Kasus Anak Telantar Penuh Luka di Pasar Kebayoran Lama: Diduga Dianiaya Ayah, Jejak Pelaku Ditelusuri hingga Surabaya
Kasus pilu seorang anak perempuan berusia sekitar 7 tahun menggegerkan publik setelah ditemukan dalam kondisi telantar dan penuh luka di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Rabu (11/6). Saat ditemukan, kondisi bocah tersebut sangat memprihatinkan: tubuh kurus, wajah penuh luka dan lebam di mata, rambut acak-acakan, serta pakaian lusuh. Ia tampak begitu lemas dan pucat, menunjukkan jejak penganiayaan serius yang mungkin telah dialaminya.
Setelah penemuan tersebut, petugas Satpol PP segera mengevakuasi anak itu ke Puskesmas Cipulir 2, Jakarta Selatan, untuk mendapatkan penanganan medis awal. Hasil pemeriksaan mengungkapkan luka-luka yang sangat parah di sekujur tubuhnya, termasuk luka bakar dan bacokan. Kondisinya diperparah dengan tulang bahu yang menonjol keluar dan dehidrasi berat, menandakan penderitaan panjang yang dialaminya.
Dugaan Penganiayaan oleh Ayah Kandung
Dugaan kuat mengarah pada ayah kandungnya sebagai pelaku penganiayaan keji ini. Menurut pengakuan sang anak, luka-luka tersebut adalah akibat perbuatan ayahnya sendiri. Menanggapi informasi tersebut, tim gabungan dari Bareskrim Polri, Polda Metro Jaya, dan Polres Metro Jakarta Selatan langsung bergerak cepat untuk mengejar pelaku. Meskipun identitas lengkap anak tersebut belum terungkap, Kanit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Citra Ayu, menegaskan komitmen mereka untuk terus mencari informasi dan melakukan upaya maksimal dalam perburuan ayah korban.
Dalam pengakuannya, korban menyebut ia berangkat bersama ayahnya dari Stasiun Pasar Turi Surabaya pada Senin (9/6) menuju Jakarta, sebelum kemudian ditinggalkan di Pasar Kebayoran Lama. Bocah malang ini sempat tidur di lantai beralaskan kardus sebelum ditemukan. Untuk menelusuri jejak ini, tim kepolisian mendatangi Daop 8 Surabaya dan meminta petugas Stasiun Pasar Turi untuk memeriksa database penumpang. Namun, hasil pengecekan yang meliputi data tiga bulan terakhir dan mencakup seluruh stasiun di Indonesia tidak membuahkan hasil. Petugas tidak menemukan catatan perjalanan untuk anak perempuan itu maupun ayahnya, yang disebutkan bernama Yusuf Arjuno. Fakta ini menimbulkan pertanyaan baru mengenai asal-usul korban dan ayahnya, serta kebenaran informasi perjalanannya.
Mabes Polri Prioritaskan Pemulihan Korban
Kepedulian terhadap kasus ini juga datang dari Mabes Polri, dengan Dirtipid PPA-PPO, Brigjen Nurul Azizah, yang langsung turun tangan. Beliau menyampaikan keprihatinan mendalam atas kondisi anak perempuan yang ditemukan telantar dan memprihatinkan di sekitar Kios Ramayana, Pasar Kebayoran Lama Utara. Nurul Azizah menegaskan bahwa Polri akan berkoordinasi erat dengan berbagai instansi terkait untuk memastikan korban mendapatkan perlindungan, pemulihan, dan pendampingan yang maksimal. Fokus utama saat ini adalah keselamatan dan pemulihan kondisi anak tersebut, yang menjadi prioritas utama penanganan kasus ini.
Dirujuk ke RS Polri Kramat Jati untuk Perawatan Intensif
Saat ini, korban tengah menjalani perawatan intensif di RS Polri Kramat Jati, setelah sebelumnya mendapatkan penanganan awal di RSUD Kebayoran Lama. Direktur Tindak Pidana PPA dan PPO Bareskrim Polri, Brigjen Pol Nurul Azizah, menjelaskan bahwa pemindahan ini dilakukan untuk memastikan bocah tersebut memperoleh perawatan medis yang lebih komprehensif, mengingat parahnya luka yang dideritanya. Nurul Azizah juga memberikan kabar baik mengenai kondisi terkini anak tersebut. Meskipun masih dalam masa pemulihan, ia menyebutkan bahwa kondisi sang anak mulai membaik dan menunjukkan respons yang positif. Diharapkan, dengan perawatan maksimal, Ananda bisa segera pulih seperti sedia kala.