Tempo Scan Pacific (TSPC) Bagikan Dividen Rp563,73 Miliar: Prospek Cerah dan Rekomendasi Akumulasi Saham
PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC), emiten farmasi terkemuka, mengumumkan rencana pembagian dividen senilai Rp563,73 miliar untuk tahun buku 2024. Angka ini merupakan sekitar 31% dari laba bersih perusahaan yang mencapai Rp1,45 triliun di tahun lalu, menunjukkan komitmen TSPC terhadap pemegang saham. Dengan harga penutupan saham TSPC di Rp2.609 per saham pada Rabu (28/5), dividen yield diperkirakan mencapai 3,85%, menawarkan daya tarik bagi investor yang mencari pendapatan pasif.
Meskipun payout ratio TSPC tergolong konservatif, Ekky Topan dari Infovesta Kapital Advisori menilai hal ini positif. Kebijakan ini memberikan ruang bagi perusahaan untuk tetap fokus pada efisiensi operasional dan ekspansi bisnis di masa mendatang. “Bagi investor, ini kombinasi menarik antara potensi pertumbuhan jangka menengah dan stabilitas pendapatan dividen,” ujar Ekky dalam wawancara dengan Kontan pada Jumat (30/5). Keunggulan ini membedakan TSPC dari kompetitor seperti PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), yang memiliki dividen yield sekitar 2,4%. Meskipun KLBF memiliki likuiditas dan momentum harga yang lebih baik, TSPC menawarkan imbal hasil dividen dan valuasi yang lebih menarik.
Pertumbuhan laba TSPC di tahun 2024 didorong oleh efisiensi biaya yang signifikan, bukan semata-mata peningkatan pendapatan. Meskipun penjualan hanya tumbuh 4,1% secara tahunan (YoY), laba bersih meningkat hampir 23% berkat strategi perbaikan bauran produk dan pengendalian beban operasional yang efektif. Hal ini tercermin dalam peningkatan net profit margin perusahaan menjadi lebih dari 12%. Ekky memprediksi tren efisiensi ini berpotensi berlanjut dalam jangka pendek hingga menengah, selama sektor farmasi dan kosmetik tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan TSPC.
Fundamental TSPC juga terbilang solid dibandingkan emiten sejenis. Dengan return on equity (ROE) sekitar 14,8% dan margin bersih di atas 12%, perusahaan menunjukkan kemampuan memaksimalkan penggunaan modal. “Dibandingkan dengan KAEF, INAF, dan KLBF, margin TSPC lebih tebal, memberikan bantalan yang kuat saat pasar berfluktuasi,” tambah Ekky. Lebih lanjut, perubahan perilaku konsumen domestik yang cenderung memilih produk lokal turut mendukung prospek TSPC dalam menjaga pertumbuhan dan daya saing merek.
Melihat kombinasi valuasi yang relatif murah (PER sekitar 7 kali dan PBV 1,2 kali, di bawah rata-rata industri), fundamental yang solid, dan kebijakan dividen yang disiplin, Ekky merekomendasikan akumulasi bertahap saham TSPC. Ia memproyeksikan target harga dalam jangka 6-12 bulan ke depan di kisaran Rp3.000 – Rp3.100 per saham. Kesimpulannya, TSPC menawarkan prospek yang menjanjikan bagi investor yang mencari kombinasi pertumbuhan dan pendapatan dividen yang stabil.
