Motor matic modern banyak yang menggunakan sistem pendingin cairan, yang membutuhkan coolant atau air radiator untuk menjaga suhu mesin tetap optimal. Namun, seringkali pemilik motor matic menghadapi masalah berkurangnya air radiator secara bertahap. Hal ini, jika dibiarkan, dapat menyebabkan overheat dan kerusakan pada mesin. Menariknya, masalah ini tak hanya terjadi pada motor yang sudah tua, melainkan juga pada motor yang masih relatif baru, sekitar dua tahun pemakaian. Girals, pemilik bengkel Rals Garage di Cipondoh, Tangerang, menjelaskan pengalamannya.
Menurut Girals, salah satu penyebab umum berkurangnya air radiator adalah kerusakan pada karet tutup radiator. Karet yang mengeras, mengembang, atau melar akan membuat tutup radiator tidak menutup sempurna. Akibatnya, ketika mesin panas dan tekanan di dalam sistem pendingin meningkat, uap air radiator akan keluar. Semakin tinggi suhu mesin, semakin banyak pula air radiator yang hilang karena menguap.
Jadi, apa solusinya? Penggantian tutup radiator dengan yang baru adalah tindakan yang tepat. “Tidak ada perawatan khusus untuk tutup radiator ini,” jelas Girals. Yang penting diperhatikan saat mengganti adalah angka tekanan yang tertera pada tutup radiator lama. Pastikan tutup radiator pengganti memiliki angka tekanan yang sama agar sistem pendingin bekerja optimal dan mencegah kebocoran. Menggunakan tutup radiator dengan tekanan yang berbeda dapat berdampak negatif terhadap kinerja sistem pendingin dan bahkan merusak komponen lainnya.
Kesimpulannya, menjaga kondisi tutup radiator merupakan hal penting dalam merawat sistem pendingin motor matic. Dengan memperhatikan hal ini, Anda dapat mencegah overheat dan menjaga performa mesin motor matic kesayangan tetap prima. Jangan abaikan masalah berkurangnya air radiator, karena hal tersebut bisa menjadi indikasi kerusakan pada komponen penting sistem pendingin. Periksa secara berkala dan segera lakukan penggantian jika diperlukan. Begini Cara Mengetahui Kapan Waktunya Ganti Puli CVT Motor Matic