DCT Digas Pol: Mitos Rusak? Fakta Ketahanan Dual Clutch

Avatar photo

- Penulis Berita

Selasa, 17 Juni 2025 - 11:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Apakah Transmisi DCT Rentan Rusak Saat Dipacu Agresif? Mitos yang Perlu Diluruskan

JAKARTA, KOMPAS.com — Apakah transmisi Dual Clutch Transmission (DCT) rentan rusak jika sering dipacu secara agresif? Anggapan ini seringkali beredar di kalangan pengendara, namun faktanya justru sebaliknya. Sistem transmisi canggih ini sejatinya dirancang khusus untuk mendukung performa tinggi dan responsivitas, bahkan saat pengendara kerap melakukan akselerasi cepat.

Bukan hanya eksklusif untuk mobil sport mewah, teknologi transmisi DCT kini telah banyak diadaptasi pada mobil-mobil harian yang mengutamakan performa dan sensasi berkendara dinamis. Sebut saja Hyundai Kona N, Chery Omoda 5 GT, hingga Tiggo 8 Pro yang telah mengandalkan transmisi ini untuk memberikan pengalaman berkendara yang lebih responsif.

Rahasia di balik ketangguhan transmisi DCT terletak pada desainnya yang inovatif. Menurut Lung Lung, pemilik Dokter Mobil, sistem Dual Clutch Transmission dilengkapi dengan dua kopling yang secara spesifik difungsikan untuk menangani beban akselerasi. Kedua kopling ini bekerja secara bergantian dan terkoordinasi, memungkinkan perpindahan gigi berlangsung super cepat dan tanpa jeda, memberikan sensasi berkendara yang mulus namun bertenaga.

Fenomena “selip” pada kopling DCT yang mungkin sering disalahartikan sebagai pertanda kerusakan, justru merupakan bagian integral dari desainnya. “Kalau pakai DCT, ada dua kopling di dalamnya. Ketika dipacu kencang, dua kopling itu memang sudah dirancang untuk mengalami selip, tapi itu selip yang wajar, bukan berarti rusak,” jelas Lung Lung kepada *Kompas.com*, Senin (16/6/2025).

Lebih lanjut, Lung Lung menerangkan bahwa konsep selip yang terencana ini justru berfungsi sebagai mekanisme vital untuk menjaga durabilitas sistem transmisi itu sendiri. Dengan membagi beban kerja secara cerdas ke dua kopling, transmisi DCT mampu tetap awet dan andal, sekalipun sering digunakan untuk akselerasi intens.

“Kalau selip satu kopling saja, bisa cepat habis. Tapi dengan dua kopling, beban kerjanya terbagi dua, jadi lebih awet,” imbuhnya.

Meskipun demikian, seperti halnya komponen berteknologi tinggi lainnya, perawatan rutin tetap menjadi kunci utama. Lung Lung menekankan pentingnya pengguna mobil bertransmisi DCT untuk melakukan servis berkala dan penggantian oli transmisi sesuai rekomendasi pabrikan. Langkah preventif ini krusial untuk menjaga performa Dual Clutch Transmission tetap optimal, memastikan durabilitas jangka panjang, serta mencegah potensi kerusakan serius di masa depan.

Berita Terkait

Chery Jaecoo J6 vs Suzuki Jimny 5 Door: Duel SUV Terbaik?
Harga Suzuki Ignis 2019 Bekas: Murahnya Bikin Kaget!
Perawatan DCT Mobil: Jadwal & Tips Rutin Agar Awet
Harga Nissan Grand Livina 2008 Bekas: Murah Banget!
Honda HR-V vs Creta: Adu Irit BBM, Mana Lebih Hemat?
Honda XR150L 2025 Rilis! Siap Lawan Yamaha WR155, Harga Rp 36 Juta
Suzuki Ertiga 2015 Bekas: Harga Anjlok! GX A/T Sekarang Segini
Hyundai Palisade 2024: Harga, Spesifikasi & Simulasi Kredit Terbaru!

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 23:00 WIB

Chery Jaecoo J6 vs Suzuki Jimny 5 Door: Duel SUV Terbaik?

Selasa, 17 Juni 2025 - 19:43 WIB

Harga Suzuki Ignis 2019 Bekas: Murahnya Bikin Kaget!

Selasa, 17 Juni 2025 - 15:45 WIB

Perawatan DCT Mobil: Jadwal & Tips Rutin Agar Awet

Selasa, 17 Juni 2025 - 15:41 WIB

Harga Nissan Grand Livina 2008 Bekas: Murah Banget!

Selasa, 17 Juni 2025 - 13:45 WIB

Honda HR-V vs Creta: Adu Irit BBM, Mana Lebih Hemat?

Berita Terbaru

Entertainment

Sabrina Carpenter: Rahasia Album Baru Tanpa Beban Target!

Rabu, 18 Jun 2025 - 00:49 WIB