Transformasi Gemilang: Timnas Voli Putri Indonesia Raih Peringkat Kelima AVC Nations Cup 2025 di Hanoi
Tim Nasional Voli Putri Indonesia sukses mengukir kisah kebangkitan yang menginspirasi di ajang AVC Nations Cup 2025. Setelah memulai turnamen dengan penuh tantangan, skuad Garuda Pertiwi berhasil menutup kompetisi yang digelar di Dong Anh Arena, Hanoi, Vietnam, dengan capaian membanggakan: menempati peringkat kelima di klasemen akhir.
Di bawah asuhan pelatih Octavian, performa Timnas Voli Putri Indonesia perlahan menunjukkan grafik peningkatan. Puncaknya terjadi pada laga pamungkas saat mereka berhasil melampiaskan ‘dendam’ dan menundukkan Iran dengan skor meyakinkan 3-1 (25-17, 25-15, 23-25, 25-20). Kemenangan ini sekaligus mengamankan peringkat kelima, capaian yang jauh lebih baik dibandingkan posisi ketujuh pada edisi tahun lalu. Awalnya, keraguan sempat menyelimuti Yolla Yuliana dan rekan-rekannya setelah menelan tiga kekalahan beruntun di fase awal melawan Iran, Filipina, dan Kazakhstan. Namun, alih-alih menyerah, skuad voli putri Indonesia bangkit dan meraih empat kemenangan beruntun di sisa turnamen. Setelah sukses menundukkan Mongolia dan Selandia Baru di Pul B untuk melaju ke babak klasifikasi 5-8, mereka terus menunjukkan konsistensi dengan mengalahkan Hong Kong, hingga akhirnya kembali menaklukkan Iran.
Capaian peringkat kelima ini menjadi suntikan motivasi berharga, terutama mengingat banyaknya wajah baru yang menghuni skuad Timnas Voli Putri Indonesia kali ini, khususnya di lini serang dan pertahanan. Absennya opposite andalan Megawati Hangestri Pertiwi membuka jalan bagi munculnya trio spiker baru: Medi Yoku, Ersandrina Devega Salsabilah, dan Ajeng Viona. Sorotan tajam tertuju pada Ajeng Viona, yang sebelumnya jarang mendapatkan menit bermain signifikan bersama klubnya di Proliga. Selama tiga edisi Proliga terakhir, ia kerap berada di bawah bayang-bayang Megawati, entah bersama Jakarta Pertamina Fastron (2023), Jakarta BIN (2024), maupun Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia. Kini, di panggung internasional, Ajeng Viona mampu membuktikan kapasitasnya. Fenomena ini sekaligus menandai babak baru bagi Timnas Voli Putri, yang mulai menunjukkan kemandirian dan tidak lagi terlalu bergantung pada satu atau dua pemain bintang seperti Megawati atau middle blocker senior yang kini telah pensiun, Wilda Siti Nur Fadhilah Sugandi.
Tak hanya di lini serang, sektor middle blocker dan pertahanan juga menunjukkan prospek cerah. Dinda Syifa Ammelia, dara berusia 22 tahun, tampil memukau sebagai middle blocker utama, bahkan mampu menggeser Myrasuci Indriani. Padahal, Dinda baru mendapat panggilan di menit-menit akhir untuk menggantikan Aulia Suci Nurfadila dan Arsela Nuari Purnama. Perkembangannya yang pesat juga terlihat di Proliga, di mana ia baru mulai menjadi pilihan utama bersama Bandung bjb Tandamata dalam dua musim terakhir. Solidnya lini pertahanan juga berkat duet libero berpengalaman, Eris Septia Wulandari dan Tasya Aprilia Putri. Eris, dengan usianya yang menginjak 29 tahun, memberikan ketenangan dan konsistensi di belakang, bahkan sempat dinobatkan sebagai libero terbaik Proliga tahun lalu.
Dengan menempati peringkat kelima AVC Nations Cup 2025, Timnas Voli Putri Indonesia tidak hanya mencatatkan sejarah baru tetapi juga membuka peluang besar untuk tampil lebih kompetitif di ajang serupa tahun depan. Momentum positif ini menjadi modal berharga saat mereka bersiap menghadapi tantangan selanjutnya di SEA V League 2025 dan SEA Games 2025 yang akan berlangsung di Thailand.