Awas! IHSG Koreksi Lagi? Ini Rekomendasi Saham Kamis, 31 Juli 2025

Avatar photo

- Penulis Berita

Kamis, 31 Juli 2025 - 05:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

IHSG Tergelincir Hampir 1% di Tengah Aksi Profit Taking dan Sentimen Global Menjelang Rilis Data Penting

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Rabu (30/7/2025) dengan pelemahan signifikan, tergelincir 68,01 poin atau setara 0,89% dan ditutup pada level 7.549. Pelemahan ini menghentikan tren positif yang telah berlangsung selama beberapa pekan terakhir, memicu pertanyaan tentang arah pasar selanjutnya.

Menurut Analis Riset Ekuitas Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, pelemahan IHSG ini sebagian besar dipicu oleh aksi *profit taking* yang masif. Investor cenderung merealisasikan keuntungan setelah IHSG menikmati reli positif selama lebih dari tiga pekan. Senada, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menambahkan bahwa pergerakan IHSG yang memerah hari ini juga selaras dengan tren bursa global dan mayoritas indeks regional Asia. Selain itu, rilis laporan keuangan emiten yang sedang berlangsung turut berkontribusi pada sentimen pasar.

Dalam dinamika pasar hari ini, sektor infrastruktur menjadi penyumbang koreksi terbesar dengan penurunan mencapai 3,21%. Kontrasnya, saham-saham di sektor teknologi justru membukukan kenaikan impresif sebesar 2,12%, menunjukkan adanya pergeseran fokus investor di tengah fluktuasi pasar.

Data dari RTI Business menunjukkan bahwa pelemahan IHSG memang mencerminkan tren di sebagian besar pasar global. Indeks Nikkei 225 Jepang terkoreksi tipis 0,05%, disusul Hang Seng Hong Kong yang anjlok 1,36%. Indeks Straits Times Singapura juga memerah 0,24%, diikuti FTSE 100 Index London yang turun 0,25%. Namun, tidak semua pasar bergerak lesu. Dow Jones Index Future New York terpantau menguat 0,03%, begitu pula Shanghai Composite Index yang menghijau dengan kenaikan 0,17%.

Dari perspektif teknikal, Alrich Paskalis menjelaskan bahwa indikator Stochastic RSI telah menunjukkan “Death Cross” di area *overbought*, mengindikasikan potensi pembalikan arah ke bawah. Indikator MACD juga memperlihatkan penyempitan *positive slope* dengan histogram positif yang cenderung menurun. Lebih lanjut, volume jual yang terpantau meningkat semakin memperkuat sinyal koreksi. Dengan demikian, Alrich memproyeksikan IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan pada perdagangan Kamis (31/7/2025), dengan level *resistance* di 7.470 dan 7.500.

Senada dengan proyeksi tersebut, Herditya Wicaksana juga menaksir IHSG akan kembali terkoreksi pada perdagangan Kamis (31/7/2025), dengan menetapkan level *support* di 7.457 dan *resistance* di 7.616.

Investor akan terus mencermati sejumlah sentimen global yang berpotensi mempengaruhi pergerakan pasar. Salah satunya adalah antisipasi rilis data produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat. Tak kalah penting, arah kebijakan suku bunga acuan bank sentral AS, The Fed, juga akan menjadi sorotan utama.

Di Asia, Alrich menambahkan, investor akan memperhatikan rilis data *manufacturing PMI* China untuk bulan Juli 2025 pada 31 Juli 2025 besok, yang diperkirakan stabil di kisaran 49,7. Selain itu, pertemuan Bank of Japan pada Kamis (31/7/2025) yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di 0,5% juga menjadi agenda penting. Tak hanya itu, indeks kepercayaan konsumen Jepang bulan Juli 2025 diperkirakan sedikit membaik ke 35,1 dari 34,5 di Juni 2025. Yang tak kalah krusial adalah data inflasi AS yang dicermati The Fed, yaitu indeks *core PCE prices* bulan Juni, yang diprediksi naik menjadi 0,3% MoM dari 0,2% MoM pada Mei 2025.

Melihat kondisi pasar yang berpotensi terkoreksi, para analis tetap memberikan rekomendasi saham menarik bagi investor. Alrich Paskalis menyarankan untuk mencermati saham Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Bank Jago Tbk (ARTO), dan PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP). Sementara itu, Herditya Wicaksana merekomendasikan saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dengan *support* Rp 154 dan *resistance* Rp 157; PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) di rentang *support* Rp 1.975 dan *resistance* Rp 2.050; serta PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) di level *support* Rp 5.200 dan *resistance* Rp 5.325.

Berita Terkait

SMDR Bagi Dividen Interim Rp 40,93 Miliar: Investor Merapat!
Pajak Kripto Berlaku! Industri Kripto Indonesia Sambut Aturan Baru?
Shio Hoki 2025: Jadi Pialang Saham Kaya Mendadak? Cek Shio-mu!
IEU-CEPA Disahkan September 2025: Peluang Emas Ekonomi Indonesia?
28 Juta Rekening Diblokir PPATK, Kebijakan Gagal?
Blokir Rekening Dormant Dikritik Ekonom Indef: Langkah PPATK Dipertanyakan?
IHSG Anjlok 0,87%! TOWR, MDKA, MBMA Terjun Bebas
MBF 2025 Malang: BI Dorong UMKM & Ekonomi Syariah Berkembang

Berita Terkait

Jumat, 1 Agustus 2025 - 00:51 WIB

SMDR Bagi Dividen Interim Rp 40,93 Miliar: Investor Merapat!

Kamis, 31 Juli 2025 - 23:55 WIB

Pajak Kripto Berlaku! Industri Kripto Indonesia Sambut Aturan Baru?

Kamis, 31 Juli 2025 - 21:56 WIB

Shio Hoki 2025: Jadi Pialang Saham Kaya Mendadak? Cek Shio-mu!

Kamis, 31 Juli 2025 - 21:27 WIB

IEU-CEPA Disahkan September 2025: Peluang Emas Ekonomi Indonesia?

Kamis, 31 Juli 2025 - 20:53 WIB

28 Juta Rekening Diblokir PPATK, Kebijakan Gagal?

Berita Terbaru

Sports

Martin Pilih Aprilia: Dendam Rossi Jadi Alasan?

Jumat, 1 Agu 2025 - 02:08 WIB

Technology

OPPO Gandeng BRI Super League 2025-2027: Kolaborasi Resmi!

Jumat, 1 Agu 2025 - 01:47 WIB