Ngeri! Fasilitas Nuklir Iran Dibidik Israel: Perang Semakin Dekat?

Avatar photo

- Penulis Berita

Selasa, 17 Juni 2025 - 10:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Serangan Berisiko Tinggi Israel Targetkan Fasilitas Nuklir Iran: Natanz, Isfahan, dan Fordow dalam Operasi Kontroversial

Ragamharian.com, Jakarta – Dalam sebuah operasi yang berisiko tinggi, Israel dilaporkan mengarahkan serangannya tidak hanya ke markas militer dan tokoh penting, tetapi juga secara spesifik mengincar fasilitas nuklir utama Iran. Berdasarkan laporan CNN pada Ahad, 15 Juni 2025, tiga fasilitas nuklir Iran yang menjadi target utama adalah Natanz, Isfahan, dan Fordow. Serangan ini bertujuan jelas untuk mengganggu program nuklir kontroversial negara tersebut.

Kerusakan Signifikan di Natanz

Di antara ketiga target, fasilitas nuklir Natanz disebutkan mengalami kerusakan paling parah. Dua pejabat AS mengonfirmasi kepada CNN bahwa serangan Israel berhasil memutus pasokan listrik ke area bawah tanah, tempat ribuan sentrifus disimpan untuk memperkaya uranium. Pemutusan listrik mendadak semacam ini berpotensi besar merusak atau bahkan menghancurkan peralatan vital tersebut secara permanen.

Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) turut menyatakan bahwa meskipun bagian bawah tanah tidak terkena dampak langsung, hilangnya pasokan listrik dapat berakibat fatal bagi sentrifus. Citra satelit dari Maxar Technologies memperkuat laporan ini, menunjukkan dua bangunan di kompleks Natanz mengalami kerusakan berat. Meskipun tidak ada dampak radiasi yang terdeteksi di luar fasilitas, IAEA mengonfirmasi adanya kontaminasi kimia dan radiologi di dalam kompleks tersebut, menandakan tingkat kerusakan yang serius.

Isfahan: Pusat Penelitian Nuklir yang Terpukul

Fasilitas Isfahan, yang dikenal sebagai pusat penelitian nuklir terbesar di Iran, juga menjadi sasaran. Meskipun Iran berdalih kerusakan hanya terbatas pada sebuah gudang, IAEA melaporkan bahwa empat bangunan utama di kompleks tersebut rusak parah. Israel mengklaim telah menghancurkan infrastruktur penting di lokasi ini, didasarkan pada intelijen yang menunjukkan Iran terus melanjutkan pengembangan bom nuklir.

Dibangun dengan bantuan Tiongkok pada tahun 1984, kompleks Isfahan mempekerjakan sekitar 3.000 ilmuwan dan menjadi lokasi operasi berbagai reaktor riset, fasilitas konversi uranium, serta pabrik pelapis zirkonium. Serangan ini jelas mengganggu kapasitas penelitian dan pengembangan nuklir Iran.

Fordow: Benteng yang Sulit Ditembus

Berbeda dengan Natanz dan Isfahan, fasilitas Fordow, yang terkubur di bawah pegunungan dekat Qom, dilaporkan tidak mengalami kerusakan berarti. Fordow merupakan lokasi strategis yang menyimpan sentrifus canggih, mampu memperkaya uranium hingga tingkat senjata. Serangan Israel tampaknya gagal menembus perlindungan bawah tanah yang sangat kuat, dan sistem pertahanan udara Iran berhasil menembak jatuh sejumlah drone Israel di wilayah tersebut. Para ahli menekankan bahwa selama Fordow masih beroperasi, kapasitas Iran untuk melanjutkan program nuklir tetap terbuka. Citra satelit Maxar juga tidak menunjukkan adanya kerusakan signifikan di lokasi tersebut.

Target Militer Lain dan Implikasi Jangka Panjang

Selain fasilitas nuklir, serangan Israel juga menargetkan lokasi militer lain. Fasilitas nuklir Arak, yang sempat menjadi perhatian internasional karena reaktor air beratnya, lolos dari kerusakan dalam gelombang pertama serangan ini. Namun, Piranshahr, dekat perbatasan Irak, dan Teheran barat tidak seberuntung itu. Di Piranshahr, sebuah bangunan militer kecil terlihat rata dengan tanah, sementara di Teheran, fasilitas milik Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menderita kerusakan parah. Serangan ini juga menewaskan beberapa tokoh militer penting, termasuk Kepala IRGC, Mayjen Hossein Salami.

Ali Vaez dari International Crisis Group menyatakan bahwa seluruh rantai pasokan nuklir Iran kini terganggu secara signifikan. Namun, ia juga memperingatkan bahwa kerusakan ini belum tentu menjadi akhir dari ambisi nuklir Iran. “Rantai ini kini telah putus, tetapi bisa saja disatukan kembali dalam hitungan bulan, karena Iran memiliki pengetahuan dan material yang dibutuhkan untuk itu,” ujarnya.

Hingga saat ini, Israel belum memberikan indikasi apakah operasi ini akan dilanjutkan. Meski demikian, pesan yang disampaikan melalui serangkaian serangan ini sangat jelas: infrastruktur nuklir Iran akan terus menjadi target utama apabila program kontroversialnya tetap berlanjut, menandakan eskalasi ketegangan yang signifikan di kawasan tersebut.

Berita Terkait

Ekspor CPO: Pakar Hukum Pidana Kritik Pengembalian Kerugian Negara
Gila! Kekayaan Pemain Bola Ini 40x Lipat Beckham
IHSG Hari Ini: Antisipasi FOMC, Saham Pilihan Rabu
DKFT Incar 3,4 Juta Ton Nikel: Akuisisi IUP Digenjot!
Simak Rekomendasi Saham Kalbe Farma (KLBF) di Tengah Kinerja yang Solid
Danantara Masuk Bursa: Katalis Saham atau Jebakan? Cermati Fundamentalnya!
Tambah Direktur Baru, RMK Energy (RMKE) Juga Tebar Dividen Tunai Rp 15,31 Miliar
Rupiah Melemah! BI Pertahankan Suku Bunga, Apa Dampaknya?

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 21:44 WIB

Ekspor CPO: Pakar Hukum Pidana Kritik Pengembalian Kerugian Negara

Selasa, 17 Juni 2025 - 21:19 WIB

Gila! Kekayaan Pemain Bola Ini 40x Lipat Beckham

Selasa, 17 Juni 2025 - 19:46 WIB

IHSG Hari Ini: Antisipasi FOMC, Saham Pilihan Rabu

Selasa, 17 Juni 2025 - 19:27 WIB

DKFT Incar 3,4 Juta Ton Nikel: Akuisisi IUP Digenjot!

Selasa, 17 Juni 2025 - 19:08 WIB

Simak Rekomendasi Saham Kalbe Farma (KLBF) di Tengah Kinerja yang Solid

Berita Terbaru

Politics

Jusuf Kalla Bereaksi: Prabowo Kembalikan 4 Pulau ke Aceh

Selasa, 17 Jun 2025 - 21:50 WIB

Entertainment

Brad Pitt Rambut Cepak: Peran Baru di Film Formula 1

Selasa, 17 Jun 2025 - 21:36 WIB

Education And Learning

Sekolah Kedinasan 2025: Formasi Terlengkap & Jadwal, IPDN Terbanyak

Selasa, 17 Jun 2025 - 21:30 WIB

Finance

Gila! Kekayaan Pemain Bola Ini 40x Lipat Beckham

Selasa, 17 Jun 2025 - 21:19 WIB