BI Turunkan Suku Bunga Acuan, Bank Digital Malah Naikkan Bunga Deposito?
Bank Indonesia (BI) baru-baru ini menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 5,50% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 20–21 Mei 2025. Langkah ini juga diikuti oleh penurunan suku bunga Deposit Facility menjadi 4,75%, sementara suku bunga Lending Facility tetap di 6,25%. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pun turut memangkas tingkat bunga penjaminan simpanan rupiah sebesar 25 basis poin, menjadi 4,00% untuk bank umum dan 6,50% untuk BPR. Tingkat bunga penjaminan untuk simpanan valas tetap 2,25%.
Menariknya, di tengah tren penurunan suku bunga acuan ini, sejumlah bank digital justru menawarkan suku bunga deposito yang tinggi untuk menarik dana nasabah. Strategi ini tampaknya berhasil, mengingat persaingan di sektor perbankan digital semakin ketat.
Bank Jago (ARTO), misalnya, memberikan bunga deposito hingga 6,5% per tahun untuk deposito di atas Rp1 miliar. Sementara Allo Bank (BBHI) menawarkan bunga hingga 7,5%, dan Bank Amar Indonesia (AMAR) bahkan mencapai 9% per tahun untuk jangka waktu 3 tahun. Namun, tidak semua bank digital mengikuti strategi ini.
David Wirawan, SVP Finance Bank Amar, menjelaskan bahwa keputusan untuk mempertahankan suku bunga deposito tinggi didasarkan pada perhitungan profitabilitas dan rasio kredit bermasalah (NPL) yang terkendali. Hal senada disampaikan oleh Presiden Direktur Allo Bank, Indra Utoyo, yang menyatakan bahwa keputusan untuk tidak menurunkan suku bunga mempertimbangkan kondisi makroekonomi yang masih menantang, termasuk tekanan likuiditas dan persaingan DPK yang ketat.
Berikut rincian suku bunga deposito beberapa bank digital terbaru:
* Bank Jago: Menawarkan bunga 5,5% hingga 6,5% per tahun, bervariasi tergantung besarnya saldo deposito. Untuk deposito Rp1 juta hingga Rp99,99 juta bunganya 5,5%, Rp100 juta hingga Rp499,99 juta sebesar 5,75%, Rp500 juta hingga Rp999,99 juta 6%, dan di atas Rp1 miliar mencapai 6,5%.
* Allo Bank: Menyediakan suku bunga deposito mulai 5% hingga 7,5% per tahun dengan setoran minimal Rp1 juta.
* Seabank: Menawarkan bunga deposito hingga 6% per tahun dengan jangka waktu 1, 3, dan 6 bulan, serta setoran minimal Rp1 juta.
* Bank Saqu: Memberikan bunga deposito reguler hingga 6% per tahun dengan setoran minimal Rp1 juta. Menariknya, Bank Saqu juga memiliki fitur Busposito yang menawarkan bunga hingga 10% jika deposito dibuka bersama.
* Bank Neo Commerce (BNC): Menyediakan berbagai pilihan deposito dengan suku bunga yang bervariasi berdasarkan jangka waktu. Misalnya, deposito WOW 7 hari (5% per tahun), WOW 1 bulan (6,25% per tahun), WOW 3 bulan (6,75% per tahun), WOW 6 bulan (7,25% per tahun), dan WOW 12 bulan (8% per tahun). Setoran minimal Rp100.000.
* Krom Bank: Menawarkan suku bunga deposito hingga 8,75% per tahun dengan fitur alokasi dana untuk tujuan jangka panjang dan memungkinkan pembuatan hingga 20 deposito dalam satu akun.
* Bank Amar: Menawarkan bunga deposito mulai dari 5,75% per tahun (jangka waktu 1 bulan) hingga 9% per tahun (jangka waktu 3 tahun).
Kesimpulannya, meskipun BI menurunkan suku bunga acuan, pasar deposito di bank digital tetap dinamis. Beberapa bank memilih untuk mempertahankan, bahkan menaikkan suku bunga deposito sebagai strategi untuk menarik nasabah dan mengimbangi persaingan yang ketat. Kondisi ini memberikan pilihan yang lebih beragam bagi nasabah dalam mencari instrumen investasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
