Asia-Pasifik Terbelah: Reaksi atas Serangan AS ke Iran

Avatar photo

- Penulis Berita

Senin, 23 Juni 2025 - 14:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamharian.com – Serangan Amerika Serikat terhadap tiga fasilitas nuklir Iran di Fordow, Isfahan, dan Natanz telah memicu reaksi beragam dari negara-negara Asia-Pasifik. Serangan tersebut, yang dilakukan lebih dari seminggu setelah serangan militer Israel terhadap Iran dan dibalas dengan serangan rudal Iran, mengakibatkan ratusan korban jiwa di kedua belah pihak dan meningkatkan eskalasi konflik. Berbagai negara di kawasan ini pun menyatakan sikap mereka, sebagian besar menekankan pentingnya de-eskalasi dan kembali ke jalur diplomasi.

Jepang, melalui Perdana Menteri Shigeru Ishiba dan Menteri Luar Negeri Takeshi Iwaya, menyatakan keprihatinan mendalam dan menyerukan penghentian konflik. Mereka menekankan pentingnya meredakan ketegangan dan membuka kembali jalur dialog antara AS dan Iran untuk menyelesaikan masalah nuklir. Jepang juga menyesalkan meningkatnya siklus serangan balasan antara Israel dan Iran.

Cina, melalui Kementerian Luar Negerinya, mengecam keras serangan AS, menyatakan tindakan tersebut melanggar Piagam PBB dan hukum internasional, serta memperburuk ketegangan di Timur Tengah. Mereka menyerukan gencatan senjata dan memulai dialog dan negosiasi, serta siap bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk memulihkan perdamaian dan stabilitas.

Korea Utara turut mengecam keras serangan AS, menyebutnya sebagai pelanggaran Piagam PBB dan menyalahkan ketegangan tersebut pada ekspansi wilayah Israel yang didukung Barat. Mereka mendesak masyarakat internasional untuk mengecam tindakan AS dan Israel. Hubungan hangat antara Iran dan Korea Utara, yang diduga juga melibatkan kerja sama pengembangan teknologi militer, menjadi sorotan dalam konteks ini.

Australia, melalui Perdana Menteri Anthony Albanese, justru mendukung serangan AS, mengatakan bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir. Albanese mengklaim informasi menunjukkan pengayaan uranium Iran hingga 60 persen, yang menurutnya mengindikasikan program nuklir militer. Pernyataan ini dibantah Iran, yang menegaskan program nuklirnya semata-mata untuk tujuan sipil, sebuah klaim yang juga didukung oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Selandia Baru, diwakili oleh Menteri Luar Negeri Winston Peters, menyatakan keprihatinan atas situasi di Timur Tengah dan menyerukan penghentian eskalasi serta kembali ke jalur diplomasi dan negosiasi. Mereka menekankan pentingnya penyelesaian konflik melalui diplomasi, bukan aksi militer.

Sementara itu, Iran, melalui Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi, menuduh AS melanggar hukum internasional dan Piagam PBB dengan menyerang fasilitas nuklirnya. Araghchi menegaskan Iran memiliki pilihan untuk mempertahankan kedaulatan dan rakyatnya.

Sebaliknya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji serangan AS, menyebutnya sebagai keputusan berani yang akan mengubah sejarah dan menghalangi Iran dari memperoleh senjata nuklir.

Reaksi beragam dari negara-negara Asia-Pasifik terhadap serangan AS di Iran ini menunjukkan kompleksitas situasi geopolitik dan perbedaan pandangan mengenai ancaman nuklir Iran serta peran AS dan Israel dalam konflik tersebut. Peristiwa ini juga kembali menyoroti perlunya solusi diplomatik untuk mencegah eskalasi lebih lanjut yang berpotensi menghancurkan.

Berita Terkait

Analisis Citra Satelit: Serangan Amerika Serikat Gagal Hancurkan Nuklir Iran
Korupsi Gratifikasi MPR: KPK Umumkan Tersangka, Siapa?
Mayjen Edwin Adrian: Panglima Paspampres Baru Era Prabowo
KPK Tetapkan Khalid Basalamah Tersangka Korupsi Kuota Haji?
Selat Hormuz Ditutup Iran: Dampaknya Bagi Dunia?
Serangan Rudal Israel Sasar Penjara Evin, Iran Memanas
Trump Ancam Iran: Alasan & Rencana Serangannya?
Putin Kecam Serangan AS: Bocoran Pertemuan Menlu Iran-Rusia

Berita Terkait

Senin, 23 Juni 2025 - 23:15 WIB

Analisis Citra Satelit: Serangan Amerika Serikat Gagal Hancurkan Nuklir Iran

Senin, 23 Juni 2025 - 23:10 WIB

Korupsi Gratifikasi MPR: KPK Umumkan Tersangka, Siapa?

Senin, 23 Juni 2025 - 22:49 WIB

Mayjen Edwin Adrian: Panglima Paspampres Baru Era Prabowo

Senin, 23 Juni 2025 - 21:50 WIB

KPK Tetapkan Khalid Basalamah Tersangka Korupsi Kuota Haji?

Senin, 23 Juni 2025 - 21:20 WIB

Selat Hormuz Ditutup Iran: Dampaknya Bagi Dunia?

Berita Terbaru

Politics

Korupsi Gratifikasi MPR: KPK Umumkan Tersangka, Siapa?

Senin, 23 Jun 2025 - 23:10 WIB

Politics

Mayjen Edwin Adrian: Panglima Paspampres Baru Era Prabowo

Senin, 23 Jun 2025 - 22:49 WIB

Finance

Wall Street Naik! Tesla Meroket, Ini Penyebabnya

Senin, 23 Jun 2025 - 22:44 WIB

Sports

Timnas U-23 Bidik Juara Piala AFF: PSSI Optimistis!

Senin, 23 Jun 2025 - 22:00 WIB