Summarecon Agung (SMRA) Alokasikan Belanja Modal Rp 2 Triliun untuk Ekspansi Properti 2025
Jakarta – PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) menunjukkan komitmen kuat terhadap ekspansi bisnis properti dengan mengumumkan alokasi belanja modal (capex) sebesar Rp 2 triliun untuk tahun 2025. Dana jumbo ini disiapkan untuk mendukung strategi pertumbuhan dan pengembangan proyek-proyek strategis perseroan.
Direktur Utama Summarecon, Adrianto Pitojo Adi, merinci penggunaan anggaran tersebut. Dari total capex Rp 2 triliun, sebesar Rp 987 miliar telah dialokasikan untuk mengakuisisi tanah dan properti investasi yang sudah beroperasi. Lebih lanjut, Adrianto menjelaskan bahwa dana capex untuk tahun 2025 akan dibagi rata, yakni Rp 1 triliun khusus untuk akuisisi lahan (*land acquisition*) dan Rp 1 triliun sisanya sebagai biaya investasi di kawasan kota terpadu yang dikembangkan perseroan. Penjelasan ini disampaikan dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada Selasa, 17 Juni 2025.
Selain alokasi capex yang masif, Summarecon Agung juga mengungkapkan rencana untuk mengembangkan proyek-proyek baru. Meski demikian, Adrianto Pitojo Adi menegaskan bahwa detail proyek tersebut belum dapat diumumkan ke publik saat ini, menambah antisipasi terhadap inovasi yang akan datang dari pengembang properti terkemuka ini.
Di sisi lain, peluang keterlibatan Summarecon dalam program pemerintah “3 Juta Rumah” juga terbuka lebar. Adrianto mengungkapkan bahwa perseroan telah menjalin komunikasi dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman terkait partisipasi ini. Namun, ia menekankan bahwa kontribusi Summarecon tidak akan menyasar segmen rumah subsidi, melainkan akan disesuaikan dengan skema yang tepat dan sesuai dengan visi serta model bisnis perseroan.
Prestasi Summarecon juga terlihat dari kinerja *marketing sales* yang solid. Hingga Mei 2025, perusahaan dengan kode saham SMRA ini berhasil membukukan *marketing sales* sebesar Rp 1,8 triliun. Angka ini merepresentasikan 37 persen dari target ambisius Rp 5 triliun yang ditetapkan hingga akhir tahun, menunjukkan progres yang menjanjikan dalam mencapai target penjualan.
Meskipun industri properti di Tanah Air saat ini menghadapi berbagai tantangan, Adrianto optimis bahwa Summarecon Agung tetap mampu mencatatkan penjualan yang positif. Ia menambahkan, program pemerintah yang memberikan insentif PPN 11 persen ditanggung pemerintah turut berperan besar dalam mendorong daya beli konsumen. Keberhasilan ini, menurut Adrianto, juga tak lepas dari daya tahan pasar properti segmen menengah ke atas yang menjadi target utama Summarecon, yang terbukti masih kuat dan memiliki potensi penyerapan yang baik.