Baterai Kendaraan Listrik: Jenis Terbaik, Keunggulan, dan Tips Memilih

Avatar photo

- Penulis Berita

Rabu, 2 Juli 2025 - 15:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mengupas Jantung Kendaraan Listrik: Dari Proyek Baterai Nasional di Karawang hingga Ragam Teknologi EV Terkini

Indonesia semakin mempertegas posisinya dalam revolusi industri kendaraan listrik (EV) global. Pada Minggu, 29 Juni 2025, Presiden Prabowo Subianto secara resmi meresmikan peletakan batu pertama proyek Ekosistem Industri Baterai Listrik Terintegrasi di Karawang, Jawa Barat. Inisiatif strategis ini merupakan kolaborasi ambisius antara PT Aneka Tambang Tbk. (ANTAM) dan Indonesia Battery Corporation (IBC), bersama konsorsium perusahaan raksasa asal Cina yang terdiri dari CATL, Brunp, serta Lygend (CBL).

Pengembangan ekosistem baterai ini dirancang secara komprehensif dari hulu ke hilir, mencakup enam subproyek vital. Lima di antaranya berlokasi di Halmahera Timur, Maluku Utara, sementara satu proyek utama yang menjadi sorotan berada di Karawang, Jawa Barat. Proyek ini tidak hanya menandai langkah besar Indonesia dalam rantai pasok global baterai, tetapi juga menyoroti pentingnya teknologi baterai itu sendiri dalam membentuk masa depan mobilitas berkelanjutan.

Memahami esensi proyek ini berarti menyelami berbagai jenis baterai yang menjadi jantung penggerak kendaraan listrik saat ini. Masing-masing teknologi baterai memiliki karakteristik, keunggulan, serta tantangan tersendiri, yang memengaruhi performa, umur pakai, efisiensi energi, dan aspek keberlanjutan sebuah kendaraan.

1. Baterai Lithium-Ion: Pionir Utama Kendaraan Listrik

Menurut Departemen Energi Amerika Serikat, baterai lithium-ion kini menjadi standar emas dan jenis paling dominan yang digunakan pada kendaraan listrik, baik itu mobil listrik murni (BEV) maupun kendaraan plug-in hybrid (PHEV). Keunggulan utamanya terletak pada kepadatan energi yang superior, memungkinkan kendaraan menempuh jarak yang lebih jauh dengan sekali pengisian daya.

Tak hanya itu, baterai lithium-ion juga dikenal memiliki umur pakai yang panjang, rasio daya terhadap berat yang tinggi, serta performa optimal bahkan dalam suhu tinggi. Tingkat *self-discharge*-nya yang rendah menjadikannya efisien untuk penyimpanan energi jangka panjang. Namun demikian, teknologi ini masih dihadapkan pada biaya produksi yang relatif tinggi dan tantangan signifikan dalam proses daur ulang, khususnya karena penggunaan material seperti kobalt.

2. Baterai Nickel-Metal Hydride (NiMH): Veteran Andal untuk Kendaraan Hibrida

Baterai Nickel-Metal Hydride atau NiMH telah lama membuktikan keandalannya, terutama pada kendaraan hibrida generasi awal seperti Toyota Prius. Dibandingkan dengan baterai timbal-asam, NiMH menawarkan siklus hidup yang lebih panjang dan dikenal tahan terhadap penyalahgunaan serta tidak mudah terbakar.

Di sisi lain, baterai NiMH juga memiliki sejumlah keterbatasan. Biaya produksinya yang tinggi, tingkat *self-discharge* yang lebih besar, dan kecenderungan menghasilkan panas berlebih saat suhu lingkungan tinggi merupakan beberapa di antaranya. Selain itu, pengelolaan potensi kebocoran hidrogen menjadi aspek teknis yang memerlukan perhatian. Meskipun demikian, NiMH tetap menjadi pilihan populer pada beberapa tipe kendaraan hibrida karena stabilitasnya yang teruji.

