Air India Jatuh: Misteri 30 Detik Terakhir Terungkap!

Avatar photo

- Penulis Berita

Jumat, 13 Juni 2025 - 13:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

# Kecelakaan Air India AI171 di Ahmedabad: Misteri Jatuhnya Boeing 787-8 Dreamliner Setelah Lepas Landas

Tragedi memilukan menyelimuti langit Ahmedabad, India, pada Kamis (12/6) sore. Pesawat maskapai Air India AI171 jenis Boeing 787-8 Dreamliner jatuh sesaat setelah lepas landas, menewaskan 241 orang di dalamnya dan sejumlah korban lain di darat. Insiden ini, yang terjadi hanya 1,5 kilometer dari landasan pacu Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel, kembali menegaskan bahwa momen setelah lepas landas adalah fase paling krusial dan menantang dalam penerbangan.

Kecelakaan fatal ini merupakan yang pertama bagi Dreamliner 787-8 sejak pesawat tersebut memulai layanan komersial massal pada tahun 2011. Dalam beberapa hari mendatang, tim penyelidik India akan bergabung dengan para ahli dari Amerika Serikat dan Inggris untuk mengurai misteri di balik jatuhnya pesawat ini di jantung Kota Ahmedabad.

BBC telah mengumpulkan wawasan dari sejumlah ahli penerbangan dan pilot yang berpengalaman, termasuk mereka yang rutin menerbangkan 787-8 dari bandara internasional di India, untuk mencoba memahami faktor-faktor potensial yang mungkin berkontribusi pada bencana ini.

### Perjuangan Mencapai Ketinggian

Pesawat Dreamliner 787-8 itu diterbangkan oleh Kapten Sumeet Sabharwal dan kopilot Clive Kundar. Keduanya adalah penerbang berpengalaman dengan jam terbang lebih dari 9.000 jam; Kapten Sabharwal bahkan telah mengabdi lebih dari 22 tahun sebagai pilot maskapai komersial.

Pada Kamis (12/6) sore, pesawat yang mengangkut 242 orang itu mulai meluncur di landasan pacu Bandara Internasional Ahmedabad. Menurut Air India, pesawat lepas landas pada pukul 13:39 waktu setempat (15:09 WIB). Menteri Dalam Negeri India, Amit Shah, mengungkapkan bahwa pesawat membawa 100 ton bahan bakar saat mengudara, siap untuk penerbangan jarak jauh menuju London.

Namun, sesaat setelah mengudara, kokpit mengeluarkan panggilan darurat “mayday” yang menggema tanpa respons lanjutan. Hingga kini, penyebab panggilan darurat itu masih menjadi misteri. Akan tetapi, seorang penumpang yang selamat dari insiden mengerikan itu bersaksi kepada media India bahwa ia mendengar ledakan keras saat pesawat berjuang keras untuk mencapai ketinggian.

Rekaman yang diverifikasi oleh BBC Verify kemudian menunjukkan pesawat terbang sangat rendah di atas kawasan permukiman, hanya mencapai ketinggian 625 kaki (190 meter) sebelum mulai menukik drastis, yang berpuncak pada ledakan besar di cakrawala. “Tidak akan ada waktu baginya untuk bereaksi jika kedua mesinnya mati,” kata seorang pilot menanggapi insiden tersebut. Rekaman CCTV yang dilihat oleh BBC Verify mengonfirmasi bahwa pesawat hanya mengudara selama 30 detik.

Dampak kecelakaan tersebut menghantam area permukiman padat, dengan foto-foto yang memperlihatkan pesawat menabrak kawasan yang meliputi rumah sakit dan bangunan tempat tinggal.

### Spekulasi Mengenai Kegagalan Mesin yang ‘Sangat Langka’

Dengan puing-puing pesawat tersebar di area permukiman, dan dampak fatal yang meliputi rumah sakit serta bangunan tempat tinggal, fokus utama kini beralih ke kotak hitam pesawat yang merekam data penerbangan. Dalam beberapa hari mendatang, penyelidikan mendalam akan dimulai, termasuk pemeriksaan cermat terhadap puing-puing.

Sulit untuk menetapkan penyebab pasti hanya dari rekaman video singkat penerbangan tersebut. Namun, beberapa skenario telah muncul dari para ahli penerbangan, mencoba mengurai misteri di balik jatuhnya pesawat yang kesulitan meraih daya dorong ini.

Salah satu spekulasi utama yang mencuat adalah kemungkinan kegagalan mesin ganda yang sangat langka. Dalam kasus ini, para ahli mempertanyakan: apakah pesawat telah menggunakan Ram Air Turbine (RAT)? RAT adalah turbin cadangan darurat yang dirancang untuk menyala ketika mesin utama gagal menghasilkan daya untuk menghidupkan sistem pesawat.

