AT Konvensional vs DCT: Mana yang Lebih Cepat?

Avatar photo

- Penulis Berita

Sabtu, 21 Juni 2025 - 16:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KLATEN, KOMPAS.com – Transmisi Otomatis (AT) konvensional masih menjadi pilihan umum pada banyak mobil baru. Namun, anggapan bahwa AT konvensional lebih lambat dan kurang efisien dibandingkan Dual Clutch Transmission (DCT) cukup populer, terutama karena DCT sering dijumpai pada mobil berorientasi performa. Lalu, apakah anggapan tersebut sepenuhnya benar?

Imun, pemilik bengkel spesialis Ford Trucuk Klaten, menjelaskan bahwa karakteristik transmisi mobil sangat bergantung pada model dan tujuan penggunaannya. Mobil MPV, SUV, atau kendaraan off-road, misalnya, biasanya dibekali transmisi yang lebih tangguh, namun jenis transmisinya tidak selalu menentukan performanya. Ia mencontohkan mobil SUV off-road seperti Ford Ranger dan Everest yang menggunakan AT konvensional namun tetap responsif.

Hal ini, menurut Imun, karena performa transmisi tidak hanya ditentukan oleh komponen mekanikal seperti gir dan kampas kopling, tetapi juga oleh perangkat lunak (software) yang mengendalikannya. Dengan kata lain, AT konvensional dapat diprogram agar responsif dan mendukung performa kendaraan.

Akan tetapi, jika dibandingkan dengan model mobil yang sama, AT konvensional memang cenderung kurang responsif dibandingkan DCT. Perbedaan ini terlihat jelas pada perbandingan Ford Fiesta 1.4 AT dan 1.6 DCT. Selain perbedaan transmisi, mesin Fiesta 1.6 DCT juga lebih bertenaga, sehingga menghasilkan daya yang berbeda.

Dari sisi konstruksi, AT konvensional menggunakan kopling fluida, sementara DCT menggunakan kopling kering. Kopling kering pada DCT lebih efisien dalam menyalurkan tenaga mesin, karena pada kopling fluida, ada sebagian daya putar yang terbuang saat kopling bekerja. Hal inilah yang bisa menyebabkan AT konvensional terasa lebih lambat dibandingkan DCT.

Kesimpulannya, meskipun AT konvensional seringkali dianggap lebih lambat dari DCT, hal tersebut tidak selalu benar. Responsivitas dan performa sebuah mobil merupakan hasil interaksi berbagai sistem, termasuk mesin, teknologi transmisi, dan karakteristik desain mobil itu sendiri.

Berita Terkait

Backup Chat WhatsApp: Panduan Lengkap di iPhone & Android
OPPO Gandeng BRI Super League 2025-2027: Kolaborasi Resmi!
Geger! Australia Larang Anak di Bawah Umur Nonton YouTube, Kapan?
5 Aplikasi Beli Crypto Terbaik & Aman di Indonesia [2024]
AI Digarap! Indonesia-Inggris Rancang Regulasi di 6 Sektor
Alibaba Gebrak Pasar AI! Model Open-Source Baru Lebih Hebat dari OpenAI?
Trading Saham AS 24 Jam? Pluang Sekarang Punya Fitur Ini!
Indihome Ekspansi: Mitratel & Telkom Optimalkan Jaringan Fiber

Berita Terkait

Jumat, 1 Agustus 2025 - 09:15 WIB

Backup Chat WhatsApp: Panduan Lengkap di iPhone & Android

Jumat, 1 Agustus 2025 - 01:47 WIB

OPPO Gandeng BRI Super League 2025-2027: Kolaborasi Resmi!

Kamis, 31 Juli 2025 - 08:59 WIB

Geger! Australia Larang Anak di Bawah Umur Nonton YouTube, Kapan?

Rabu, 30 Juli 2025 - 20:44 WIB

5 Aplikasi Beli Crypto Terbaik & Aman di Indonesia [2024]

Selasa, 29 Juli 2025 - 00:24 WIB

AI Digarap! Indonesia-Inggris Rancang Regulasi di 6 Sektor

Berita Terbaru

Nonton Adik Ipar Memanjakanku Drama China

Hiburan

Nonton Adik Ipar Memanjakanku Drama China

Rabu, 3 Sep 2025 - 19:23 WIB

Hiburan

Seru Banget! Nonton Menaklukkan Suku Barbar Drama Cina

Selasa, 2 Sep 2025 - 08:39 WIB

Romantis! Saksikan Drama China Malam yang Lembut, Disini!

Hiburan

Romantis! Saksikan Drama China Malam yang Lembut, Disini!

Sabtu, 30 Agu 2025 - 15:16 WIB