3. Baterai Timbal-Asam (Lead-Acid): Fondasi Teknologi dengan Peran Pendukung

Sebagai teknologi tertua dalam dunia baterai, baterai timbal-asam masih relevan hingga kini, terutama dalam fungsi tambahan atau sistem darurat pada kendaraan listrik. Keunggulan utamanya terletak pada harganya yang ekonomis, kemudahan dalam proses daur ulang, serta tingkat keamanan dan keandalan yang baik.

Namun, baterai ini memiliki kepadatan penyimpanan energi yang tergolong rendah, performa yang menurun drastis dalam suhu dingin, dan usia pakai yang relatif pendek. Dalam industri kendaraan, baterai timbal-asam lebih sering dimanfaatkan untuk sistem *stop-start* pada kendaraan konvensional maupun EV, bukan sebagai sumber daya utama untuk penggerak motor listrik.

4. Ultrakapasitor: Solusi Pelengkap Inovatif untuk Daya Instan

Meski secara teknis bukan termasuk kategori baterai konvensional, ultrakapasitor semakin mendapat perhatian sebagai pelengkap vital dalam sistem penyimpanan energi kendaraan listrik. Ultrakapasitor bekerja dengan menyimpan energi di antara elektroda dan elektrolit ketika tegangan diterapkan.

Kendati memiliki kepadatan energi yang rendah, keunggulan utamanya adalah kemampuan suplai daya dalam jumlah besar secara instan dan dalam waktu singkat. Oleh karena itu, ultrakapasitor ideal digunakan untuk mendukung kendaraan saat akselerasi mendadak atau ketika mendaki tanjakan curam, serta sangat efektif dalam menyimpan kembali energi dari proses pengereman regeneratif. Kombinasi antara baterai utama dengan ultrakapasitor dapat menjadi strategi komplementer yang membantu menstabilkan performa kendaraan dan memperpanjang umur baterai utama.

Kehadiran proyek ekosistem baterai terintegrasi di Karawang ini menjadi bukti komitmen Indonesia dalam mengukir masa depan transportasi berkelanjutan. Dengan memahami ragam teknologi baterai yang ada, kita dapat lebih mengapresiasi inovasi yang terus berkembang untuk mendorong era kendaraan listrik global.

Berita Terkait

7 Smartphone Ringan yang Dirilis pada 2025
Google Dituntut Rp5,1 Triliun atas Penyalahgunaan Data di Amerika Serikat
Adakah Aplikasi Pendeteksi Penyadapan di Play Store atau Apple Store?
Cara Dapat Google AI Pro Gratis 15 Bulan dengan Akun Mahasiswa, Mudah
Perbandingan Spesifikasi dan Harga HP Samsung Galaxy S24 dengan POCO F7 Pro
Xiaomi: Mengenali HyperOS yang Ditunda Pembaruannya
Xiaomi 12T: Tunda Dulu Update HyperOS! Ini Masalahnya
Harga Samsung Turun Juli 2025! Galaxy Z Flip 6 & S25 Murah!

Berita Terkait

Kamis, 3 Juli 2025 - 09:06 WIB

7 Smartphone Ringan yang Dirilis pada 2025

Kamis, 3 Juli 2025 - 08:46 WIB

Google Dituntut Rp5,1 Triliun atas Penyalahgunaan Data di Amerika Serikat

Kamis, 3 Juli 2025 - 07:35 WIB

Adakah Aplikasi Pendeteksi Penyadapan di Play Store atau Apple Store?

Kamis, 3 Juli 2025 - 06:11 WIB

Cara Dapat Google AI Pro Gratis 15 Bulan dengan Akun Mahasiswa, Mudah

Kamis, 3 Juli 2025 - 05:22 WIB

Perbandingan Spesifikasi dan Harga HP Samsung Galaxy S24 dengan POCO F7 Pro

Berita Terbaru

Autos

Mitsubishi Grandis Lahir Lagi, Berubah Jadi SUV

Kamis, 3 Jul 2025 - 10:08 WIB