Evaluasi Performa Kimi Antonelli di Mercedes F1: Antara Potensi, Inkonsistensi, dan Isu Kontrak Jelang 2026
Musim debut pembalap muda Mercedes, Kimi Antonelli, di ajang Formula 1 masih jauh dari kata mulus. Setelah 12 balapan awal musim 2025, Antonelli menunjukkan kilasan potensi yang menjanjikan, namun belum mampu mencapai tingkat stabilitas performa yang diharapkan. Inkonsistensi ini menjadi sorotan utama di tengah ekspektasi tinggi yang menyelimutinya.
Sepanjang musim berjalan, performa Antonelli seringkali berada di bawah bayang-bayang rekan setimnya, George Russell, baik dalam sesi kualifikasi maupun balapan. Meskipun demikian, talenta 18 tahun ini sempat menorehkan momen-momen gemilang, seperti merebut *pole position* pada *sprint race* Miami dan naik podium di Grand Prix Kanada. Namun, tantangan terbesarnya adalah mempertahankan momentum tersebut dalam balapan reguler secara konsisten.
Kontras dengan Antonelli, George Russell tampil sebagai salah satu pembalap paling konsisten dan menonjol di musim 2025. Dominasi Russell di tim menempatkannya di antara pembalap terbaik musim ini, secara tidak langsung menciptakan perbandingan yang menantang bagi Antonelli, yang sejak awal karier juniornya disebut-sebut sebagai talenta generasi baru yang paling dinantikan di F1. Dengan usianya yang masih sangat muda, ekspektasi publik terhadapnya memang cukup tinggi sejak awal musim, namun hingga pertengahan musim, performanya belum secara konsisten mencerminkan statusnya sebagai prospek masa depan Formula 1.
Menariknya, baik Kimi Antonelli maupun George Russell akan sama-sama mengakhiri kontrak mereka dengan Mercedes pada penghujung musim ini. Keduanya telah menyatakan keinginan kuat untuk bertahan bersama tim berjuluk Silver Arrows tersebut, meskipun manajemen tim belum memberikan kepastian terkait kelanjutan kerja sama. Situasi kontrak yang menggantung ini secara otomatis menciptakan ketidakpastian signifikan dalam komposisi pembalap Mercedes untuk musim 2026 mendatang.
Di sisi lain, Mercedes kini santer dikaitkan dengan upaya ambisius untuk merekrut juara dunia empat kali, Max Verstappen. Verstappen sendiri tengah mempertimbangkan opsi masa depannya, terutama menjelang implementasi regulasi teknis baru yang masif pada tahun 2026, yang berpotensi mengubah peta persaingan di F1. George Russell bahkan telah mengonfirmasi bahwa Mercedes telah menjalin komunikasi dengan Verstappen mengenai potensi kerja sama di masa depan.
Kehadiran sosok sekaliber Verstappen jelas dapat memengaruhi nasib Antonelli, yang hingga kini masih berjuang keras untuk meraih stabilitas performa. Mercedes sendiri kini tengah mengevaluasi secara menyeluruh susunan timnya, seiring dengan ambisi kuat mereka untuk kembali bersaing di level tertinggi dan memperebutkan gelar juara dunia Formula 1. Masa depan Kimi Antonelli di Mercedes F1, dan bahkan komposisi tim secara keseluruhan, akan sangat bergantung pada keputusan strategis yang akan diambil dalam beberapa bulan ke depan.