BI Optimis Ekonomi Tumbuh, Mampukah Lampaui Target 5 Persen?

Avatar photo

- Penulis Berita

Jumat, 25 Juli 2025 - 00:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Optimisme Bank Indonesia Hadapi Proyeksi Ekonomi 2025: Dorong Pertumbuhan Tanpa Korbankan Stabilitas

Bank Indonesia (BI) dengan optimisme menanggapi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2025 yang dirilis oleh Kantor Riset Ekonomi Makro ASEAN Plus Tiga (AMRO). Meskipun AMRO memperkirakan angka pertumbuhan di bawah lima persen, BI memiliki pandangan yang berbeda, didukung oleh perhitungan dan strategi yang matang.

Firman Mochtar, Pimpinan Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter (DKEM) BI, menghormati proyeksi tersebut namun menegaskan bahwa BI memiliki asumsi yang menempatkan proyeksi mereka pada level yang lebih luas dan terkendali, yaitu 4,6 persen hingga 5,4 persen. Pernyataan ini disampaikan dalam acara Taklimat Media BI bertajuk *Mempertahankan Stabilitas, Mendorong Pertumbuhan Ekonomi* di Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (24/7/2025).

Firman Mochtar merinci strategi BI dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Bank sentral ini secara konsisten mendorong upaya pelonggaran kebijakan moneter dan memberikan dukungan kebijakan likuiditas makroprudensial. Langkah proaktif ini diambil untuk menstimulasi permintaan domestik, terutama di tengah gejolak dan tantangan perekonomian global yang masih membayangi.

Dalam menjalankan mandatnya, BI berpegang pada tiga indikator makroekonomi utama: pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan stabilitas nilai tukar rupiah. Firman Mochtar menekankan bahwa inflasi saat ini berada dalam kondisi yang sangat terkendali, bahkan diyakini berpotensi menurun hingga di bawah 2,5 persen di masa mendatang, jauh di bawah target 1,5 persen hingga 3,5 persen.

Kestabilan nilai tukar rupiah menjadi pilar penting lainnya yang memberikan ruang bagi BI untuk mempertimbangkan langkah pelonggaran kebijakan lebih lanjut, termasuk potensi penurunan suku bunga. Namun, Firman Mochtar menegaskan, setiap upaya mendorong pertumbuhan ekonomi tidak akan pernah mengorbankan stabilitas makroekonomi yang telah dicapai. Ia menjelaskan, jika dorongan penurunan suku bunga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi tanpa mengganggu target inflasi yang telah ditetapkan, maka ruang untuk terus mendorong ekspansi ekonomi tanpa mengancam stabilitas akan terbuka lebar.

Ke depan, Firman Mochtar memastikan bahwa Bank Indonesia akan terus mencermati dengan seksama perkembangan ekonomi baik di tingkat global maupun domestik. Hal ini krusial dalam menentukan formulasi kebijakan selanjutnya, senantiasa menyeimbangkan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan inflasi agar tetap terkendali.

Berita Terkait

Tarif Ojol Naik? Forum Konsumen: Atur Juga Komisi Driver!
Sektor Unggulan! Ramai Penerbitan Obligasi Korporasi Semester II 2025
BPS: Mengapa Standar Kemiskinan Ekstrem Bank Dunia Belum Diterapkan?
Saham Syariah Makin Diminati: Transaksi Investor Naik Jadi Rp 3,3 T
Wall Street Adem Jelang Deadline Tarif, Investor Pilih Wait and See?
Obligasi Korporasi 2025: Prospek Cerah & Proyeksi Kupon Tinggi!
IHSG Terbang Tinggi! Ini Sentimen yang Bikin Investor Sumringah
Saham AADI & SCMA Masuk LQ45! Cek Daftar Konstituen Baru BEI

Berita Terkait

Sabtu, 26 Juli 2025 - 02:03 WIB

Tarif Ojol Naik? Forum Konsumen: Atur Juga Komisi Driver!

Sabtu, 26 Juli 2025 - 00:39 WIB

Sektor Unggulan! Ramai Penerbitan Obligasi Korporasi Semester II 2025

Jumat, 25 Juli 2025 - 22:54 WIB

BPS: Mengapa Standar Kemiskinan Ekstrem Bank Dunia Belum Diterapkan?

Jumat, 25 Juli 2025 - 22:40 WIB

Saham Syariah Makin Diminati: Transaksi Investor Naik Jadi Rp 3,3 T

Jumat, 25 Juli 2025 - 22:33 WIB

Wall Street Adem Jelang Deadline Tarif, Investor Pilih Wait and See?

Berita Terbaru