Asesor UNESCO Anggap Harga Tiket Geopark Kaldera Toba Terlalu Murah

Avatar photo

- Penulis Berita

Kamis, 24 Juli 2025 - 05:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Terheran-heran Asesor UNESCO di Geopark Kaldera Toba: Harga Tiket Taman Eden 100 Terlalu Murah hingga Sorotan Tajam Pengelolaan Warisan Geologi

Medan – Tim asesor UNESCO yang sedang melakukan revalidasi di Geopark Kaldera Toba menemukan berbagai hal menarik, tak terkecuali harga tiket masuk yang dinilai terlalu murah. Profesor Jose Brilha dari Portugal, salah satu asesor utama, mengaku terheran-heran dengan tarif masuk Geosite Taman Eden 100 yang hanya Rp 50.000, atau setara 3 dolar AS, untuk turis asing. Geosite yang merupakan kawasan wisata alam seluas 40 hektare di Desa Sionggang Utara, Kecamatan Lumbanjulu, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, ini menjadi salah satu fokus utama kunjungan mereka.

Menurut Profesor Brilha, tarif tersebut sama sekali tidak sebanding dengan kekayaan alam yang ditawarkan. Dengan harga serendah itu, pengunjung dapat mengeksplorasi areal seluas 40 hektare yang menjadi rumah bagi lebih dari 100 jenis flora dan fauna endemik serta langka, seperti andaliman, tahultahul, dan antarasa. Brilha bahkan menyarankan agar harga tiket naik 10 kali lipat dari harga saat ini, dan itu pun masih tergolong murah bagi wisatawan mancanegara.

Saat meninjau geosite yang kerap dijuluki sebagai “Kebun Raya Bogor-nya Sumatera Utara” itu pada Rabu, 23 Juli 2025, Jose Brilha menegaskan, “Berkeliling di sini, mempelajari semuanya, menikmati sungai, air terjun, kita bisa meminta mereka bayar sepuluh kali lipat dari harga sekarang. Itu pun masih tergolong murah bagi turis asing.” Pernyataan ini menggarisbawahi potensi ekonomi yang belum teroptimalkan dari salah satu geosite unggulan Danau Toba tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Made Sirait, pengelola Geosite Taman Eden 100, menjelaskan bahwa harga tiket masuk untuk wisatawan domestik ditetapkan sebesar Rp 30.000 per orang. Tujuan utama penetapan harga yang terjangkau ini, menurutnya, adalah untuk mengedukasi masyarakat luas agar semakin banyak yang dapat mengenal lebih dekat kekayaan alam dan keunikan flora khas Danau Toba.

Selain keindahan alam, pengalaman kuliner lokal juga berhasil memukau para asesor. Jose Brilha dan rekannya, Jeon Yongmun dari Korea Selatan, mengaku sangat terkesan dengan hidangan yang disuguhkan. Saat kunjungan ke Geosite Huta Ginjang, mereka berkesempatan mencicipi panganan khas seperti ombus-ombus, keripik andaliman, dan kopi *wine*. “Selama di sini saya banyak makan, enak-enak dan unik,” ujar Jeon, menunjukkan apresiasinya terhadap kekayaan rasa Danau Toba.

Selama dua hari peninjauan di kawasan Danau Toba, tim asesor telah menyambangi berbagai lokasi vital. Di Kabupaten Samosir, mereka mengunjungi Huta Sialagan, SMKN 1 Simanondo, Huta Raja, dan Sigulati. Selanjutnya, perjalanan dilanjutkan ke Kabupaten Karo untuk meninjau Simalem Resort, Air Terjun Sipisopiso, Tongging, dan Silalahi. Dari berbagai geosite yang dikunjungi, empat di antaranya—Sipinsur, Hutaginjang, Taman Eden 100, dan Sibaganding—mendapat ulasan positif dari para asesor, mengindikasikan pengelolaan yang baik.

