JAKARTA, RAGAMHARIAN.COM – Ayah dari artis Sarwendah, Hendrik Lo, meninggal dunia pada Sabtu, 19 Juli 2025.
Sebelum meninggal dunia, Hendrik sempat dibawa ke rumah sakit sejak Rabu, 15 Juli 2025.
Setelah menjalani perawatan intensif, Hendrik Lo meninggalkan keluarganya pada Sabtu pagi.
Baca juga: Tak Pernah Menyangka Ayahnya Meninggal Dunia Begitu Cepat, Sarwendah: Cinta Pertama Aku
Jenazah Hendrik Lo kini disemayamkan di Rumah Duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara.
Sarwendah pun mengungkapkan kronologi meninggalnya sang ayah hingga jadwal kremasi.
Kronologi
Sarwendah mengatakan ayahnya sempat mengalami sakit perut sebelum dilarikan ke rumah sakit.
“Papi memang tiba-tiba bilang kalau perutnya sakit (terus) ke dokter,” ujar Sarwendah.
Baca juga: Ayahnya Sempat Dirawat di ICU Sebelum Meninggal Dunia, Sarwendah: Baru Kemarin Ngobrol
Dokter kemudian mendiagnosis penyakit Hendrik Lo sebagai batu empedu.
Setelah dilakukan pemeriksaan ulang, ayah Sarwendah ternyata mengalami komplikasi berbagai penyakit.
“Dicek katanya ada batu empedu, ternyata pas endoskopi ada komplikasi. Jadi terakhir ada komplikasilah ada gagal ginjal, gagal jantung, terus terakhir gagal pernapasan,” paparnya.
Ibu dua anak itu merasa kepergian sang ayah terjadi begitu cepat.
Batalkan rencana ke Korea
Sarwendah seharusnya pergi ke Korea karena ada pekerjaan.
Baca juga: Ayah Sarwendah Meninggal Dunia, Jordi Onsu dan Giorgio Antonio Datang ke Rumah Duka
Namun mantan istri Ruben Onsu itu terpaksa membatalkan rencananya karena sang ayah berpulang.
“Sebenarnya aku tadinya juga hari ini ada kerjaan ke Korea, tetapi tadi pagi kami cancel semuanya. Dan untungnya semua rekan kerja juga mengerti, brand-brand juga mengerti karena kejadian juga bukan sesuatu yang kami inginkan,” kata Sarwendah.
Jadwal kremasi
Jenazah Hendrik Lo rencananya baru akan dikremasi pada tanggal 23 Juli 2025.
Pemilihan tanggal tersebut berdasarkan hitungan fengshui.
Baca juga: Ungkap Penyebab Ayahnya Meninggal Dunia, Sarwendah: Tiba-tiba Bilang Perutnya Sakit
“Papi aku kan lumayan Chinese toktok jadi hitung fengshui. Jadi udah dihitung tanggal 23,” ucap Sarwendah.
Setelah dikremasi, abu jenazah sang ayah rencananya akan dilarungkan ke laut, mengikuti tradisi keluarga.
“Abunya udah mau ditabur, waktu itu kan Nenek biasa ulang tahun di kapal jadi nanti pas sekalian ngasih mau kayak gitu lewat Yeye,” ucap Sarwendah.