Banjir Jakarta: 51 RT Terendam, Ketinggian Air Capai 3 Meter!
Jakarta kembali dilanda banjir besar. Hujan deras yang mengguyur Ibu Kota sejak Sabtu (5/7) hingga Minggu (6/7) mengakibatkan 51 RT di DKI Jakarta terendam banjir. Kondisi terparah terjadi di beberapa titik, dengan ketinggian air mencapai 3 meter. Bencana ini memaksa warga Jakarta untuk kembali berjuang menghadapi genangan air yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Mohamad Yohan, Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, menjelaskan bahwa banjir diakibatkan oleh kombinasi cuaca ekstrem dan pasang laut. “Berdasarkan siaran pers BMKG, terdapat Peringatan Dini Banjir Pesisir (Rob) pada tanggal 4 Juli – 13 Juli 2025 akibat pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase Perigee dan Bulan Baru. Kondisi ini berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum di wilayah pesisir utara Jakarta,” terangnya pada Minggu (6/7).
Situasi diperparah oleh kenaikan status sejumlah pintu air dan bendungan sejak Sabtu siang. Pintu Air Pasar Ikan Siaga 2, Bendung Katulampa, Pos Depok, Sunter Hulu, Pesanggrahan, dan Pintu Air Karet semuanya menunjukkan level waspada hingga siaga, memperburuk dampak hujan deras yang menggenangi berbagai wilayah.
Berikut rincian wilayah terdampak banjir:
Jakarta Selatan (21 RT):
* Tanjung Barat: 2 RT (30–130 cm)
* Pengadegan: 2 RT (155 cm)
* Rawa Jati: 7 RT (100–200 cm)
* Pejaten Timur: 4 RT (105–110 cm)
* Kebon Baru: 2 RT (90–110 cm)
* Manggarai: 4 RT (55 cm)
Semua wilayah di Jakarta Selatan ini terdampak luapan Kali Ciliwung akibat curah hujan yang sangat tinggi.
Jakarta Timur (30 RT):
* Bidara Cina: 14 RT (180–250 cm)
* Kampung Melayu: 4 RT (220 cm)
* Balekambang: 3 RT (130 cm)
* Cawang: 7 RT (200–300 cm)
* Cililitan: 2 RT (290 cm)
Di Kelurahan Gedong, genangan di 3 RT dilaporkan telah surut.
BPBD DKI Jakarta dan dinas terkait lainnya bergerak cepat menangani bencana ini. Upaya penyedotan air, pengawasan genangan, dan pengecekan fungsi tali-tali air dilakukan secara intensif. “BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan, mengkoordinasikan Dinas SDA, Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat untuk penyedotan genangan dan memastikan fungsi tali-tali air. Kerja sama juga dilakukan dengan para lurah dan camat setempat, serta penyiapan kebutuhan dasar bagi warga terdampak,” jelas Yohan.
Pihak berwenang menargetkan genangan surut secepatnya. Masyarakat diimbau tetap waspada dan menghubungi nomor telepon darurat 112 (gratis, 24 jam) jika terjadi keadaan darurat.