KBRI Thailand mengeluarkan imbauan kepada WNI menanggapi baku tembak pasukan Thailand dan Kamboja yang berlangsung sejak Kamis (24/7) pagi ini. Dalam keterangannya yang dikutip lewat akun resmi di Instagram, KBRI mengimbau WNI yang tinggal di Thailand untuk tidak berpergian ke wilayah perbatasan Thailand-Kamboja. “WNI agar meningkatkan kewaspadaan, tetap tenang, dan menghindari perjalanan ke wilayah perbatasan Thailand-Kamboja,” kata KBRI dalam keterangannya. KBRI juga mengimbau WNI yang tinggal di wilayah perbatasan khususnya di provinsi Surin, Buri Ram, Si Sa Ket, Sa Kaeo, Trat, dan Ubon Ratchathani untuk terus memantau perkembangan kondisi keamanan dari sumber-sumber yang tepercaya dan mengikuti instruksi pemerintah setempat. “Berdasarkan data Lapor Diri, saat ini terdapat 15 WNI yang tersebar di wilayah sekitar perbatasan Thailand-Kamboja, yaitu di Trat, Sa Kaeo, dan Ubon Ratchathani. Belum terdapat informasi mengenai adanya WNI yang terdampak,” ungkap KBRI. KBRI juga mengimbau WNI untuk menghubungi hotline Konsuler KBRI Bangkok di nomor +66929031103 jika memerlukan bantuan darurat atau mengetahui informasi WNI yang terdampak. Baku tembak pagi ini terjadi di dekat kuil di perbatasan antara provinsi Surin di Thailand dan provinsi Oddar Meachey di Kamboja. Kementerian Pertahanan Kamboja menuduh Thailand melanggar integritas teritorial dengan melancarkan serangan lebih dulu. Sehingga, pasukan Kamboja menggunakan haknya untuk membela diri. Sementara, Thailand juga menyalahkan Kamboja yang memulai serangan. Militer Thailand mengatakan, Kamboja melakukan serangan terarah ke warga sipil. Hubungan kedua negara memang memburuk sejak akhir Mei lalu. Di wilayah perbatasan yang jadi sengketa, baku tembak sempat terjadi dan membuat satu prajurit Kamboja tewas. Baku tembak saat itu membuat baik Thailand dan Kamboja memutuskan menutup perbatasan masing-masing, membatasi penyeberangan orang dan komoditas. Pada Selasa (22/7), Thailand mengungkapkan tiga prajuritnya terluka karena ranjau darat ketika berpatroli di wilayah perbatasan antara Ubon Ratchathani di Thailand dan Preah Vihear di Kamboja. Thailand mengatakan salah satu dari prajuritnya harus kehilangan kaki karena terkena ranjau darat. Namun, Kamboja membantah ada ranjau darat baru yang ditanam di wilayah itu.