Fordo: Nuklir Rahasia Iran, Hanya Bom AS yang Mampu Menghancurkannya?

Avatar photo

- Penulis Berita

Jumat, 20 Juni 2025 - 04:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Berikut adalah artikel yang telah ditingkatkan:

Fordo: Benteng Nuklir Bawah Tanah Iran yang Sulit Ditembus, Mengapa Hanya AS yang Berpotensi Menghancurkannya?

Di balik lereng gunung tandus di selatan Teheran, ibu kota Iran, tersembunyi sebuah fasilitas yang menjadi jantung ambisi nuklir Teheran dan target utama perseteruan sengit Israel: Fordo. Fasilitas pengayaan uranium ini, yang diklaim Iran untuk tujuan sipil namun dipandang Israel sebagai ancaman eksistensial, telah menjadi simbol tantangan militer tak tertandingi.

Meskipun Israel mendominasi wilayah udara Iran, benteng nuklir bawah tanah ini — diyakini terkubur jauh melampaui kedalaman Terowongan Channel yang menghubungkan Inggris dan Prancis — tetap berada di luar jangkauan persenjataan mereka. Hanya Amerika Serikat (AS) yang dianggap memiliki bom yang berpotensi menghancurkan Fordo, sebuah langkah dramatis yang dapat memicu eskalasi perang di Timur Tengah.

BBC menilik fasilitas nuklir rahasia ini, mengungkap mengapa situs ini menjadi kunci dalam konflik geopolitik yang sedang berlangsung.

Menguak Tabir Fordo: Benteng Bawah Tanah Iran

Berjarak sekitar 96 kilometer di selatan Teheran, Fordo terletak tersembunyi di pegunungan terpencil dan terjal dekat Kota Qom. Awalnya merupakan jaringan terowongan yang digunakan Korps Garda Revolusi Islam, situs ini secara cerdik diubah menjadi fasilitas pengayaan uranium dan dirancang khusus untuk menahan serangan udara paling dahsyat sekalipun.

Keberadaannya pertama kali diakui Iran pada tahun 2009, menyusul terungkapnya informasi oleh badan intelijen Barat. Kompleks bawah tanah ini diperkirakan memiliki dua terowongan utama yang menampung mesin sentrifugal canggih, dilengkapi dengan terowongan penghubung yang lebih kecil.

Fordo dijaga ketat dengan sistem pengamanan berlapis: cincin pagar pengaman, satu pos pemeriksaan akses utama, dan setidaknya enam terowongan pintu masuk tersembunyi yang mengarah ke inti kompleks. Di permukaan, hanya terlihat satu bangunan pendukung besar dan jalan akses menuju area pendukung terdekat.

Fordo: Benteng Anti-Bom yang Hampir Tak Terhancuhkan?

Kedalaman Fordo menjadi rintangan monumental bagi kekuatan militer mana pun. Untuk menyebabkan kerusakan signifikan, dibutuhkan amunisi berupa “penghancur bunker” yang mampu menembus jauh ke bawah tanah. Israel, meskipun memiliki persenjataan semacam itu, kemampuannya terbatas, hanya efektif hingga kedalaman kurang dari 10 meter.

Amerika Serikat, di sisi lain, memiliki GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP) seberat 13.000 kg, yang oleh para analis pertahanan Janes diyakini mampu menembus sekitar 18 meter beton atau 61 meter tanah sebelum meledak. Namun, bahkan bom MOP sekalipun tidak menjamin penghancuran Fordo. Terowongan fasilitas ini diperkirakan berada pada kedalaman 80-90 meter di bawah permukaan, jauh melampaui kemampuan MOP, dan jauh lebih dalam dari fasilitas pengayaan uranium Natanz yang hanya sekitar 20 meter di bawah tanah. Perlu diingat, Israel telah berhasil merusak atau bahkan menghancurkan Natanz melalui serangannya.

Wakil Laksamana Mark Mellett, mantan kepala Angkatan Pertahanan Irlandia, kepada BBC Verify menjelaskan bahwa efektivitas “penghancur bunker” sangat bergantung pada kekuatan desain terowongan bawah tanah Iran. “[Iran] pasti mengetahui spesifikasi persenjataan ini dan apa yang diperlukan untuk menahan serangan. Jadi, pertanyaan kuncinya adalah, seberapa tangguh Fordo terhadap persenjataan semacam itu?”

Indikasi potensi kesiapan AS untuk mengerahkan MOP terhadap target Iran terlihat dari penyebaran enam pengebom siluman B-2 ke Diego Garcia pada awal April, sebuah pangkalan udara yang berjarak 3.700 km dari Iran—tepat dalam jangkauan B-2. Pengebom B-2 adalah satu-satunya pesawat AS yang mampu membawa bom MOP sepanjang 6,2 meter. Meskipun keberadaan mereka saat ini di sana belum dapat dipastikan dari citra satelit terbaru, Marsekal Udara Greg Bagwell, mantan wakil kepala operasi RAF, menegaskan kepada BBC Verify bahwa misi B-2 akan jauh lebih efisien jika diluncurkan dari Diego Garcia daripada dari pangkalan di AS. Ia menambahkan: “Ini bukan tentang operasi berkelanjutan. Mungkin hanya butuh satu atau dua senjata spesialis ini untuk menembus target yang dituju.”

