An Se-young, ratu bulu tangkis dunia asal Korea Selatan, memilih Yonex sebagai sponsor apparelnya, sebuah keputusan yang mengejutkan mengingat tawaran fantastis dari Li-Ning, raksasa apparel asal China. Meskipun Li-Ning menawarkan kontrak senilai 14 miliar won (sekitar Rp 166,17 miliar) selama empat tahun – jauh lebih tinggi dari tawaran Yonex sebesar 10 miliar won (sekitar Rp 118,69 miliar) – An Se-young tetap memilih bermitra dengan brand asal Jepang tersebut. Selisih tawaran yang mencapai Rp 47,47 miliar ini bahkan melampaui total hadiah uang turnamen bulu tangkis kelas Super 1000, level tertinggi turnamen terbuka, yang hanya mencapai Rp 23,51 miliar. Bahkan, BWF World Tour Finals, turnamen paling bergengsi, pun hanya menawarkan total hadiah sebesar Rp 48,6 miliar.
Keputusan An Se-young ini semakin menarik karena ia sebelumnya pernah mengeluhkan sepatu Yonex yang menyebabkan lepuh di kakinya setelah memenangkan emas Olimpiade. Namun, kesediaan Yonex untuk mendesain sepatu khusus yang sesuai dengan karakter kakinya menjadi faktor penentu. Sumber dari Asosiasi Bulu Tangkis Korea (BKA) menyebutkan bahwa An Se-young telah meminta modifikasi sepatu sebelum Olimpiade Paris, namun keterbatasan waktu menghambat tercapainya hasil yang diharapkan. Yonex pun akhirnya memenuhi permintaan tersebut, yang oleh media JoongAng Ilbo disebut sebagai “sepatu Cinderella”. Ini sejalan dengan strategi Yonex dalam merilis edisi khusus perlengkapan bersama atlet-atlet ternama seperti Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamujo dan Viktor Axelsen.
Perlu diingat bahwa An Se-young berhasil mengubah aturan kerja sama sponsor di Pelatnas Korea, dari semula kontrak kolektif menjadi kontrak individual bagi setiap pemain. Hal ini memberikannya keleluasaan dalam memilih sponsor yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensinya. Kemenangannya di Asian Games Hangzhou 2023 dan prestasinya yang gemilang meskipun cedera, telah meningkatkan nilai jualnya secara signifikan. Keberhasilannya ini turut berkontribusi terhadap keputusan besar untuk bergabung dengan Yonex, meskipun Li-Ning, yang sebelumnya kehilangan kesepakatan dengan timnas China dan trio pemain top Indonesia (Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Gregoria Mariska Tunjung), menawarkan nominal yang jauh lebih besar. An Se-young, dengan pencapaian dan ketegasannya, telah membuktikan dirinya sebagai pemain bulu tangkis yang tangguh dan cerdas dalam mengelola karier profesionalnya.