Kegagalan mesin ganda hampir tidak pernah terjadi. Contoh paling menonjol adalah “Mukjizat Hudson” pada tahun 2009, ketika Airbus A320 milik US Airways kehilangan kedua mesinnya akibat tabrakan dengan kawanan burung sesaat setelah lepas landas dari Bandara LaGuardia, New York, namun berhasil mendarat dengan selamat di Sungai Hudson.

Seorang pilot senior mengungkapkan kepada BBC bahwa kegagalan mesin ganda juga bisa disebabkan oleh kontaminasi atau penyumbatan bahan bakar. Mesin pesawat sangat bergantung pada sistem pengukuran bahan bakar yang presisi; jika sistem itu tersumbat, pesawat akan kekurangan bahan bakar dan mesin dapat mati.

Namun, Marco Chan, seorang mantan pilot, mengatakan kepada BBC Verify bahwa rekaman video yang beredar sejauh ini tidak menunjukkan bukti kuat adanya kegagalan mesin ganda. Mohan Ranganathan, seorang ahli penerbangan, juga menyebut kegagalan mesin ganda sebagai “insiden yang sangat, sangat langka.” Menanggapi insiden ini, produsen mesin GE Aerospace menyatakan akan mengirim tim ke India untuk membantu penyelidikan, sementara Boeing menawarkan dukungan penuh kepada maskapai Air India.

### Ancaman Tabrakan Burung

Hipotesis lain yang kuat, terutama di India, adalah tabrakan dengan burung. Pesawat dapat kehilangan tenaga secara signifikan jika burung masuk ke dalam mesin, seperti yang terjadi pada insiden Jeju Air di Korea Selatan yang menewaskan 179 orang tahun lalu.

Para ahli dan pilot yang akrab dengan kondisi Bandara Ahmedabad mengatakan kepada BBC bahwa bandara tersebut “terkenal dengan burung-burungnya.” “Burung selalu ada di sekitar,” kata Ranganathan, menguatkan kesaksian setidaknya tiga pilot India yang sering terbang dari dan ke bandara tersebut.

Data Kementerian Penerbangan Sipil yang diajukan di parlemen pada Desember 2023 menunjukkan bahwa Negara Bagian Gujarat, tempat Ahmedabad berada, melaporkan 462 insiden tabrakan dengan burung selama lima tahun terakhir, sebagian besar terjadi di Bandara Ahmedabad. Laporan *Times of India* pada September 2023 bahkan mengutip data Otoritas Bandara yang mencatat 38 tabrakan dengan burung pada tahun 2022–2023 di Ahmedabad, meningkat 35% dibandingkan 12 bulan sebelumnya.

Berbeda dengan “Mukjizat Hudson” di tahun 2009 di mana kawanan burung camar tertelan di ketinggian 2.700 kaki (empat kali lebih tinggi dari penerbangan Air India), dalam kasus Air India ini, pilot belum mencapai ketinggian drastis maupun memiliki waktu untuk bermanuver. Namun, seorang pilot senior menegaskan bahwa tabrakan dengan burung jarang menimbulkan bencana “kecuali jika memengaruhi kedua mesin.”

### Kontribusi Sirip Sayap (Flap) pada Kecelakaan?

Pertanyaan juga muncul mengenai peran sirip sayap atau *flap* pesawat. Tiga pakar yang berbicara kepada BBC Verify menyatakan bahwa bencana itu mungkin terjadi karena *flap* tidak mengembang saat lepas landas—meskipun sejumlah pilot dan analis lain telah membantahnya.

*Flap* memainkan peran krusial saat lepas landas karena membantu pesawat menghasilkan daya angkat maksimum pada kecepatan rendah. Jika tidak mengembang dengan benar, pesawat jet yang penuh muatan—membawa penumpang, bahan bakar berat untuk penerbangan jarak jauh, dan berjuang melawan kondisi panas—akan kesulitan lepas landas.

Di Ahmedabad, yang suhunya mendekati 40°C pada hari Kamis, udara yang lebih tipis akan menuntut pengaturan *flap* yang lebih tinggi dan daya dorong mesin yang lebih besar. Dalam kondisi seperti itu, kesalahan konfigurasi kecil sekalipun dapat menimbulkan konsekuensi dahsyat. Rekaman CCTV pada Kamis sore memang menunjukkan pesawat lepas landas dari Ahmedabad, berjuang untuk mencapai ketinggian, dan kemudian perlahan turun sebelum akhirnya jatuh.

Namun, perlu dicatat bahwa lepas landas dengan *flap* yang ditarik akan memicu peringatan dari Sistem Peringatan Konfigurasi Lepas Landas 787. Sistem ini dirancang untuk memperingatkan awak pesawat tentang konfigurasi yang tidak aman, menurut seorang pilot yang diwawancarai BBC. Marco Chan, seorang mantan pilot, juga mengatakan kepada BBC Verify bahwa rekaman yang muncul sejauh ini terlalu terdistorsi untuk memastikan apakah *flap* tersebut diperpanjang. Menurutnya, kesalahan seperti itu akan “sangat tidak biasa.”

