Tentu, berikut adalah artikel berita yang telah ditingkatkan:
Misteri Masa Simpan Telur: Benarkah Warna Cangkang Jadi Penentu Kesegarannya?
Di tengah hiruk pikuk media sosial, sebuah klaim mengejutkan tentang masa simpan telur berdasarkan warna cangkangnya menjadi perbincangan hangat. Sebuah unggahan populer di TikTok, yang dibagikan oleh akun @tehpu**, memicu diskusi luas mengenai ciri telur yang “sangat baru” dengan lapisan tipis seperti tepung, telur “baru” yang mengkilap, hingga telur “lama” yang terlihat lebih gelap dan licin. Namun, seberapa akurat klaim yang menyebutkan bahwa perbedaan warna cangkang telur dapat menjadi indikator kesegaran telur? Untuk menjawab pertanyaan krusial ini, mari kita simak penjelasan dari pakar.
Mitos Vs. Fakta: Warna Cangkang Telur dan Kesegaran
Ketua Kelompok Riset Teknologi Pengolahan Produk Hewani di Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRTPP BRIN), Andi Febrisiantosa, menegaskan bahwa anggapan bahwa masa simpan telur dapat dilihat dari warna cangkangnya tidak sepenuhnya tepat. Menurut Andi, telur yang baik umumnya memang memiliki permukaan yang agak licin dan mengkilap. Namun, dia juga menambahkan bahwa telur dengan permukaan kusam belum tentu tidak segar, karena bisa saja berasal dari ayam yang sakit. Sebaliknya, telur yang tampak mengkilap dan licin pun tidak otomatis berarti sudah lama disimpan.
Andi menjelaskan lebih lanjut, karena jenis ayam yang beragam juga menghasilkan warna telur yang berbeda-beda, warna cangkang telur tidak bisa dijadikan patokan utama untuk menentukan apakah sebuah telur masih baru atau sudah lama. Selain itu, umumnya warna cangkang telur itu sendiri tidak mengalami perubahan signifikan seiring waktu.
Kualitas Telur: Lebih dari Sekadar Warna Cangkang
Lantas, bagaimana cara paling akurat untuk membedakan telur yang masih segar dengan yang sudah lama? Andi Febrisiantosa menjelaskan bahwa indikator paling mudah dan valid adalah dengan memeriksa kualitas kuning telur dan baunya. Telur yang sudah terlalu lama disimpan biasanya akan menunjukkan ciri-ciri seperti kuning telur yang pecah atau encer, serta mengeluarkan bau busuk yang menyengat. Telur dengan kondisi ini sudah tidak layak konsumsi dan harus segera dihindari. Dengan demikian, fokus pada kondisi internal telur jauh lebih krusial dibandingkan hanya melihat warna permukaannya.
Panduan Praktis Memilih Telur Segar dan Layak Konsumsi
Untuk memastikan Anda selalu memilih telur dengan kualitas terbaik dan aman dikonsumsi, Andi Febrisiantosa membagikan beberapa tips praktis yang bisa diterapkan:
1. Periksa Kondisi Cangkang: Pilih telur dengan bentuk normal, tidak retak, dan bersih dari kotoran atau feses. Cangkang yang utuh melindungi bagian dalam telur dari kontaminasi bakteri.
2. Waspadai Bau Tak Sedap: Dekatkan telur ke hidung Anda. Telur busuk akan mengeluarkan bau menyengat yang khas dan tidak menyenangkan. Hindari telur dengan bau tersebut.
3. Tes Getaran Ringan: Goyangkan telur secara perlahan di dekat telinga Anda. Jika terdengar suara seperti ada cairan yang bergerak-gerak atau berdesir di dalamnya, kemungkinan telur tersebut sudah lama atau bahkan hampir busuk karena putih telur dan kuning telur sudah tidak kental lagi.
4. Pilih yang Berat dan Padat: Telur segar cenderung terasa lebih berat dan padat di tangan karena belum banyak kehilangan kadar airnya melalui pori-pori cangkang.
5. Lakukan Tes Apung dalam Air: Ini adalah metode klasik yang cukup akurat. Letakkan telur dalam semangkuk air. Telur yang segar akan tenggelam sepenuhnya dan berbaring rata di dasar. Jika telur mulai mengapung, itu menandakan bahwa udara di dalamnya sudah banyak masuk, menunjukkan telur sudah lama atau mulai tidak segar. Semakin tinggi telur mengapung, semakin tua usianya.
6. Ketahui Asal Telur: Jika memungkinkan, cari tahu asal peternakan dan bagaimana transportasi telur tersebut. Informasi ini bisa memberikan gambaran awal tentang kualitas dan kesegarannya.
7. Perhatikan Tanggal Kedaluwarsa:** Untuk telur kemasan, selalu periksa tanggal kedaluwarsa yang tertera pada kemasan. Ini adalah indikator langsung yang diberikan produsen mengenai batas aman konsumsi.
Dengan demikian, penting untuk tidak hanya terpaku pada warna cangkang saat menilai kesegaran telur. Fokuslah pada indikator seperti kondisi kuning telur, bau, serta melakukan beberapa tes fisik yang telah disebutkan di atas untuk memastikan telur yang Anda konsumsi benar-benar segar dan aman.
