AS Cabut Pembatasan Ekspor Software Chip ke China

Avatar photo

- Penulis Berita

Jumat, 4 Juli 2025 - 06:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamharian.com – Pemerintah Amerika Serikat (AS) resmi mencabut pembatasan ekspor perangkat lunak desain chip ke China. Keputusan ini diumumkan secara terpisah oleh tiga perusahaan besar di bidang perangkat lunak semikonduktor, yakni Siemens AG, Synopsys, dan Cadence, Kamis (3/7/2025).

Dilansir dari CNBC, langkah ini menandai potensi meredanya ketegangan dagang antara dua kekuatan ekonomi dunia. Sebelumnya, Washington telah mengetatkan kontrol ekspor berbagai teknologi canggih, termasuk prosesor kecerdasan buatan (AI).

Dalam pernyataan masing-masing, ketiga perusahaan menyebut telah menerima surat dari Departemen Perdagangan AS. Surat tersebut menyatakan bahwa pembatasan ekspor ke China telah dicabut.

Baca juga: Trump Siapkan Insentif Pajak 35 Persen untuk Bangun Pabrik Chip di AS

Meski Siemens berbasis di Jerman, anak usahanya di bidang perangkat lunak desain chip, Siemens EDA, berpusat di Oregon, AS.

Perusahaan ini mengatakan telah “mengembalikan akses penuh” terhadap teknologi dan perangkat lunak yang sebelumnya dibatasi. Siemens juga telah melanjutkan kembali penjualan dan dukungan teknis ke pelanggan di China.

Synopsys dan Cadence juga menyatakan tengah mengambil langkah serupa. Keduanya berupaya memulihkan operasional mereka di pasar China.

Sebelumnya, pada 23 Mei 2025, AS mewajibkan perusahaan-perusahaan perangkat lunak desain chip untuk mendapatkan lisensi sebelum mengekspor produk mereka ke China.

Baca juga: Kampus Unhan Luncurkan Satelit RIDU-Sat di SpaceX Amerika

 

Kebijakan itu merupakan bagian dari rangkaian kontrol ekspor yang lebih ketat terhadap teknologi semikonduktor. Salah satunya pelarangan ekspor chip AI canggih buatan Nvidia dan AMD.

Namun, perubahan kebijakan ini muncul setelah China menunjukkan tanda-tanda kemajuan dalam upaya gencatan dagang dengan AS.

Pekan lalu, Beijing mengonfirmasi kesepakatan bersyarat untuk melanjutkan kembali beberapa bentuk pertukaran teknologi canggih dan bahan langka (rare earth).

Pasar Menyambut Positif

Pasar merespons positif keputusan pencabutan pembatasan ini. Saham Synopsys dan Cadence masing-masing melonjak lebih dari 6 persen dan 7 persen dalam perdagangan semalam di platform Robinhood.

Ketiga perusahaan tersebut merupakan pemain utama dalam pasar electronic design automation (EDA) yang dikuasai AS. EDA mencakup perangkat lunak, perangkat keras, serta layanan penting untuk merancang chip dan komponen semikonduktor lainnya.

Baca juga: Trump Terapkan Tarif Impor 20 Persen untuk VIetnam

CEO Synopsys, Sassine Ghazi, sebelumnya menyampaikan bahwa perusahaannya mengalami perlambatan di pasar China pada kuartal kedua fiskal. Kuartal tersebut berakhir pada 30 April 2025.

Saat itu, pelanggan dari China menyumbang sekitar 10 persen dari total pendapatan kuartalan Synopsys sebesar 1,6 miliar dollar AS.

Di sisi lain, China juga gencar mendorong kebijakan penguatan industri dalam negeri di sektor perangkat lunak desain chip. Pemerintah Negeri Tirai Bambu ingin mengembangkan kapabilitas desain chip secara mandiri.

Menurut laporan lembaga riset TrendForce, pangsa pasar global Synopsys, Cadence, dan Siemens EDA masing-masing mencapai 31 persen, 30 persen, dan 13 persen sepanjang tahun 2024.

Pencabutan larangan ini menjadi sinyal penting bahwa jalan menuju normalisasi hubungan perdagangan AS-China mulai terbuka kembali.

Namun, pengamat memperkirakan arah kebijakan selanjutnya masih akan sangat bergantung pada dinamika politik dan keamanan kedua negara.

Berita Terkait

Backup Chat WhatsApp: Panduan Lengkap di iPhone & Android
OPPO Gandeng BRI Super League 2025-2027: Kolaborasi Resmi!
Geger! Australia Larang Anak di Bawah Umur Nonton YouTube, Kapan?
5 Aplikasi Beli Crypto Terbaik & Aman di Indonesia [2024]
AI Digarap! Indonesia-Inggris Rancang Regulasi di 6 Sektor
Alibaba Gebrak Pasar AI! Model Open-Source Baru Lebih Hebat dari OpenAI?
Trading Saham AS 24 Jam? Pluang Sekarang Punya Fitur Ini!
Indihome Ekspansi: Mitratel & Telkom Optimalkan Jaringan Fiber

Berita Terkait

Jumat, 1 Agustus 2025 - 09:15 WIB

Backup Chat WhatsApp: Panduan Lengkap di iPhone & Android

Jumat, 1 Agustus 2025 - 01:47 WIB

OPPO Gandeng BRI Super League 2025-2027: Kolaborasi Resmi!

Kamis, 31 Juli 2025 - 08:59 WIB

Geger! Australia Larang Anak di Bawah Umur Nonton YouTube, Kapan?

Rabu, 30 Juli 2025 - 20:44 WIB

5 Aplikasi Beli Crypto Terbaik & Aman di Indonesia [2024]

Selasa, 29 Juli 2025 - 00:24 WIB

AI Digarap! Indonesia-Inggris Rancang Regulasi di 6 Sektor

Berita Terbaru

Sports

Chelsea Nego Garnacho! 2 Pemain Ditawarkan ke Man United?

Jumat, 1 Agu 2025 - 12:38 WIB

Society Culture And History

Indomaret Tak Ada di Padang? Ini 3 Alasan Mengejutkannya!

Jumat, 1 Agu 2025 - 11:43 WIB