Peran AS dalam Konflik yang Memanas: Akankah Washington Terlibat Langsung?

Meskipun Amerika Serikat telah membantu mencegat rudal balasan Iran ke Israel, Washington sejauh ini menahan diri dari keterlibatan langsung dalam serangan terhadap Iran. Namun, analisis mendalam BBC Verify mengindikasikan bahwa AS mungkin sedang mempersiapkan diri untuk peran yang lebih luas dalam konflik yang semakin memanas ini.

Dalam beberapa hari terakhir, pergerakan signifikan terlihat dengan pemindahan sekitar 30 pesawat militer AS dari pangkalan di AS ke Eropa, sebagian besar adalah pesawat tanker pengisian bahan bakar udara KC-135—krusial untuk mendukung jet tempur dan pengebom. Justin Bronk, analis senior di Royal United Services Institute, menyebut penyebaran ini “sangat mencolok”, menunjukkan AS kemungkinan mengaktifkan rencana darurat untuk “mendukung operasi tempur intensif” di kawasan tersebut dalam beberapa minggu mendatang.

Menggarisbawahi ketidakpastian situasi, Presiden AS Donald Trump pada hari Rabu di Gedung Putih menyatakan bahwa ia masih mempertimbangkan apakah AS akan bergabung dalam serangan Israel terhadap Iran. Dengan nada tegas, ia menambahkan bahwa kesabarannya terhadap Teheran “telah habis”. “Saya mungkin melakukannya, saya mungkin tidak melakukannya. Maksud saya, tidak ada yang tahu apa yang akan saya lakukan,” ujarnya kepada wartawan, meninggalkan spekulasi terbuka.

Diproduksi dan ditulis oleh Mike Hills, Matt Murphy, dan Paul Sargeant. Disunting oleh Tom Finn, Bianca Britton, dan Dan Isaacs.

Baca juga:

  • Trump setujui rencana serangan ke Iran namun belum buat keputusan akhir, kata media AS
  • Israel ingin seret AS ke dalam pertikaian dengan Iran – ‘Hanya AS yang punya bom khusus’
  • Mungkinkah Iran menutup Selat Hormuz dan apa akibatnya?

Baca juga:

  • Israel ingin seret AS ke dalam pertikaian dengan Iran – ‘Hanya AS yang punya bom khusus’
  • Trump punya tiga pilihan dalam pertikaian Israel-Iran – Apakah AS akan serang Iran?
  • Israel bertekad menggulingkan rezim Iran – Pertaruhan besar Netanyahu

Berita Terkait

Viktor Gyokeres: Dari Properti Panas ke Pemain Biasa? Analisis Performa
Penggerebekan Apartemen Jakbar: Kurir Lab Narkoba Diciduk, 6,2 Kg Sabu Disita!
Menara Petronas: Ikon Malaysia, Arsitektur Memukau & Fakta Unik
AVC Nations Cup 2025: Farhan Halim Gemilang, Indonesia Taklukkan Thailand!
Ducati XDiavel V4: Kombinasi Canggih & Nyaman, Impian Bikers!
iQoo Z10 Lite 5G Rilis: Baterai 6000 mAh, Harga Terjangkau?
6 Drama Jepang Terbaik Sepanjang Masa: Wajib Tonton!
Gempa Garut M 4.9 Guncang Bandung: Analisis BMKG Terbaru

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 10:35 WIB

Viktor Gyokeres: Dari Properti Panas ke Pemain Biasa? Analisis Performa

Jumat, 20 Juni 2025 - 10:11 WIB

Penggerebekan Apartemen Jakbar: Kurir Lab Narkoba Diciduk, 6,2 Kg Sabu Disita!

Jumat, 20 Juni 2025 - 06:40 WIB

Menara Petronas: Ikon Malaysia, Arsitektur Memukau & Fakta Unik

Jumat, 20 Juni 2025 - 06:10 WIB

AVC Nations Cup 2025: Farhan Halim Gemilang, Indonesia Taklukkan Thailand!

Jumat, 20 Juni 2025 - 04:30 WIB

Fordo: Nuklir Rahasia Iran, Hanya Bom AS yang Mampu Menghancurkannya?

Berita Terbaru

Autos

Harga Daihatsu Xenia R Attivo 2013 Bekas: Murah Meriah!

Jumat, 20 Jun 2025 - 17:54 WIB

Family And Relationships

Potret Menggemaskan Anak Kedua Winona Willy: 9 Ekspresi Lucu!

Jumat, 20 Jun 2025 - 17:49 WIB

General

Tensioner NMAX Lemah? Kenali Ciri-cirinya Sebelum Terlambat!

Jumat, 20 Jun 2025 - 17:40 WIB

Finance

Daya Saing RI Anjlok 13 Peringkat, Kemenkeu: Tetap Baik?

Jumat, 20 Jun 2025 - 17:34 WIB