Yuda Pratiwi Setiawan, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumatera Utara, membenarkan bahwa keempat geosite tersebut telah dikelola dengan baik, sehingga berhasil membuat para asesor terkesan. Namun, Yuda menambahkan dalam keterangan tertulisnya, “Kita masih perlu mendalami beberapa hal mengenai geologi di setiap geosite,” mengisyaratkan area perbaikan yang masih diperlukan dalam aspek geologi.

Kontras dengan pujian untuk beberapa lokasi, Geopark Kaldera Toba secara keseluruhan masih menerima banyak masukan dari Jose Brilha dan Jeon Yongmun demi pengelolaan yang lebih optimal. Yuda Pratiwi sendiri mengakui adanya beberapa kekurangan yang menuntut pemerintah daerah setempat untuk berbenah. Meskipun demikian, Yuda menegaskan bahwa status sebagai UNESCO Global Geopark merupakan salah satu pendorong utama dalam upaya berkelanjutan untuk meningkatkan manajemen Kaldera Toba.

Salah satu masukan terpenting dari Profesor Jose Brilha adalah urgensi untuk memperkuat perlindungan terhadap warisan geopark, yang mencakup formasi bebatuan, lokasi bersejarah, dan material geologi lainnya. Ia menekankan bahwa pariwisata hanyalah ‘bonus’ dalam pengelolaan geopark, sementara esensi utamanya terletak pada upaya pelestarian. “Menjaga formasi bebatuan yang berharga, material, sejarahnya sehingga bisa diwariskan ke anak cucu. Pariwisata itu bonus,” tegas Jose, menggarisbawahi prioritas konservasi di atas aspek komersial.

Kunjungan kedua asesor ini merupakan bagian dari proses revalidasi krusial bagi Geopark Kaldera Toba. Tujuannya adalah agar geopark ini dapat kembali meraih “kartu hijau” dari UNESCO, menyusul “kartu kuning” yang dijatuhkan pada tahun 2023 akibat pengelolaan yang dinilai kurang. Sebagai informasi, Kaldera Toba secara resmi ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG) pada 7 Juli 2020, menjadikannya geopark kelima di Indonesia yang meraih predikat bergengsi ini.

Danau Toba, tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang indah, juga terkenal sebagai zona produksi kopi berkualitas tinggi, Sabtu, 5 Juli 2025. TEMPO/ Mei Leandha

Berita Terkait

Hubble Abadikan Galaksi Spiral yang Menakjubkan di Rasi Hydra
Kolam Termal Muncul di Taman Nasional Yellowstone
5 Zodiak Cowok yang Punya SQ Paling Tinggi, Pemikirannya Dalam!
Zodiak yang Paling Suka Memberi dan Berbuat Baik, Cancer Salah Satunya
Ilmuwan China Manfaatkan AI untuk Temukan Sejarah Bumi yang Hilang
Mengapa Kita Tidak Pernah Menemukan Kehidupan di Mars?
Scorpio: Misterius & Ekstrem? 5 Rahasia Zodiak Ini Terungkap!
Kenapa Pantai Selatan Ombaknya Besar? Ini Faktanya!

Berita Terkait

Kamis, 24 Juli 2025 - 05:22 WIB

Asesor UNESCO Anggap Harga Tiket Geopark Kaldera Toba Terlalu Murah

Rabu, 23 Juli 2025 - 08:57 WIB

Hubble Abadikan Galaksi Spiral yang Menakjubkan di Rasi Hydra

Senin, 21 Juli 2025 - 06:33 WIB

Kolam Termal Muncul di Taman Nasional Yellowstone

Minggu, 20 Juli 2025 - 06:58 WIB

5 Zodiak Cowok yang Punya SQ Paling Tinggi, Pemikirannya Dalam!

Jumat, 18 Juli 2025 - 09:28 WIB

Zodiak yang Paling Suka Memberi dan Berbuat Baik, Cancer Salah Satunya

Berita Terbaru

Technology

Trump Jadikan AI Landasan Inovasi AS, Ini 4 Kebijakan Utamanya

Jumat, 25 Jul 2025 - 09:08 WIB

Technology

AI Baru Bikinan Google Bisa Baca dan Pahami Tulisan Kuno

Jumat, 25 Jul 2025 - 08:40 WIB