahaman mengenai perannya. Ia tidak akan menjadi pengawas Gattuso, tidak akan terlibat dalam pengelolaan tim Italia.” Sebaliknya, ia akan bekerja, baik di lapangan maupun di balik meja, untuk mentransformasi budaya olahraga dan ide-ide FIGC, serta menciptakan skenario baru yang lebih kondusif bagi para pemain muda untuk mengekspresikan bakat mereka secara optimal.
Inisiatif ini lahir dari keinginan FIGC untuk memberikan ruang kreativitas yang lebih besar bagi pemain muda. Dalam beberapa tahun terakhir, pendekatan pelatihan usia muda dianggap terlalu kaku, menekankan taktik dan kedisiplinan berlebihan, yang ironisnya, justru membunuh ekspresi bermain serta kemampuan teknik individu. Sepak bola Italia saat ini merasakan kekosongan pemain-pemain dengan kemampuan dribbling memukau seperti Franco Causio, Bruno Conti, Roberto Donadoni, dan Roberto Baggio. Model pembinaan kini perlu kembali memberikan kebebasan teknis kepada pemain, meniru keberhasilan negara-negara maju sepak bola seperti Spanyol, Prancis, Inggris, dan Jerman.
Seperti yang diutarakan *La Gazzetta dello Sport*, “Kita tidak perlu belajar dari siapa pun soal membangun “tim”, tetapi sedikit sentuhan berkelas seperti Rivera, Baggio, Del Piero, Totti, Pirlo, itu bisa mengubah segalanya.” Dengan Gennaro Gattuso di kemudi dan dukungan struktur baru yang solid, Timnas Italia berharap dapat mengembalikan kejayaan dengan melahirkan kembali generasi talenta-talenta unik dan brilian.
