Arab Saudi Kutuk Serangan AS: Iran di Ambang Perang?

Avatar photo

- Penulis Berita

Minggu, 22 Juni 2025 - 22:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Arab Saudi mengecam keras serangan udara Amerika Serikat ke tiga fasilitas nuklir Iran, yaitu Fordow, Natanz, dan Isfahan, yang terjadi Sabtu malam, 21 Juni. Pemerintah Saudi, dalam pernyataan resmi Minggu, 22 Juni, menyatakan keprihatinan mendalam atas aksi tersebut, mengingatkan kembali sikap mereka saat konflik Israel-Iran sebelumnya. Saat itu, Saudi juga mengecam tindakan militer yang dianggap melanggar norma internasional dan menyerukan deeskalasi segera.

Mengutip Saudi Gazette, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menekankan pentingnya upaya menjaga stabilitas regional melalui pengendalian diri dan pencegahan eskalasi lebih lanjut. Mereka mendesak komunitas internasional untuk meningkatkan diplomasi guna mencapai penyelesaian politik atas krisis ini. Kerajaan Saudi menegaskan komitmennya terhadap penyelesaian damai sebagai kunci pembuka babak baru keamanan dan stabilitas di Timur Tengah.

Sementara itu, di Amerika Serikat, keputusan Presiden Trump untuk melancarkan serangan ke Iran tanpa persetujuan Kongres menuai kecaman. Hakeem Jeffries, pemimpin Fraksi Demokrat di DPR, mengatakan tindakan sepihak Trump tersebut tidak memiliki otorisasi kongres dan berpotensi menimbulkan konsekuensi besar bagi keamanan regional dan pasukan AS. “Donald Trump tidak meminta otorisasi Kongres untuk serangan tersebut. Dia akan bertanggung jawab penuh atas setiap konsekuensi yang merugikan,” tegas Jeffries dalam pernyataan tertulis yang dikutip Al Jazeera, Minggu, 22 Juni.

Serangan tersebut diduga sebagai reaksi atas kegagalan negosiasi kesepakatan nuklir antara AS dan Iran, yang semakin memperkeruh konflik di Timur Tengah. Kecaman dari Arab Saudi dan Kongres AS menyoroti kontroversi dan dampak internasional yang luas dari serangan tersebut, menimbulkan pertanyaan tentang masa depan stabilitas regional dan diplomasi internasional.

Berita Terkait

Rupiah Terancam! BI Siap Jaga Stabilitas Akibat Konflik AS-Iran
Pidato Lengkap HUT Jakarta: Sindiran JIS & Janji Gubernur Pramono!
Retret Kepala Daerah: Strategi Baru, Tantangan Baru
Pulau Indonesia Tak Bisa Dimiliki Asing: Pernyataan Menteri Nusron Wahid
Serangan AS ke Iran: Reaksi DPR & Analis Politik
Sejarah Baru MI6: Wanita Pertama Pimpin Badan Intelijen Inggris
Evakuasi Nuklir Iran: Antisipasi Serangan AS?
Kongres AS Terpecah: Serangan Trump ke Iran, Pro & Kontra

Berita Terkait

Senin, 23 Juni 2025 - 05:56 WIB

Rupiah Terancam! BI Siap Jaga Stabilitas Akibat Konflik AS-Iran

Senin, 23 Juni 2025 - 01:36 WIB

Pidato Lengkap HUT Jakarta: Sindiran JIS & Janji Gubernur Pramono!

Minggu, 22 Juni 2025 - 23:10 WIB

Retret Kepala Daerah: Strategi Baru, Tantangan Baru

Minggu, 22 Juni 2025 - 23:00 WIB

Pulau Indonesia Tak Bisa Dimiliki Asing: Pernyataan Menteri Nusron Wahid

Minggu, 22 Juni 2025 - 22:30 WIB

Serangan AS ke Iran: Reaksi DPR & Analis Politik

Berita Terbaru