Oknum Pegawai Minimarket Ditangkap, Diduga Cabuli Bocah 11 Tahun dengan Iming-iming Top Up Game di Tangerang
Tangerang – Seorang pegawai minimarket di Jatiuwung, Kota Tangerang, berinisial A (23) harus berurusan dengan pihak kepolisian setelah ditangkap atas dugaan pencabulan terhadap seorang anak laki-laki berusia 11 tahun. Peristiwa miris ini diduga terjadi di dalam toilet minimarket tempat A bekerja, di kawasan Kampung Pasir Jaya, Kelurahan Pasir Jaya, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang. Modus pelaku terbilang licik, yakni dengan mengiming-imingi korban top up pulsa game online gratis.
Kronologi kejadian, menurut keterangan Kapolsek Jatiuwung Komisaris Rabiin pada Senin (16/06/2024), berawal pada Minggu, 15 Juni 2024, sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, korban mendatangi minimarket tersebut untuk mengisi pulsa (top up) game online senilai Rp 30 ribu bersama temannya. A, yang bertindak sebagai kasir, kemudian menawarkan iming-iming menggiurkan: top up gratis senilai Rp 100 ribu dengan syarat korban mau mengikutinya ke kamar mandi.
Tergiur dengan tawaran tersebut, korban lantas mengikuti kemauan pelaku. Di dalam kamar mandi minimarket itulah, A kemudian melakukan aksi pencabulan terhadap bocah laki-laki tersebut. Setelah melancarkan aksinya, A benar-benar memberikan top up gratis yang dijanjikan kepada korban.
Usai mendapatkan top up dan kembali bermain bersama teman-temannya, korban mulai merasakan ketakutan dan kegelisahan yang mendalam, terus dihantui oleh kejadian yang baru saja dialaminya. Ketakutan itu mendorong korban untuk akhirnya menceritakan seluruh peristiwa pilu yang menimpanya kepada orang tuanya setibanya di rumah. Mendengar pengakuan sang anak, orang tua korban sontak geram dan tanpa menunda langsung melapor ke Polsek Jatiuwung untuk menuntut keadilan atas pelecehan seksual yang dialami anaknya.
Menindaklanjuti laporan tersebut, jajaran Polsek Jatiuwung segera bergerak cepat. Sejumlah barang bukti penting berhasil diamankan petugas, meliputi pakaian yang dikenakan korban saat kejadian, struk bukti top up senilai Rp 100 ribu, satu botol krim pelicin, rekaman CCTV minimarket yang menjadi petunjuk kunci, serta telepon genggam milik pelaku.
Akibat perbuatannya, A dijerat dengan Pasal 76E juncto Pasal 82 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Komisaris Rabiin menegaskan bahwa pelaku terancam hukuman pidana penjara maksimal 15 tahun atas tindak pidana pencabulan terhadap anak ini.
