Tragedi Longsor Tambang Pasir Cirebon: 14 Tewas, 11 Hilang

Avatar photo

- Penulis Berita

Sabtu, 31 Mei 2025 - 18:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tragedi Longsor Tambang Pasir Gunung Kuda, Cirebon: 11 Penambang Masih Hilang

Bencana longsor di tambang pasir Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Jumat, 30 Mei 2025, telah menelan korban jiwa dan menyisakan duka mendalam. Hingga Sabtu, 31 Mei 2025, tim SAR gabungan bersama BPBD Jawa Barat masih berjibaku mencari 11 penambang yang masih tertimbun longsoran material.

Sebelumnya, tim SAR berhasil mengevakuasi 14 jenazah dan tujuh korban luka-luka. Kesulitan utama dalam proses pencarian adalah tumpukan material longsor yang sangat tebal dan potensi longsor susulan. BPBD Jawa Barat melalui Pranata Humas Ahli Muda, Hadi Rahmat, menyampaikan bahwa proses pendataan korban terus dilakukan. Berikut identitas 11 penambang yang masih dinyatakan hilang:

1. Sanadi Bin Darya, 45 tahun, Dusun Cikeusal, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon.
2. Sakira Bin Jumair, 40 tahun, Dusun Cikeusal, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon.
3. Muniah, 45 tahun, Dusun Cikeduk, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon.
4. Sudiono, 51 tahun, Dusun Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
5. Tono Bin Sudirman, 57 tahun, Dusun Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
6. Wahyu Bin Aga, 34 tahun, Dusun Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
7. Nalo Sanjaya, 53 tahun, Dusun Kedongdong Kidul, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
8. Dedi Setiadi, 47 tahun, Dusun Cikalahang, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
9. Sunadi, 31 tahun, Dusun Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
10. Nurhakiman, 51 tahun, Dusun Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
11. Puji Siswanto, 50 tahun, Dusun Leuwimunding, Kabupaten Majalengka.

Bahaya longsor susulan menjadi ancaman nyata bagi tim SAR. Badan Geologi bahkan merekomendasikan penghentian sementara pencarian jika hujan deras mengguyur atau setelah hujan turun, mengingat potensi gerakan tanah susulan di lokasi. Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menjelaskan bahwa longsor tersebut diperkirakan terjadi karena runtuhan material akibat kemiringan lereng yang terjal dan pemotongan lereng yang tidak aman. Upaya pencarian korban terus dilakukan dengan mempertimbangkan faktor keselamatan tim SAR gabungan.

Berita Terkait

Misteri Kematian Diplomat Arya: Reaksi Kapolri & Fakta Terbaru
Sudewo Diperiksa KPK Hari Ini: Bupati Pati Penuhi Panggilan?
Palmerah Hari Ini: Kondisi Stasiun Usai Demo Ricuh Semalam
Brigadir Esco Tewas Terikat di Lombok: Misteri Kematian Polisi Terungkap?
Demo DPR Ricuh! Tol Slipi Ditutup, Akses Bandara Soetta Macet
Gas Air Mata ke Rumah Warga: Polisi Tuai Kecaman?
Bentrok Polisi-Pelajar Demo 25 Agustus di Pejompongan: Ricuh hingga Malam
Mayat Brigadir Esco Ditemukan Terikat di Lombok Barat, Hilang Sejak 13 Agustus

Berita Terkait

Rabu, 27 Agustus 2025 - 11:53 WIB

Misteri Kematian Diplomat Arya: Reaksi Kapolri & Fakta Terbaru

Rabu, 27 Agustus 2025 - 10:21 WIB

Sudewo Diperiksa KPK Hari Ini: Bupati Pati Penuhi Panggilan?

Rabu, 27 Agustus 2025 - 00:20 WIB

Palmerah Hari Ini: Kondisi Stasiun Usai Demo Ricuh Semalam

Selasa, 26 Agustus 2025 - 02:51 WIB

Brigadir Esco Tewas Terikat di Lombok: Misteri Kematian Polisi Terungkap?

Selasa, 26 Agustus 2025 - 01:07 WIB

Demo DPR Ricuh! Tol Slipi Ditutup, Akses Bandara Soetta Macet

Berita Terbaru

Cara Mengakses Kembali Kata Sandi X yang Lupa dengan Mudah (Pokok.id)

Teknologi

Cara Mengakses Kembali Kata Sandi X yang Lupa dengan Mudah

Jumat, 19 Sep 2025 - 09:31 WIB

Nonton Adik Ipar Memanjakanku Drama China

Hiburan

Nonton Adik Ipar Memanjakanku Drama China

Rabu, 3 Sep 2025 - 19:23 WIB

Hiburan

Seru Banget! Nonton Menaklukkan Suku Barbar Drama Cina

Selasa, 2 Sep 2025 - 08:39 WIB