Meski OJK Cabut Perintah, BEI Tegaskan Lanjutkan Suspensi Enam Saham Ini!
JAKARTA – KONTAN.CO.ID. Bursa Efek Indonesia (BEI) secara tegas memutuskan untuk tetap melanjutkan penghentian sementara perdagangan atau suspensi terhadap enam perusahaan tercatat. Keputusan ini menandakan komitmen kuat BEI dalam menjaga integritas dan stabilitas pasar modal Indonesia, meskipun adanya perkembangan terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait status saham-saham tersebut.
Langkah BEI ini merujuk pada Surat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. SR-2/PM.22/2025 tertanggal 10 Juni 2025, yang isinya adalah pencabutan perintah penghentian sementara perdagangan efek. Namun, di tengah pencabutan perintah OJK ini, BEI memilih jalur berbeda dan mempertahankan pembekuan saham. Perlu diingat bahwa enam saham tersebut telah disuspensi BEI jauh sebelumnya, melalui pengumuman resmi sejak 22 Januari 2020 dan 11 Februari 2020, menunjukkan permasalahan yang berlarut-larut.
Pande Made Kusuma Ari.A, Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, dalam pengumuman resminya pada Senin (16/6), menegaskan bahwa keputusan untuk tetap melakukan penghentian sementara perdagangan efek di seluruh pasar ini adalah final. Ia menjelaskan, kelanjutan suspensi ini didasarkan pada dua alasan utama yang krusial: keenam perusahaan tersebut masih belum menyelesaikan kewajiban-kewajiban mereka kepada BEI, serta masih terdapat keraguan serius terhadap kelangsungan usaha mereka.
Pande menambahkan, langkah tegas ini diambil “dalam rangka menjaga perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien.” Hal ini mencerminkan peran krusial BEI sebagai regulator pasar modal yang bertanggung jawab memastikan stabilitas dan kepercayaan investor, terutama ketika ada entitas yang menunjukkan tanda-tanda ketidakpatuhan atau risiko operasional yang signifikan.
Guna menjaga transparansi dan memberikan informasi yang akurat, BEI turut mengimbau seluruh pihak yang berkepentingan, termasuk investor dan pelaku pasar, untuk senantiasa memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh masing-masing emiten yang bersangkutan. Hal ini penting agar keputusan investasi dapat diambil berdasarkan data dan fakta terkini.
Adapun enam saham yang nasibnya tetap ‘terbeku’ di pasar modal Indonesia oleh keputusan BEI ini meliputi:
1. PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP)
2. PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP)
3. PT Hanson International Tbk (MYRX dan MYRXP)
4. PT SMR Utama Tbk (SMRU)
5. PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM)
6. PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO)