” *Flap* tersebut diatur oleh pilot sendiri, sebelum lepas landas, dan ada beberapa daftar periksa dan prosedur untuk memverifikasi pengaturan tersebut,” kata Chan. “Itu menunjukkan potensi kesalahan manusia jika *flap* tidak dipasang dengan benar.”

*Laporan tambahan oleh Jake Horton*


* Satu penumpang selamat dalam kecelakaan Air India, 241 tewas – ’30 detik setelah lepas landas, ada suara keras’
* Mengapa pesawat dilarang terbang saat gunung meletus? – Kisah pesawat British Airways selamat dari letusan Gunung Galunggung
* Apa itu turbulensi pesawat dan kenapa bisa terjadi?
* Tayangan kecelakaan pesawat kerap viral di media sosial, apakah insiden transportasi udara meningkat?
* Kebakaran pesawat Korsel amat mungkin disebabkan power bank, kata penyelidik
* Kesaksian penumpang pesawat terbalik di Kanada – Bagaimana semua penumpang bisa selamat?
* Mungkinkah kawanan burung jadi penyebab kecelakaan Jeju Air di Korsel?
* ‘Mengapa ada dinding beton di dekat landasan pacu bandara?’ – Pakar penerbangan mempertanyakan penyebab kecelakaan pesawat Jeju Air di Korsel
* Pesawat Rusia tabrak kawanan burung, mendarat darurat, penumpang selamat
* Kemenhub larang Boeing 737 Max 9 milik Lion Air usai pintu Alaska Airlines copot di udara, apa yang terjadi?
* ‘Budaya menutup-nutupi’ di Boeing sebabkan jatuhnya pesawat Lion Air di Indonesia
* Mantan orang dalam ungkap kekhawatiran baru soal keselamatan Boeing 737 Max

Seiring tim penyelidik internasional bekerja tanpa lelah mengurai setiap petunjuk—mulai dari analisis kotak hitam hingga pemeriksaan puing-puing—dunia menanti jawaban atas tragedi Air India AI171 ini. Apa pun penyebabnya, insiden ini kembali mengingatkan kita pada kompleksitas dan tantangan inheren dalam setiap penerbangan, serta pentingnya setiap detail dalam menjaga keselamatan di udara.

Berita Terkait

Israel Gempur Teheran! Iran Aktifkan Pertahanan Udara, Perang Memanas?
Keanu Agl: Rieke Diah Pitaloka & Fanny Fadillah Orang Tua di Agen +62
Tragis! Katana Tabrak Scoopy Saat Menyeberang di Karanganyar, Ini Kronologinya
Diskon Pajak Kendaraan Jakarta: Bebas Sanksi Administrasi Hingga 31 Agustus!
Terios TX A/T 2009 Bekas: Harga Murah, Kondisi Oke? Cek di Sini!
Kasus Chromebook Nadiem: Saksi Diperiksa 13 Jam, Ada Apa?
Stafsus Nadiem Mangkir? Alasan Penundaan Pemeriksaan Jadi Sorotan!
Sengketa Warisan Puluhan Tahun Jerat Wisma Tamu India di Makkah

Berita Terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 05:41 WIB

Israel Gempur Teheran! Iran Aktifkan Pertahanan Udara, Perang Memanas?

Sabtu, 14 Juni 2025 - 03:35 WIB

Keanu Agl: Rieke Diah Pitaloka & Fanny Fadillah Orang Tua di Agen +62

Sabtu, 14 Juni 2025 - 03:20 WIB

Tragis! Katana Tabrak Scoopy Saat Menyeberang di Karanganyar, Ini Kronologinya

Jumat, 13 Juni 2025 - 14:44 WIB

Diskon Pajak Kendaraan Jakarta: Bebas Sanksi Administrasi Hingga 31 Agustus!

Jumat, 13 Juni 2025 - 13:24 WIB

Air India Jatuh: Misteri 30 Detik Terakhir Terungkap!

Berita Terbaru

Public Safety And Emergencies

Duka Bollywood: Tragedi Pesawat Air India Renggut Nyawa

Sabtu, 14 Jun 2025 - 17:23 WIB

Entertainment

Agnez Mo Ikut Casting Serial Reacher: Ini Kisahnya!

Sabtu, 14 Jun 2025 - 17:19 WIB

Finance

Serangan Israel ke Iran: Emas Antam Tembus Rp 2,3 Juta?

Sabtu, 14 Jun 2025 - 17:08 WIB

Finance

Profil & Karier Achmad Ardianto, Direktur Utama Antam

Sabtu, 14 Jun 2025 - 16:59 WIB