Aris Idol Buka-bukaan soal “Star Syndrome” di Puncak Karier dan Fokus Barunya di Industri Musik
jpnn.com, JAKARTA – Penyanyi Aris Idol, juara Indonesian Idol tahun 2008, baru-baru ini mengenang kembali masa-masa gemilangnya di puncak popularitas. Dalam sebuah kesempatan, Aris tak menampik bahwa dirinya sempat mengalami fenomena “star syndrome” di awal kariernya yang meroket kala itu.
Menurut Aris, yang memiliki nama asli Januarisman Runtuwene, fase tersebut merupakan hal yang lumrah dan wajar. Ia beralasan, perubahan drastis dalam hidupnya—dari seorang anak jalanan yang kemudian diangkat dan dinobatkan menjadi sosok luar biasa—menjadi pemicu utamanya. “Kalau yang namanya manusia ya, yang di bawah, terus tiba-tiba diangkat dari anak jalanan terus diangkat dan dinobatkan menjadi sesuatu yang luar biasa, ‘star syndrome’ itu hal biasa,” ungkap Aris Idol saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, pada Rabu (4/6) lalu.
Sikapnya di masa itu sempat menuai badai cibiran dari warganet. Namun, Aris kini memandang masa lalu tersebut sebagai pelajaran. Baginya, itu adalah kisah lama dari tahun 2008 yang sudah seharusnya dilupakan. “Ya itu, kan, kejadian lama 2008, sudah lama banget. Ya harusnya sudah move on lah. Sekarang kan, aku sudah berkarya, aku sudah punya lagu-lagu baru,” tegas Aris Idol.
Kini, Aris Idol menyatakan dirinya sudah jauh lebih matang dan bijaksana dalam bersikap. Kondisi ini sangat berbeda dengan saat ia berada di puncak popularitasnya kala itu yang memang masih sangat muda. “Yang penting aku sekarang itu fokusnya berkarya, kalau kejadian yang dulu-dulu, aku memang masih kecil saat itu, aku masih belum tahu apa-apa, masih 20 tahunan,” paparnya, menjelaskan bahwa di usianya yang masih sekitar 20 tahunan, ia mengaku masih ‘hijau’ dan belum banyak memahami seluk-beluk industri hiburan.
Menyikapi komentar negatif yang masih kerap muncul, Aris Idol kini memilih untuk menanggapi dengan pendekatan yang lebih bijak. Ia berupaya memberikan penjelasan dan meluruskan persepsi yang keliru kepada mereka. “Aku kasih penjelasan dulu ke mereka. Pokoknya sebisa mungkin aku meluruskan,” pungkasnya, menunjukkan kedewasaan dalam menghadapi opini publik.