Bank Indonesia (BI) Pertahankan BI Rate di 5,50%, Dorong Penurunan Suku Bunga Perbankan
Bank Indonesia (BI) melaporkan penurunan suku bunga perbankan, meskipun masih terbatas, menyusul penurunan BI rate ke level 5,50% pada Mei 2025. Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengumumkan hal ini dalam konferensi pers pasca Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 17-18 Juni 2025. Data BI menunjukkan suku bunga deposito 1 bulan turun tipis menjadi 4,81% pada Mei 2025, dari 4,83% pada bulan sebelumnya. Sementara itu, suku bunga kredit juga mengalami penurunan kecil, dari 9,19% di April menjadi 9,18% di Mei 2025.
Keputusan RDG BI untuk mempertahankan BI Rate di angka 5,50%, Deposit Facility di 4,75%, dan Lending Facility di 6,25% dipandang sebagai langkah tepat untuk menjaga stabilitas ekonomi. Perry Warjiyo menjelaskan bahwa keputusan ini sejalan dengan proyeksi inflasi 2025 dan 2026 yang tetap berada dalam sasaran 2,5±1%, stabilitas nilai tukar Rupiah, dan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.
Meskipun mempertahankan BI Rate, BI tetap berkomitmen untuk mendorong penurunan suku bunga kredit perbankan. Hal ini dianggap krusial untuk meningkatkan penyaluran kredit dan pembiayaan, yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. BI akan terus memantau situasi dan mempertimbangkan ruang untuk menurunkan BI Rate di masa mendatang, tetapi dengan tetap memprioritaskan pengendalian inflasi dan stabilitas nilai tukar Rupiah. Langkah ini mencerminkan strategi BI yang berimbang antara pertumbuhan ekonomi dan stabilitas makroekonomi.
BI optimistis bahwa penurunan suku bunga perbankan yang berkelanjutan akan berdampak positif pada perekonomian Indonesia. Ke depannya, BI akan terus memantau perkembangan ekonomi dan menyesuaikan kebijakan moneternya secara dinamis untuk mencapai tujuan tersebut.